Konten dari Pengguna

Apakah Ada Dampak Buruk Bagi Pelaku Bullying? Yuk, Lihat Lebih Lanjut!

Nabila Azarine Rahmadina
Mahasiswi Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah
17 Desember 2021 17:48 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nabila Azarine Rahmadina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
"Seorang anak melakukan penindasan kepada temannya sendiri dengan alasan temannya tidak ingin memberikan jawaban pada saat ujian"
ADVERTISEMENT
Kamu pernah melihat kasus bullying seperti diatas? Jika pernah, apakah kamu tahu bahwa selain bullying memiliki dampak buruk bagi korban, terdapat juga dampak buruk bagi para pelaku dari tindakan bullying ini? Untuk mengetahui lebih lanjut yuk simak penjelasan berikut!
Apa Itu Bullying?
Secara general mungkin kita sudah sering mendengar kata bully atau bullying ini. Namun, sebenarnya apakah kita paham dengan pengertian dari kata bullying ini?
Menurutku, bullying adalah suatu tindakan kekerasan yang berupaya 'membangun kekuatan mental atau fisik' dengan cara yang sangat salah. Biasanya orang atau kelompok yang melakukan bullying ini memiliki dalih bahwa mereka paling benar atau merasa bahwa mereka adalah orang yang paling memiliki kuasa.
Untuk memahami pengertian bullying secara simple, kita dapat memulai dengan memahami istilah bullying. Istilah bullying sendiri diambil dari bahasa inggris yang artinya banteng (bull). Ini sebenarnya suatu perumpamaan karena banteng adalah hewan yang agresif dan senang menyerang orang-orang di sekitarnya tanpa memandang bulu dan tanpa melihat keadaan sekitar.
ADVERTISEMENT
Di dalam bahasa Indonesia bullying biasanya dituliskan dengan penindasan, orang yang melakukan bully biasanya disebut dengan penindas, dan kegiatan bully sendiri biasanya disebut menindas. Menindas berarti mengganggu, mengekang serta mengusik orang lain (Wiyani, 2012: 11-12).
Nah, gimana? Setelah penjelasan tentang pengertian bullying tadi apakah kalian pernah merasa melakukan atau melihat seseorang melakukannya? Yuk, selanjutnya mari kita bahas mengenai penyebabnya!
sumber: https://cdn.pixabay.com/photo/2018/01/21/09/58/bullying-3096216_1280.jpg
Apa Penyebab Terjadinya Bullying?
Sebenarnya, apa sih yang dapat menimbulkan perilaku bullying ini? Menurutku, apa pun yang menyebabkan bullying ini tidak bisa dibenarkan. Kita tidak boleh melakukan bullying karena kegiatan ini merupakan kegiatan negatif.
Tetapi menurut (Rosen et al., 2017) ada beberapa faktor yang dapat memicu bullying. Dia menjelaskan dalam bukunya bahwa yang menyebabkan perilaku bullying ini adalah faktor internal dan eksternal.
ADVERTISEMENT
Faktor internal atau faktor dari dalam yang menyebabkan bullying, yaitu faktor temperamental dan faktor psikologi tentang intensitas melakukan tindakan serangan. Jika penindas atau perundung melakukan tindakan kekerasan, mereka tidak merasa bersalah ataupun mempunyai rasa empati kepada korban.
Sedangkan untuk faktor eksternal atau faktor dari luar yang menyebabkan perilaku bullying menurut (Lereya et al., 2013) adalah pola asuh orang tua. Hal itu termasuk juga bagaimana orang tua melakukan kekerasan kepada anaknya dan pola asuh orang tua yang memiliki kontrol yang rendah, tetapi memiliki kehangatan yang tinggi.
Nah, kita sudah membahas penyebab bullying nih, pasti sekarang kalian sudah paham ya. Selanjutnya, kita akan membahas mengenai macam-macam dari bullying!
Apa Saja Macam-macam Bullying?
ADVERTISEMENT
Banyak sekali jenis-jenis dari perilaku bullying yang mungkin belum banyak orang ketahui. Menurutku, mungkin saja salah satu tindakan kita yang bermaksud sebagai candaan merupakan salah satu tindakan pembullyan yang dapat menyakiti hati atau fisik orang lain.
