Konten dari Pengguna

Generasi Z dalam Mengenal Bahasa Daerah

Nabila Yanuar Putri
Saya seorang mahasiswi akuntansi Universitas Pamulang (UNPAM)
28 April 2024 14:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nabila Yanuar Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi foto : keberagaman suku Indonesia (sumber editing on canva)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi foto : keberagaman suku Indonesia (sumber editing on canva)
ADVERTISEMENT
Bahasa daerah adalah bahasa yang digunakan oleh masyarakat di Indonesia. Walau ada bahasa Indonesia penggunaan bahasa daerah masih sangat penting dalam masyarakat Indonesia. Bahasa daerah dengan bahasa Indonesia sering menimbulkan permasalahan antara lain dapat terjadinya intergrasi, inferensi, maupun kesalahan dalam komunikasi. Maka pemerintah Daerah wajib mengembangkan, membina, dan melindungi bahasa dan sastra daerah agar tetap memenuhi kedudukan dan fungsinya dalam kehidupan bermasyarakat sesuai dengan perkembangan zaman.
ADVERTISEMENT
Perkembangan Bahasa Daerah Pada Generasi Z
Bahasa daerah di Indonesia telah melalui perkembangan yang signifikan pada generasi Z, yang merupakan generasi yang tumbuh dengan internet dan media sosial. Generasi Z menggunakan bahasa nonformal dalam berbicara dan berkomunikasi, yang membuat eksistensi bahasa Indonesia dan bahasa Daerah terancam. Hal ini disebabkan oleh kekurangan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, dan itu akan berpengaruh pada generasi selanjutnya.
Perkembangan teknologi informasi dan globalisasi media telah menyebabkan pergeseran preferensi komunikasi, di mana bahasa Indonesia mungkin menjadi kurang menarik bagi generasi Z. Hal ini membuat bahasa Indonesia di nomor dua atau digantikan dengan bahasa lain yang disebut bahasa gaul.
Sebagai solusi, menggunakan bahasa Daerah yang baik dan benar memiliki banyak manfaat, seperti membuat bahasa Daerah terkenal dan terjaga keutuhannya. Dengan itu dapat membantu menciptakan kesadaran lebih tinggi tentang pentingnya mempertahankan bahasa sebagai simbol persatuan dan identitas nasional serta daerah.
ADVERTISEMENT
Berikut beberapa bahasa daerah yang menarik perhatian generasi Z:
1. Bahasa Dayak Ngaju: Di Provinsi Kalimantan Tengah, kamus bahasa Dayak Ngaju memberikan generasi Z akses terhadap kosakata dan ungkapan dalam bahasa ini.
2. Bahasa Maanyan: Juga di Kalimantan Tengah, kamus bahasa Maanyan membantu generasi Z memahami bahasa lokal ini.
3. Bahasa Kotawaringin: Kamus bahasa Kotawaringin juga populer di kalangan generasi Z di Kalimantan Tengah.
4. Bahasa Madurese: Merupakan bahasa yang digunakan oleh Masyarakat di Provinsi Jawa Timur.
5. Bahasa Sunda: Digunakan oleh banyak pengguna sosial media yang berasal dari Provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah.
Selain itu, generasi Z juga aktif menggunakan bahasa gaul yang sedang viral di media sosial. Bahasa-bahasa ini sering berubah seiring waktu, tetapi beberapa yang populer saat ini "kepo" (ingin tahu), "santuy" (santai), “TBL” (takut bangt loh), dan "baper" (bawa perasaan).
ADVERTISEMENT
Selain itu, peranan orang tua, pendidik, dan masyarakat juga sangat penting dalam mengajarkan generasi muda untuk mencintai dan menggunakan bahasa Daerah dengan baik. Membaca, menulis, dan berbicara dalam bahasa Daerah yang baik dan benar harus didorong sebagai bagian dari identitas daerah serta nasional dan sebagai bentuk rasa cinta dengan melestarikan budaya dan warisan kita.
Kesimpulan:
Perkembangan bahasa daerah di Indonesia pada generasi Z memerlukan perhatian khusus, dengan adanya perkembangan teknologi maka bahasa Daerah lebih mudah dipelajari walaupun berbeda suku, seperti menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, mengajak generasi muda untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan penuh kebanggaan, maka bahasa Daerah pun seperti itu supaya generasi muda dapat terus melestarikan bahasa Daerah dan mengurangi penggunaan bahasa gaul.
ADVERTISEMENT
Nabila Yanuar Putri, Mahasiswi Akuntansi Universitas Pamulang.