Konten dari Pengguna

Pengaruh Kualitas Tidur terhadap Konsentrasi Belajar Mahasiswa

Nabila Fauztin Ningtyas
Mahasiswi Fakultas Vokasi Universitas Airlangga
9 Desember 2024 10:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nabila Fauztin Ningtyas tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Orang Tidur sumber Freepik.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Orang Tidur sumber Freepik.com
ADVERTISEMENT
Dalam dunia pendidikan, fokus sangat penting untuk pencapaian mahasiswa. Namun, masalah akademis yang membuat stres sering kali mengganggu kualitas tidur, yang mengakibatkan lingkaran setan berupa prestasi akademis yang rendah. Sudahkah mahasiswa menyadari betapa besar pengaruh kualitas tidur terhadap kemampuan mereka untuk fokus dan memahami materi?
ADVERTISEMENT
Tidur adalah proses biologis yang penting untuk membantu menyegarkan tubuh dan otak kita. Sepanjang siklus tidur, otak menjalani proses penguatan memori, yang merupakan penguatan pengetahuan yang dipelajari sepanjang hari. Kurang tidur, terutama tidur yang berkualitas, akan mengganggu proses ini, sehingga mempengaruhi kapasitas mahasiswa untuk mempertahankan dan mengingat informasi perkuliahan yang dijelaskan oleh dosen.
Mahasiswa sering kali mengorbankan waktu tidur mereka untuk menyelesaikan tugas-tugas, praktikum, belajar sepanjang malam, atau sekadar bersantai setelah seharian beraktivitas. Dalam sebuah jajak pendapat informal, banyak mahasiswa yang mengaku tidur kurang dari enam jam setiap malam, jauh di bawah tujuh hingga sembilan jam yang direkomendasikan untuk orang dewasa. Ironisnya, mencoba untuk “mengejar ketertinggalan dalam belajar” atau "selangkah lebih didepan" dengan mengurangi waktu tidur justru kontraproduktif.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi Orang Begadang sumber Freepik.com
Ketika tidur terganggu, pikiran cenderung menjadi terganggu, sulit fokus, dan mengalami kelelahan mental. Hal ini membuat belajar menjadi kurang efisien. Sebagai contoh, mahasiswa yang tidur hanya empat jam per malam mungkin membutuhkan waktu dua kali lebih lama untuk memahami sebuah bab dibandingkan mereka yang tidur cukup. Selain itu, kurang tidur juga dapat meningkatkan stres, mengganggu kondisi emosional, dan mengurangi motivasi belajar.
Kualitas tidur tidak hanya ditentukan oleh waktu, tetapi juga seberapa nyenyak seseorang tidur dan seberapa sering mereka terbangun di malam hari. Mahasiswa yang tidur lebih awal dan bangun dengan perasaan segar cenderung lebih fokus. Tindakan sederhana yang dapat dilakukan adalah menjaga kebiasaan tidur yang konsisten, menciptakan lingkungan istirahat yang nyaman, dan menghindari stimulan seperti kafein sebelum tidur.
ADVERTISEMENT
Mahasiswa perlu memahami bahwa tidur bukanlah pemborosan waktu, melainkan investasi bagi kemampuan kognitif mereka. Keseimbangan antara belajar, tidur, dan aktivitas lainnya adalah tantangan yang harus dihadapi mahasiswa. Namun, dengan memahami pentingnya tidur dan mengatur pola hidup secara lebih bijak, mereka dapat mencapai hasil akademik yang lebih optimal tanpa harus mengorbankan kesehatan fisik dan mental. Jadi, apakah Anda sudah tidur cukup untuk mencapai potensi terbaik Anda?