Konten dari Pengguna

Berkembangnya Bahasa Jawa dalam Lagu

Nabila Yanuar Putri
Saya seorang mahasiswi akuntansi Universitas Pamulang (UNPAM)
28 April 2024 13:39 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nabila Yanuar Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi foto : bernyanyi (sumber https://pixabay.com/id/)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi foto : bernyanyi (sumber https://pixabay.com/id/)
ADVERTISEMENT
Sebelum itu mari mengenal apa pengertian dari bahasa Jawa dan pengertian lagu?
ADVERTISEMENT
Bahasa Jawa adalah bahasa Austronesia yang utamanya dituturkan oleh penduduk bersuku Jawa di wilayah bagian tengah dan timur pulau Jawa. Bahasa ini juga dituturkan oleh diaspora Jawa di wilayah lain di Indonesia, seperti di Sumatra dan Kalimantan; serta di luar Indonesia seperti di Suriname, Belanda, dan Malaysia. Bahasa Jawa memiliki struktur dan tata bahasa yang unik, serta kosa kata yang kaya dengan makna dan nuansa.
Sedangkan pengertian lagu adalah gubahan seni nada atau suara dalam urutan, kombinasi, dan hubungan temporal (biasanya diiringi dengan alat musik) untuk menghasilkan gubahan musik yang mempunyai kesatuan dan kesinambungan (mengandung irama). Dan ragam nada atau suara yang berirama. Fungsi dan tujuannya yaitu memengaruhi kita secara emosional, kognitif, dan sosial.
ADVERTISEMENT
Maka, Lagu berbahasa Jawa adalah gubahan musik yang mempunyai kesatuan dan kesinambungan (irama khas). Dan ragam nada atau suara yang berirama dengan lirik yang berbahasa jawa.
Setelah mengetahui pengertian dari lagu berbahasa jawa maka mari kita cari tahu apa saja pengaruh media digital dalam perkembangan lagu berbahasa Jawa?
Media digital memiliki beberapa pengaruh terhadap lagu berbahasa Jawa, seperti memainkan peran yang signifikan dalam meningkatkan popularitas lagu berbahasa Jawa, terutama dalam konteks dangdut koplo dan musik pop,
Berikut beberapa cara di mana media sosial memengaruhi popularitas lagu berbahasa Jawa :
1. Viral di Media Sosial:
a. Lagu-lagu berbahasa Jawa sering kali viral di platform media sosial seperti TikTok, YouTube, dan Spotify.
ADVERTISEMENT
b. Pengguna media sosial berbagi lagu-lagu ini dengan teman-teman mereka, yang membantu memperluas jangkauan dan popularitasnya.
2. Cakupan yang Luas:
a. Media sosial memberikan ruang kreativitas yang luas bagi para penyanyi untuk mempromosikan lagu-lagu berbahasa Jawa.
b. Dengan berbagai fitur seperti live streaming, video pendek, dan story, artis dapat berinteraksi langsung dengan penggemar dan memperkenalkan lagu-lagu baru.
3. Peran Dangdut Koplo:
a. Lagu-lagu berbahasa Jawa sering diubah menjadi dangdut koplo oleh grup musik lokal.
b. Dangdut koplo adalah genre yang populer di Indonesia, dan lagu-lagu Jawa yang diaransemen dalam gaya ini menjadi lebih menarik bagi pendengar muda.
Selain itu juga ada beberapa dampak media digital terhadap lagu berbahasa Jawa:
ADVERTISEMENT
1. Revitalisasi Bahasa Jawa:
a. Dangdut koplo adalah genre musik yang menggunakan bahasa Jawa dan memiliki tempo cepat. Musik ini menjadi trendi di kalangan kaum muda.
b. Denny Caknan, salah satu penyanyi dangdut koplo yang populer, menggabungkan budaya digital dan bahasa Jawa dalam lirik-liriknya.
c. Bahasa Jawa kembali menjadi relevan dan diminati oleh generasi muda melalui lagu-lagu ini.
