Konten dari Pengguna

Mahasiswa KKN Undip Kenalkan Tanaman Pewarna Alam Lewat Katalog dan Herbarium

nabilaulfaconstantia
Mahasiswa Program Studi Agroekoteknologi, Universitas Diponegoro
13 Agustus 2022 5:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari nabilaulfaconstantia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Penyerahan Katalog dan Herbarium Kering (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Penyerahan Katalog dan Herbarium Kering (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
ADVERTISEMENT
Semarang (12/8/2022) – Kampung Alam Malon merupakan salah satu kampung yang berada di RW 06 Kelurahan Gunungpati, Semarang. Malon merupakan salah satu wilayah yang dikenal akan kekayaan batik warna alamnya. Batik yang dibuat menggunakan pewarna alami dari tanaman – tanaman penghasil warna alami. Kampung ini memiliki potensi alam yang banyak salah satunya kekayaan tanaman – tanaman penghasil warna alami. Tanaman pewarna alam ini memiliki ciri khas warnanya masing – masing.
Pengambilan Sampel Tanaman yang dijadikan Pewarna Alam  (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Pengambilan Sampel Tanaman yang dijadikan Pewarna Alam (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Nabila Ulfa Constantia, Mahasiswa Program Studi Agroekoteknologi, Tim II KKN Undip 2022 melakukan identifikasi tanaman – tanaman yang digunakan sebagai pewarna batik di Kampung Malon. Minggu, 24 Juli 2022 mahasiswa Tim II KKN Undip bersama ibu Umi Salamah selaku Ketua Kelompok Batik Salma melakukan pengambilan tanaman pewarna alam di sekitar Kampung Malon. Tanaman yang berhasil diidentifikasi diantaranya tanaman tarum, bandotan, kremah, kencana ungu, calincing tanah, rumput malela, rumput steno, putri malu, maman lanang, gletang, wedelia, dan boroco.
Poster Pembuatan Herbarium Kering (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Bersama ibu – ibu di RW 06 pada minggu 31 Juli 2022, Nabila mahasiswa KKN Undip lakukan sosialisasi pembuatan herbarium kering untuk tanaman pewarna alam. Herbarium kering selain bermanfaat untuk studi ilmiah, dapat dikreasikan sebagai hiasan bernilai jual. Herbarium kering dapat dibuat dengan mengambil sampel tanaman yang diinginkan lalu dibersihkan dari kotoran yang menempel. Setelah bersih tanaman diberi alkohol dengan cara disemprot maupun diberi secara perlahan menggunakan kapas. Tanaman lalu diletakan pada kertas alas dan tutup kembali dengan kertas supaya tertutup. Lalu herbarium dipress hingga mengering dan tipis, apabila tidak memiliki alat press dapat menggunakan buku atau barang berat lainnya. Herbarium akan mengering setelah 1 sampai 2 minggu. Herbarium yang telah jadi dapat dikreasikan salah satunya ditempelkan pada papan akrilik.
ADVERTISEMENT
Herbarium Tanaman Pewarna Alam (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Setelah proses identifikasi tanaman dan pembuatan herbarium kering, dibuatlah sebuah katalog tanaman yang berisikan karakter masing masing tanaman. Katalog yang berisikan 13 tanaman ini memuat informasi mengenai identitas tanaman, meliputi klasifikasi, syarat tumbuh, dan morfologi tanaman. Pembuatan katalog ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada pembeli yang berkunjung ke Kampung Malon agar dapat mengetahui bahwa tanaman – tanaman tersebut merupakan tanaman penghasil warna alami. Setelah itu pembeli yang berkunjung dapat melihat tanaman melalui awetan tanaman herbarium kering.
Penulis : Nabila Ulfa Constantia, Mahasiswa Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Tim II KKN Universitas Diponegoro Tahun 2022, Kelurahan Gunungpati, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang.