Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Ibadah yang Paling Mudah Adalah Memberi Senyum
11 Desember 2022 22:16 WIB
Tulisan dari Nabila Putri Rahayu tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Seorang muslim yang memberikan senyuman terhadap sesama muslim akan mendapatkan kebaikan sebagaimana kebaikan orang yang memberi sedekah. Dan akan mendapatkan pahala sebagaimana pahala orang yang memberi sedekah.
ADVERTISEMENT
Senyum adalah sedekah yang paling mudah. Selain bernilai ibadah, senyum juga dapat memupuk hubungan baik antar sesama manusia serta mempererat tali silaturahmi. Dan senyum dapat memberikan kecantikan di wajah seseorang.
Seperti kata pepatah “Jika wajahmu seburuk rupa tetapi, dirimu selalu tersenyum. Maka, senyuman itulah yang bisa menutup keburukan wajahmu.”
Bersikap ramah dan menebar senyum ke sesama manusia itu sangat penting. Apalagi, tatkala kita berinteraksi dengan orang lain. Dengan ekspresi yang murah senyum akan menimbulkan keharmonisan antar manusia satu dengan yang lainnya. Selain harmonis, kedaan juga tidak tegang dan canggung dan akan membuat keakraban antara satu dengan yang lain. mulailah berbuat baik dari hal-hal yang kecil.
Salah satu tokoh utama islam yang menebar kebaikan dan senyuman adalah Rasulullah Saw. Beliau dikenal dengan sosok yang murah senyum, selalu ceria, dan berkata baik. Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ADVERTISEMENT
تَبَسُّمُكَ فِى وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ
Artinya:
“Senyummu di hadapan saudaramu adalah (bernilai) sedekah bagimu“ (HR. Tirmidzi)
Berikut adalah Hadis tentang bagaimana senangnya Rasulullah Saw memberikan senyum kepada yang lain:
حَدَّثَنَا ابْنُ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا ابْنُ إِدْرِيسَ عَنْ إِسْمَاعِيلَ عَنْ قَيْسٍ عَنْ جَرِيرٍ قَالَ
مَا حَجَبَنِي النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُنْذُ أَسْلَمْتُ وَلَا رَآنِي إِلَّا تَبَسَّمَ فِي وَجْهِي وَلَقَدْ شَكَوْتُ إِلَيْهِ أَنِّي لَا أَثْبُتُ عَلَى الْخَيْلِ فَضَرَبَ بِيَدِهِ فِي صَدْرِي وَقَالَ اللَّهُمَّ ثَبِّتْهُ وَاجْعَلْهُ هَادِيًا مَهْدِيًّا
Dari Jarir dia berkata, "Rasulullah ﷺ tidak pernah menghalangiku semenjak aku memeluk Islam dan tidaklah dia melihatku kecuali tersenyum. Aku telah mengadukan kepadanya, bahwa aku tidak kokoh berada di atas kuda, maka beliau menepukkan tangannya ke dadaku seraya berdoa, "Ya Allah, kokohkan dia dan jadikanlah dia petunjuk lagi pemberi petunjuk."(HR. Bukhari)
ADVERTISEMENT
. البخاري : أبو عبد الله محمد بن إسماعيل بن إبراهيم بن المغيرة بن بَردِزبَة الجعفي البخاري
(194 H - 256 H : 62 tahun)
Istifadah:
Hadis ini berisi tentang keutamaan senyum. di mana seseorang yang memberikan senyuman terhadap sesama muslim akan mendapatkan kebaikan, sebagaimana kebaikan orang yang memberi sedekah. Dan akan mendapatkan pahala sebagaimana pahala orang yang bersedekah.
Senyum dapat membuat orang yang menerimanya merasa nyaman, tenteram dan bahagia. Hal ini sama dengan sedekah materi yang juga bisa membuat orang yang menerimanya merasa bahagia.
Senyum yang dimaksud adalah senyum yang didasarkan pada ketulusan hati. Yang dilakukan dengan tujuan kebaikan tanpa memiliki maksud buruk.
Sebagaimana ibadah pada umumnya, senyum juga tergantung pada niatnya.
ADVERTISEMENT