news-card-video
3 Ramadhan 1446 HSenin, 03 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Introvert & Ekstrovert: Menghargai Perbedaan yang Membuat Kita Saling Melengkapi

Nabila Zulfa
Mahasiswa Psikologi Universitas Syiah Kuala
3 Maret 2025 16:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nabila Zulfa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi seorang introvert dan extrovert (Photo by Freepik www.freepik.com)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi seorang introvert dan extrovert (Photo by Freepik www.freepik.com)
ADVERTISEMENT
Setiap orang memiliki cara yang unik serta berbeda dalam berinteraksi dengan dunia dan orang lain. Ada orang yang menyukai keramaian dan sangat senang ketika bersosialisasi dengan orang lain, ada juga orang yang lebih menyukai ketenangan dan lebih nyaman ketika menyendiri. Kepribadian seseorang lah yang akan menentukan bagaimana orang tersebut berinteraksi dengan dunia sekitarnya. Ada dua tipe kepribadian yang sangat populer yaitu introvert dan ekstrovert.
ADVERTISEMENT
Introvert dan Ekstrovert
Konsep kepribadian introvert dan ekstrovert ini dikembangkan oleh seorang tokoh penting di bidang psikologi, Carl Gustav Jung. Jung menggambarkan orang yang memiliki tipe kepribadian introvert sebagai orang yang memiliki pemahaman yang baik terhadap dunia dalam diri mereka. Orang yang memiliki tipe kepribadian ini biasanya merasa nyaman dengan kesendirian dan ketenangan. Mereka menyukai aktivitas pribadi dan mungkin akan kehabisan energi setelah bersosialisasi dengan orang banyak. Sebaliknya, orang yang memiliki tipe kepribadian ekstrovert akan lebih mudah dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya. Mereka yang memiliki tipe kepribadian ini cenderung menyukai keramaian. Mereka menikmati berinteraksi dengan orang banyak. Meskipun kedua tipe kepribadian ini tampak berbeda, keduanya sama-sama penting dan memiliki peranan masing-masing.
ADVERTISEMENT
Menghargai Perbedaan antara Introvert dan Ekstrovert
Kita sering kali terjebak dalam stereotip bahwa salah satu tipe kepribadian lebih baik daripada yang lainnya. Memang terdapat perbedaan di antara tipe kepribadian introvert dan ekstrovert, tetapi kedua tipe kepribadian ini memiliki kelebihannya masing-masing. Sudah seharusnya kita melihat perbedaan ini sebagai kedua hal yang saling melengkapi, bukan sebagai pemisah. Orang yang memiliki tipe kepribadian ekstrovert biasanya lebih mudah berbicara di depan umum, lebih percaya diri di depan banyak orang, dan lebih unggul dalam membangun koneksi dengan orang lain. Namun, pemikiran mendalam dan kemampuan mendengarkan dari seorang introvert juga dibutuhkan. Kedua tipe kepribadian ini saling melengkapi, misalnya di lingkungan kerja, orang yang ekstrovert dibutuhkan untuk membangun suasana yang semangat dan membangun jejaring sosial dengan orang lain. Di sisi lain, orang yang introvert akan dibutuhkan untuk menyumbangkan pemikiran yang mendalam dan konsentrasi tinggi mereka dalam menyelesaikan tugas. Tidak ada yang lebih unggul dari kedua tipe kepribadian ini, keduanya sama-sama dibutuhkan untuk menciptakan keseimbangan.
ADVERTISEMENT
Menurut Jung, tidak ada orang yang sepenuhnya introvert ataupun ekstrovert. Setiap orang memiliki kedua tipe kepribadian ini di dalam dirinya, dengan salah satu yang lebih dominan. Meskipun salah satunya lebih dominan, kita bisa menyeimbangkan kedua hal ini. Menurut jung, orang yang sehat secara psikologis akan mendapati dirinya berada dalam keseimbangan dari dua jenis sikap ini dan merasa nyaman dengan dunia internal serta eksternalnya. Misalnya seorang ekstrovert yang sangat menyukai keramaian dan senang bersosialisasi juga membutuhkan waktu menyendiri untuk merefleksikan diri. Sebaliknya, seorang introvert yang menyukai kesendirian juga akan bersosialisasi dengan orang lain untuk menciptakan jejaring sosial yang lebih luas. Memahami hal ini, dapat membuat kita menyadari bahwa perbedaan memang ada untuk saling melengkapi. Hal ini juga dapat membuat kita lebih menghargai perbedaan.
ADVERTISEMENT
Perbedaan kedua tipe kepribadian ini bukanlah hal yang perlu diperdebatkan. Perbedaan ini lah yang membuat seseorang menjadi unik dan memiliki ciri khasnya masing-masing. Mari kita hargai perbedaan ini, karena keberagaman membuat kita saling melengkapi.
Referensi: Feist, J., & Feist, G. J. (2017). Teori kepribadian (ed. ke-8). Jakarta: Salemba Humanika.