2. Budaya Kontemporer dan Budaya Digital:
a. Lagu-lagu dangdut koplo dari Denny Caknan mengandung unsur budaya kontemporer dan budaya digital.
b. Melalui lagu seperti "Los Dol" dan "Angel," pendengar dapat melihat bagaimana hubungan asmara dimediasi oleh media sosial dan bagaimana bahasa budaya digital melebur dalam komunikasi sehari-hari.
3. Pelestarian Bahasa Jawa:
a. Meskipun ada perubahan dalam gaya dan genre musik, bahasa Jawa tetap hidup dan relevan.
ADVERTISEMENT
b. Musik dangdut koplo menjadi sarana untuk melestarikan dan menghidupkan Kembali bahasa Jawa di kalangan generasi muda.
Apakah ada tantangan dalam perkembangan lagu berbahasa Jawa di media digital?
Meskipun perkembangan lagu berbahasa Jawa telah mengalami kemajuan yang signifikan, masih ada tantangan yang perlu dihadapi untuk menjaga momentum tersebut. Beberapa di antaranya meliputi:
1. Konten Digital yang Banyak: Dalam era digital, terdapat banyak konten musik yang bersaing untuk mendapatkan perhatian pengguna. Lagu berbahasa Jawa harus bersaing dengan lagu-lagu berbahasa lain yang juga populer di platform media sosial dan streaming.
2. Pengaruh Globalisasi: Globalisasi membawa masuk berbagai budaya dan bahasa. Lagu-lagu berbahasa Jawa harus tetap relevan dan menarik bagi generasi muda yang terpapar oleh budaya global.
ADVERTISEMENT
3. Penggunaan Bahasa Jawa yang Berkurang: Di era digital, bahasa Jawa mungkin kurang digunakan dalam komunikasi sehari-hari. Generasi muda lebih sering menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa Inggris dalam interaksi digital.
4. Piracy dan Hak Cipta: Lagu-lagu berbahasa Jawa juga menghadapi tantangan terkait pelanggaran hak cipta dan penyebaran ilegal. Penggunaan tanpa izin dan penyebaran versi bajakan dapat merugikan para pencipta dan penyanyi.
5. Kualitas Produksi: Lagu-lagu berbahasa Jawa perlu memiliki kualitas produksi yang baik agar dapat bersaing dengan lagu-lagu berbahasa lain. Produksi yang kurang baik dapat mengurangi daya tarik lagu tersebut.
Selain tantangan lagu berbahasa Jawa juga memiliki peluang. Berikut beberapa peluang yang dapat dimanfaatkan lagu berbahasa Jawa dalam media digital:
ADVERTISEMENT
1. Media Sosial sebagai Wadah Promosi
2. Kreativitas dalam Aransemen
3. Kolaborasi Antar-Genre dan Seniman
4. Pelestarian Bahasa dan Budaya Jawa
5. Distribusi Global
Jadi, dengan kreativitas, kerja sama, dan pemanfaatan teknologi, lagu berbahasa Jawa dapat terus berkembang dan memperkaya dunia musik di era digital.
Kesimpulan :
Perkembangan lagu berbahasa Jawa di jaman digital ini menunjukkan peningkatan penggunaan dan pemahaman terhadap bahasa Jawa, yang dijadikan aset pengembangan wisata, pengembangan seni dalam bidang sastra dan drama, dan pendidikan budi pekerti. Seni sastra Jawa masih produktif dan eksis, baik dalam bentuk karya sastra baru maupun dalam rangka reaktualisasinya.
Lagu daerah Jawa masih dikenal dan disukai masyarakat, yang memiliki nilai moral dan budi pekerti yang sangat berguna. Perkembangan teknologi di era digital juga mempengaruhi budaya tradisional, yang semakin luntur ditelan zaman. Tetapi, teknologi juga berdampak positif pada generasi milenial, yang mempermudah komunikasi dan interaksi dengan satu sama lainnya.
ADVERTISEMENT
Jadi, dengan kreativitas, kerja sama, dan pemanfaatan teknologi, lagu berbahasa Jawa dapat terus berkembang dan memperkaya dunia musik di era digital
Nabila Yanuar Putri, Mahasiswi Akuntansi Universitas Pamulang.