Konten dari Pengguna

Kenali Psikosomatik, Rasa Sakit yang Berasal dari Pikiran

Nabila Azzahra Zaman
Mahasiswa Psikologi Universitas Brawijaya
22 November 2021 15:17 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nabila Azzahra Zaman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
sumber: pixabay
ADVERTISEMENT
Pernah merasakan sakit di bagian tubuh? Namun, setelah ditangani oleh dokter, anda tidak didiagnosis apa pun? Bisa jadi anda sedang mengalami yang namanya gangguan psikosomatik.
ADVERTISEMENT
Psikosomatik adalah gangguan fisik yang disebabkan dan diperparah oleh kondisi psikologis anda, misalnya stres atau tekanan emosional. Stres dan masalah emosional lainnya dapat menjadi stresor bagi tubuh anda yang sewaktu-waktu dapat menyerang organ. Gangguan yang termasuk ke dalam psikosomatik, yaitu gangguan pencernaan, gangguan pada jantung dan pembuluh darah, alergi, asma, dan gangguan pada otot dan tulang. Bahkan, penyakit diabetes juga termasuk dalam kategori psikosomatik.
Mengapa psikosomatik bisa terjadi? Ketika panca indera anda menangkap suatu stimulus emosi, stimulus tersebut akan diteruskan ke sistem limbik yang merupakan pusat emosi manusia. Dari sistem limbik, emosi diproses dan disalurkan ke organ-organ untuk dikeluarkan dalam berbagai bentuk emosi, seperti menangis, marah, sedih, dan lain-lain. Jika tubuh anda merasa stimulus tersebut terlalu berbahaya, maka akan menimbulkan reaksi psikis yang berwujud ketegangan emosi dan diikuti oleh aktivitas organ yang berlebihan, seperti detak jantung yang cepat, otot yang tegang, dan tekanan darah yang meningkat.
ADVERTISEMENT
Mengapa kesehatan fisik anda dapat dipengaruhi oleh kondisi psikologis? Jawabannya karena anda cenderung melakukan pemaknaan terhadap masalah-masalah yang anda hadapi. Pemaknaan terhadap situasi ini yang dapat memunculkan emosi negatif, seperti marah, sedih, depresi, merasa tidak mampu, cemas, kebencian, dan emosi negatif lainnya. Kemunculan emosi seperti ini dapat menyebabkan stres pada sistem neurologi anda dan bisa berakibat fatal pada kesehatan.
Bagaimana cara mengatasinya? Dalam hal ini, anda tidak bisa hanya berfokus mengobati gejala fisik yang dialami, tetapi juga harus mengobati kondisi mental atau psikis yang menyebabkan munculnya keluhan fisik tersebut. Oleh karena itu, perlu rujukan ke psikiater untuk diperiksa dan diterapi kondisi psikologisnya. Pengobatan yang biasanya digunakan psikiater untuk mengobati masalah ini adalah psikoterapi yang umumnya dilakukan dengan terapi perilaku kognitif. Selain itu, dapat juga menggunakan hipnoterapi serta mengonsumsi obat antidepresan.
ADVERTISEMENT
Meski berasal dari pikiran, psikosomatik tidak boleh disepelekan dan harus segera diatasi agar tidak bertambah parah. Jika anda mengalami hal ini, segera berkonsultasilah dengan psikiater untuk mendapat pemeriksaan dan penanganan yang tepat.
Referensi
Carson, C. R., & Butcher, J. (1992). Abnormal psychology and modern life (9th Ed.). HarperCollins Publishers Inc.
Everly, G. S. Jr., & Lating, J. M. (2002). A clinical guide to the treatment of the human stress response (2nd Ed.). Kluwer Academic Publishers.
Gamayanti, W. & Hidayat, I. N. (2019). Marah dan kualitas hidup orang yang mengalami psikosomatik. Jurnal Psikologi, 18(2), 177-186. https://smartlib.umri.ac.id/assets/uploads/files/d3c61-17842-77589-1-pb.pdf
Pratiwi, D. & Lailatushifah, S. N. F. (2012). Kematangan emosi dan psikosomatis pada mahasiswa tingkat akhir. Jurnal Psikologi Universitas Wangsa. http://fpsi.mercubuana-yogya.ac.id/wp-content/uploads/2012/06/
ADVERTISEMENT