Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Transformasi Sampah Plastik: Ecobrick sebagai Solusi Kreatif untuk Lingkungan
9 Agustus 2024 11:09 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Nabila Azzahro Widodo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pada tanggal 4 Agustus 2024, TIM II KKN Universitas Diponegoro (UNDIP) melaksanakan program multidisiplin di SDN Kranding, Desa Jeruksari, yang melibatkan implementasi sejumlah Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Program ini berfokus pada pengenalan dan penerapan SDG 6 (Air Bersih dan Sanitasi Layak), SDG 11 (Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan), SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggungjawab), SDG 13 (Aksi Iklim), SDG 14 (Ekosistem Laut), dan SDG 15 (Ekosistem Daratan) melalui kegiatan pembuatan ecobrick sebagai solusi berkelanjutan untuk pengolahan sampah plastik.
ADVERTISEMENT
Ecobrick adalah metode pengelolaan limbah plastik di mana botol plastik bekas diisi dengan sampah plastik non-biodegradable, kemudian dipadatkan untuk membentuk blok bangunan yang dapat digunakan dalam konstruksi atau produk fungsional lainnya. Ecobrick dianggap sebagai solusi inovatif untuk mengurangi polusi plastik dan mencegah limbah plastik memasuki lingkungan. Metode ini juga mempromosikan kesadaran lingkungan dan mendorong tindakan berkelanjutan di masyarakat (Gálvez-Martos et al., 2018).
Kegiatan dimulai dengan pengumpulan botol kemasan bekas dan sampah plastik oleh para siswa. Sampah plastik yang telah dikumpulkan dipotong kecil-kecil dan dimasukkan ke dalam botol bekas, yang kemudian direkatkan dengan lakban untuk membentuk kursi. Dari kegiatan ini, terkumpul 26 botol berisi sampah plastik yang kemudian diolah menjadi tiga buah kursi. Proses pembuatan produk ecobrick ini disertai dengan edukasi mengenai pentingnya pengurangan sampah plastik bagi lingkungan, serta bagaimana ecobrick dapat menjadi salah satu solusi praktis yang dapat dilakukan oleh anak-anak untuk mengurangi sampah plastik.
Program ini melibatkan 88 siswa, terdiri dari 44 siswa kelas 5, 22 siswa kelas 6A, dan 22 siswa kelas 6B. Dengan adanya program ini, diharapkan para siswa tidak hanya mendapatkan keterampilan praktis dalam mengolah sampah plastik, tetapi juga memiliki kesadaran yang lebih tinggi mengenai pentingnya menjaga lingkungan dan menerapkan gaya hidup yang lebih berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Program Ecobrick ini adalah salah satu wujud nyata dari upaya multidisiplin KKN UNDIP 2024 untuk mendukung pencapaian SDGs melalui edukasi dan aksi nyata yang melibatkan generasi muda. Dengan kegiatan seperti ini, diharapkan dapat tercipta komunitas yang lebih peduli lingkungan dan berkontribusi dalam upaya global mengatasi permasalahan sampah plastik.
Referensi:
Gálvez-Martos, J. L., Styles, D., Schoenberger, H., & Zeschmar-Lahl, B. (2018). Construction and demolition waste best management practice in Europe. Resources, Conservation and Recycling, 136, 166-178.