Menurut (Storey et al., 2008) bullying dapat dibagi dalam beberapa bentuk dengan tiap-tiap tingkat keparahan yang berbeda-beda. Macam-macam bentuk dari bullying, yaitu bullying fisik, verbal, dan bullying tidak langsung.
Contoh dari bullying fisik adalah tindakan menonjok, mendorong, memukul, menendang, dan menggigit. Contoh dari tindakan bullying verbal adalah menyoraki, menyindir, mengolok-olok, menghina, dan mengancam. Dan contoh dari perilaku bullying tidak langsung adalah suatu bentuk pengabaian, tidak mengikutsertakan, menyebarkan rumor, dan meminta orang lain untuk menyakiti korban.
ADVERTISEMENT
Wah, ternyata macam-macam dari bullying banyak ya. Mungkin kalian tadinya hanya tahu satu-dua macam, tetapi sekarang kalian udah tau nih macam-macam bullying yang lainnya!
sumber: https://cdn.pixabay.com/photo/2016/11/13/16/00/person-1821413_1280.jpg
Bagaimana Dampak Buruk Bagi Para Penindas?
Mungkin yang biasa kita ketahui adalah dampak buruk bagi para korban. Namun, ternyata ada juga dampak-dampak negatif bagi para penindas lho!
Perilaku bullying ini dapat mengganggu mental sang pelaku dan korban. Penindas ini bisa saja hanya ikut-ikutan temannya agar bisa bergaul dan ditemani. Seorang penindas yang mentalnya sehat akan merasa bahwa tindakannya salah, maka mereka akan memiliki rasa bersalah, rasa tertekan, dan hingga mengalami gangguan mental. Penindas akan mendapatkan dampak negatif, apalagi jika perilaku bullying tersebut dilakukan secara terus-menerus. Dampaknya adalah penindas akan memiliki potensi untuk menjadi pelaku kriminal sejak dini ataupun di kemudian hari (Levianti, 2008).
ADVERTISEMENT
Seorang penindas mempunyai permasalahan dalam kesehatan mentalnya, seperti memiliki tekanan psikologis dan tingkat depresi yang tinggi, menderita gangguan kecemasan, mempunyai beberapa permasalahan sosial, dan condong untuk memiliki kepribadian yang antisosial (Vanderbilt dan Augustyn, 2010).
Wah, setelah dipelajari lebih lanjut tenyata ada juga dampak buruk bagi psikologis para penindas ya, guys!
Jadi setelah kalian melihat penjelasan-penjelasan di atas, bisa diambil kesimpulan bahwa bullying merupakan sebuah perilaku yang buruk karena dampak yang dihasilkan. Segala alasan untuk melakukan perilaku bullying tidak dapat dibenarkan. Mengenai dampak buruk, yang kebanyakan orang tahu mungkin dampak buruk bagi korban, tetapi ternyata terdapat juga dampak buruk bagi para penindas. Yuk, mari kita jauhkan diri kita dari perilaku bullying ini, tidak ada nilai positif dari perilaku ini, semua pihak dirugikan dalam kegiatan ini.
ADVERTISEMENT
Referensi
Faizah, F. dan Z. Amna (2017). Bullying dan Kesehatan Mental Pada Remaja Sekolah Menengah Atas di Banda Aceh. Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
Dewi, P. Y. A. (2020). Perilaku School Bullying Pada Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Dasar. Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja, Indonesia.
Darmayanti, K. K. H. dan F. Kurniawati (2019). Bullying di Sekolah: Pengertian, Dampak, Pembagian dan Cara Menanggulanginya. Pedagogia Jurnal Ilmu Pendidikan 17. Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia.
Liviana, P.H., Y. Susanti, dan M. A. Silviani (2018). Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Pada Remaja Melalui Pendidikan Kesehatan Tentang Dampak Bullying. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal, Jawa Tengah.
Hertinjung, W. S. (2013). Bentuk-bentuk Perilaku Bullying di Sekolah Dasar. Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
ADVERTISEMENT