Konten dari Pengguna

Serunya Belajar Kelautan Berkelanjutan di SDN Kranding, Jeruksari

Nabila Azzahro Widodo
TIM II KKN Universitas Diponegoro Desa Jeruksari
8 Agustus 2024 16:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nabila Azzahro Widodo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pada tanggal 29 Juli 2024, sebuah program sosialisasi oleh salah satu anggota TIM II KKN Universitas Diponegoro Desa Jeruksari, Nabila A. Widodo dilaksanakan di SDN Kranding, Desa Jeruksari, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anak-anak SD mengenai pentingnya pemanfaatan hasil kelautan secara berkelanjutan. Tema yang cukup kompleks ini menjadi tantangan tersendiri bagi penyelenggara, terutama dalam mengemas materi agar dapat dipahami dengan baik oleh anak-anak SD.
ADVERTISEMENT
Pelaksanaan sosialisasi ini tidak hanya menghadirkan materi yang edukatif, tetapi juga melibatkan anak-anak dalam berbagai aktivitas interaktif. Salah satu strategi yang digunakan adalah pembentukan 6 kelompok piket, dimana setiap kelompok diberikan beberapa pertanyaan yang ada di dalam presentasi (PPT). Setiap kelompok yang dapat menjawab pertanyaan dengan benar akan mendapatkan poin. Sementara itu, bagi kelompok yang melakukan pelanggaran seperti menggebrak meja, berjalan-jalan, atau makan di kelas, akan mendapatkan pengurangan poin. Hal ini dilakukan untuk menjaga fokus anak-anak yang mudah teralihkan serta menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Pada akhir program, kelompok dengan poin terbanyak diberikan hadiah sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi dan prestasi mereka.
Foto oleh Dewi Rina Febriani/Dokumen Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Foto oleh Dewi Rina Febriani/Dokumen Pribadi
Materi yang disampaikan dalam sosialisasi ini mencakup berbagai aspek mengenai laut dan pemanfaatannya. Anak-anak diajarkan mengenai fungsi laut sebagai sumber makanan, mata pencaharian, dan habitat berbagai makhluk hidup, Selain itu, mereka juga diperkenalkan dengan teknik penangkapan ikan yang tidak merusak ekosistem, seperti penggunaan pancing dibandingkan dengan bom atau pukat harimau.
ADVERTISEMENT
Lebih menarik lagi, siswa-siswi SD diajak untuk memahami pentingnya menjaga laut dan bagaimana produk kelautan seperti rumput laut dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan. Salah satu contoh pertanyaan dalam sesi interaktif adalah “Apakah agar-agar berasal dari rumput laut?” yang jawabannya adalah “Ya”. Pertanyaan-pertanyaan seperti ini tidak hanya menguji pengetahuan mereka tetapi juga menambah wawasan baru yang bermanfaat.
Program ini diharapkan dapat menanamkan kesadaran sejak dini kepada siswa-siswi SD mengenai pentingnya menjaga kelestarian laut dan bagaimana mereka dapat berkontribusi dalam pemanfaatan hasil kelautan yang berkelanjutan. Selain itu, diharapkan juga dapat membangun minat dan kepedulian mereka terhadap lingkungan sejak usia dini. Semoga inisiatif ini dapat terus berlanjut dan diikuti oleh sekolah-sekolah lain di berbagai daerah, sehingga kesadaran akan pemanfaatan hasil kelautan yang berkelanjutan dapat tersebar di seluruh pelosok negeri.
Foto oleh Dewi Rina Febriani/Dokumen Pribadi
Dengan demikian, masa depan laut kita akan lebih terjaga, dan hasil-hasil kelautan dapat dimanfaatkan dengan bijaksana demi kesejahteraan bersama.
ADVERTISEMENT