Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.1
Konten dari Pengguna
Generasi Z dan Kesehatan Mental: Dampak Media Sosial yang Tak Terlihat
17 Desember 2024 11:34 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Nabila Khoerunnisa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bagaimana generasi yang paling terhubung secara digital ini bisa merasa terisolasi? Di era digital yang semakin berkembang, masalah kesehatan mental menjadi isu yang mendesak untuk segera ditangani. Menurut data dari National Institute of Mental Health (2021), 1 dari 5 remaja mengalami masalah kesehatan mental yang berhubungan dengan penggunaan media sosial yang berlebihan.
ADVERTISEMENT
Generasi Z, yang lahir pada tahun 1997 hingga 2012, tumbuh di tengah pesatnya kemajuan teknologi digital. Kehidupan mereka dipenuhi oleh media sosial, game online, dan berbagai aplikasi digital lainnya. Teknologi memang memberikan banyak manfaat, seperti kemudahan akses informasi dan koneksi global yang mendukung pendidikan, pekerjaan, dan kreativitas. Namun, di sisi lain, dampaknya terhadap kesehatan mental generasi ini tidak bisa dianggap remeh.
Dampak Negatif Media Sosial pada Kesehatan Mental Generasi Z
Salah satu dampak yang paling umum ditemukan adalah meningkatnya tekanan sosial melalui media sosial. Studi yang dilakukan oleh American Psychological Association (2019) menyebutkan bahwa 90% remaja mengalami stres akibat perbandingan sosial yang sering kali dilakukan di platform seperti Instagram dan TikTok. Mereka merasa perlu memenuhi standar kecantikan atau kesuksesan yang ditampilkan oleh orang lain, yang sering kali tidak realistis dan membebani mental mereka.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kecanduan gadget juga menjadi faktor utama. Laporan dari World Health Organization (2020) menyatakan bahwa penggunaan ponsel pintar yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan tidur, kecemasan, dan depresi. Penggunaan media sosial yang berlebihan juga dapat memicu kecemasan berlebih (anxiety), yang memengaruhi suasana hati dan kesejahteraan emosional, menciptakan ketegangan yang berkelanjutan
Solusi untuk Mengurangi Dampak Kesehatan Mental di Era Digital
Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan peran aktif dari berbagai pihak, mulai dari orang tua, institusi pendidikan, hingga pemerintah. Salah satu langkah awal yang penting dilakukan adalah meningkatkan literasi digital di kalangan Generasi Z. Edukasi tentang dampak penggunaan media sosial terhadap kesehatan mental dapat membantu mereka lebih bijak dalam menggunakan teknologi. Misalnya, kampanye dari Mental Health Foundation (2020) menunjukkan bahwa edukasi tentang penggunaan media sosial yang sehat dapat mengurangi tekanan sosial dan kecemasan yang sering mereka alami.
ADVERTISEMENT
Selain itu, penting untuk mendorong kegiatan bersifat offline yang dapat membantu Generasi Z mengatasi stres. Aktivitas fisik seperti olahraga, yoga, atau sekadar berjalan-jalan di alam bebas dapat meredakan ketegangan yang disebabkan oleh dunia digital. Psikolog Dr. Sarah Klein juga menyarankan untuk mengatur waktu layar (screen time) dengan lebih baik, seperti menerapkan kebiasaan “no screen time” setidaknya satu jam sebelum tidur, untuk mencegah gangguan tidur yang berhubungan dengan kecemasan.
Referensi:
American Psychological Association. (2019). Stress in America: The impact of social media on teens. Retrieved from https://www.apa.org
World Health Organization. (2020). Digital addiction and mental health: The growing concern. Retrieved from https://www.who.int
National Institute of Mental Health. (2021). Anxiety and depression in adolescents. Retrieved from https://www.nimh.nih.gov
ADVERTISEMENT
Mental Health Foundation. (2020). Social media and mental health: How to protect yourself. Retrieved from https://www.mentalhealth.org.uk
Klein, S. (2020). Balancing screen time: A psychological approach to healthier habits. Journal of Adolescent Psychology, 35(2), 123-134.