Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Peran Perencanaan SDM Dalam Meningkatkan Produktivitas Dan Efisiensi Organisasi
5 November 2024 11:38 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Nabila Renanda tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perencanaan Sumber Daya Manusia (SDM) adalah proses strategis yang bertujuan untuk memastikan bahwa organisasi memiliki tenaga kerja yang cukup dalam hal jumlah dan kualitas untuk memenuhi kebutuhan bisnisnya. Dalam konteks organisasi, perencanaan SDM sangat penting untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi karena berkaitan langsung dengan cara organisasi mengelola tenaga kerja, membagi tugas, dan memastikan kompetensi yang tepat untuk memenuhi tuntutan pasar. Tanpa perencanaan yang matang, organisasi bisa menghadapi ketidaksesuaian antara kebutuhan dan ketersediaan tenaga kerja, yang dapat menghambat pencapaian tujuannya.
ADVERTISEMENT
Menurut Gary Dessler dalam bukunya Human Resource Management, perencanaan SDM adalah langkah awal dalam mengelola tenaga kerja yang efektif, yang mencakup perekrutan, pengembangan, retensi, hingga pemberhentian karyawan secara tepat waktu untuk menjaga kinerja optimal. Dengan perencanaan SDM yang baik, organisasi dapat mengidentifikasi kebutuhan tenaga kerja secara tepat, memahami tren pasar tenaga kerja, dan menyelaraskan strategi bisnis dengan pengelolaan karyawan. Hal ini memungkinkan peningkatan produktivitas dan efisiensi karena karyawan ditempatkan sesuai dengan keahlian dan potensi mereka, serta organisasi dapat mengurangi biaya operasional akibat ketidaksesuaian tenaga kerja.
Di Indonesia, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi contoh penerapan perencanaan SDM yang masih menghadapi sejumlah kendala. Sebagai pemain utama dalam perekonomian nasional, BUMN memiliki kebutuhan tenaga kerja yang besar dan beragam. Namun, laporan dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menunjukkan bahwa banyak BUMN masih memiliki masalah dalam manajemen SDM, seperti kekurangan keterampilan yang sesuai di beberapa posisi atau kelebihan karyawan di sektor tertentu, sementara sektor lain mengalami kekurangan. Hal ini menunjukkan bahwa perencanaan SDM belum diterapkan secara optimal, sehingga menyebabkan ketidakefisienan dan menurunkan produktivitas di beberapa BUMN.
ADVERTISEMENT
Contoh spesifik dari tantangan perencanaan SDM di BUMN adalah PT Kereta Api Indonesia (KAI). Saat memperkenalkan sistem digitalisasi tiket, KAI membutuhkan karyawan dengan keterampilan di bidang teknologi informasi dan digitalisasi, yang sebelumnya bukan menjadi fokus utama. Tanpa perencanaan SDM yang adaptif dan proaktif, perusahaan ini akan kesulitan menemukan talenta yang tepat untuk mendukung transformasi bisnis yang sedang dijalankan.
Beberapa solusi dapat diimplementasikan organisasi untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi melalui perencanaan SDM. Pertama, organisasi perlu melakukan analisis kebutuhan tenaga kerja dan pemetaan kompetensi karyawan secara berkala agar lebih memahami perubahan kebutuhan keterampilan yang ada. Pemetaan kompetensi ini membantu mengidentifikasi keterampilan yang sudah ada dalam organisasi dan mengurangi ketidaksesuaian antara tenaga kerja dengan tuntutan pekerjaan. Misalnya, KAI dapat memetakan keterampilan digital karyawannya agar selaras dengan rencana transformasi.
ADVERTISEMENT
Kedua, pemanfaatan teknologi dalam perencanaan SDM dapat membantu dalam memprediksi kebutuhan tenaga kerja melalui data yang akurat terkait kinerja dan produktivitas karyawan. Sistem informasi SDM seperti ERP (Enterprise Resource Planning) membantu organisasi mengelola data tenaga kerja, serta merencanakan rekrutmen, pelatihan, dan pengembangan secara lebih efisien. Di Indonesia, beberapa perusahaan sudah mulai menerapkan teknologi ini untuk meningkatkan akurasi perencanaan SDM, tetapi adopsinya perlu diperluas untuk dapat dirasakan manfaatnya di semua sektor.
Ketiga, meningkatkan pelatihan dan pengembangan karyawan juga merupakan langkah penting. Pelatihan yang terarah membantu karyawan beradaptasi dengan perubahan industri dan teknologi sehingga produktivitas meningkat. Di Indonesia, BUMN bisa meningkatkan produktivitas melalui program pelatihan yang disesuaikan dengan keterampilan khusus yang dibutuhkan untuk transformasi digital.
ADVERTISEMENT
Keempat, perencanaan suksesi dan pengembangan karir adalah aspek krusial yang memastikan organisasi memiliki calon pemimpin yang siap untuk mengisi posisi strategis yang kosong. Langkah ini bukan hanya mengatasi kekosongan di posisi kunci, tetapi juga membantu organisasi mempertahankan talenta terbaik dengan menawarkan jalur karir yang jelas dan menjanjikan.
Secara keseluruhan, perencanaan SDM memiliki peran utama dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi organisasi. Dengan analisis kebutuhan, pemetaan kompetensi, pemanfaatan teknologi, serta program pelatihan yang terarah, organisasi dapat memastikan bahwa tenaga kerja yang tepat berada di posisi yang tepat, sehingga dapat mengoptimalkan kinerja dan memenuhi tujuan strategisnya. Di Indonesia, tantangan dalam perencanaan SDM pada BUMN menunjukkan perlunya peningkatan signifikan dalam perencanaan dan manajemen SDM guna memperkuat daya saing nasional. Melalui penerapan solusi yang tepat, organisasi dapat menciptakan lingkungan kerja yang efisien dan produktif.
ADVERTISEMENT