Bagaimana Kebijakan Manajemen Kereta Api Indonesia Saat Pandemi?

kebijakan PT. KAI dalam menerapkan protokol kesehatan dengan membawa Rapid Test, memakai masker, dan berjaga jarak.

Covid – 19 atau yang biasa disebut Virus Corona sekarang sudah tersebar di seluruh dunia, salah satunya Indonesia, sehingga penularan Virus Corona harus diperhatikan. Dalam keadaan seperti ini transportasi umum sangatlah rentan untuk proses terjadinya penularan Covid – 19. Mengapa bisa dikatakan seperti ini? Ya, karena masyrakat umumnya berpergian menggunakan transportasi umum salah satunya kereta api. Dengan menggunakan transportasi kereta api kita bisa berpergian dengan jarak dekat hingga jauh.

Dalam keadaan seperti ini manajemen Kereta Api Indonesia menerapkan syarat dan ketentuan sebelum menaiki kereta api, tentunya untuk keselamatan bersama dan meminimalisir terjadinya penularan virus Covid – 19. Syarat dan ketentuan tersebut yaitu, penumpang diwajibkan untuk membawa surat keterangan sehat atau Rapid Test.

Bagaimana untuk penumpang yang tidak membawa surat keterangan sehat atau Rapid Test? Jangan panik dan khawatir anda bisa melakukan Rapid Test di stasiun keberangkatan anda dengan merogoh kocek kurang lebih 85 ribu rupiah. Tentunya harus datang lebih awal ya, karena hasil dari Rapid Test itu muncul berkisar 30 hingga 45 menit setelah proses pengecekan.

Selain itu manajemen Kereta Api Indonesia juga menerapkan sistem pemesanan tiket secara online. Hal ini dikarenakan pembelian tiket secara online dirasa lebih efektif dalam keadaan seperti ini, karena kita tidak perlu berinteraksi atau berkontak langsung dengan orang sekitar dan hanya menunjukkan e-tiket.

Hal utama tentunya tetap mematuhi protokol kesehatan dengan menggunakan masker dan berjaga jarak. Manajemen Kereta Api Indonesia menerapkan sistem seperti ini agar kita para penumpang tidak perlu resah lagi saat menaiki transportasi umum, utamanya yaitu kereta api.