Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Tradisi Pemakaman Suku Toraja
21 Juni 2022 22:34 WIB
Tulisan dari Nabilah Rofiqoh D tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Suku Toraja adalah suku yang memilih hidup untuk menetap dan tinggal di pegunungan yang berada di bagian utara Sulawesi Selatan. Suku Toraja memiliki banyak kebudayaan yang sangat beragam dan unik karena masyarakatnya masih menjaga kebudayaan para leluhurnya. Salah satu kebudayaan suku Toraja yang paling terkenal adalah cara ritual pemakaman orang meninggal yang berbeda
ADVERTISEMENT
Ritual upacara Rambu Solo adalah suatu ritual pemakaman dari adat Toraja sebagai penghormatan kepada orang yang sudah meninggal untuk diantarkan ke tempat peristirahatannya. Ritual ini sudah dilakukan oleh masyarakat Toraja secara turun temurun dari zaman nenek moyang mereka meyakini bahwa orang yang sudah meninggal dunia harus diperlakukan dengan baik. Dan mereka percaya dengan diadakannya tradisi upacara adat ini tidak memberikan musibah bagi keluarga yang ditinggalkan.
Upacara adat rambu Solo ini merupakan acara yang tidak dilakukan sembarangan. Hanya orang-orang tertentu saja yang dapat melaksanakan upacara adat ini. Dikarenakan membutuhkan biaya yang besar untuk melaksanakan rangkaian upacara tersebut. Ketika salah satu dari keluarga mereka ada yang meninggal dunia, maka pihak keluarga yang ditinggalkan harus menyembelih hewan kerbau dan babi yang tidak sedikit jumlahnya. Harga hewan kerbau di suku Toraja bisa terbilang cukup mahal. Acara pemakaman masyarakat Toraja memang seperti pesta rakyat tetapi pemakaman tersebut dinilai masyarakat memiliki nilai sosial yang cukup penting. Ribuan orang berkumpul untuk menghadiri upacara pemakaman tersebut. Bahkan acara pemakaman tersebut bisa berlangsung 3 hingga 7 hari.
ADVERTISEMENT
Tingkatan upacara pemakaman
Dalam upacara adat rambu Solo terdapat beberapa tingkatan sesuai dengan kasta atau kedudukannya dan setiap tingkatan memiliki syarat yang berbeda.
1. Upacara dissili merupakan bentuk upacara pemakaman paling rendah yang dilakukan pada anak-anak.
2. Upacara dipasangbongi merupakan bentuk upacara pemakaman yang dilakukan untuk rakyat biasa dan hanya berjalan satu malam.
3. Upacara dibatang merupakan upacara pemakaman untuk kalangan menengah atas.
4. Upacara rapasan merupakan upacara yang paling tinggi di khususkan bagi masyarakat tinggi seperti pejabat.
Prosesi upacara pemakaman
Dalam prosesi ini upacara pemakaman terbagi ke dalam dua prosesi. Yaitu prosesi pemakaman rante dan prosesi pemakaman melalui pertunjukan kesenian. Keduanya dilakukan secara bersamaan tidak terpisah.
• Prosesi pemakaman rante dilakukan secara berurutan prosesi ini dilakukan di lapangan yang terletak di tengah rumah adat tongkonan.
ADVERTISEMENT
• Prosesi pemakaman pertunjukan kesenian dalam prosesi ini upacara tersebut tidak hanya untuk memeriahkan saja tetapi juga sebagai bentuk penghormatan dan berdoa untuk orang yang sudah meninggal.
Setelah upacara rambu Solo telah terpenuhi jenazah akan diantar ke kompleks pemakaman yang terletak di dinding tebing. Seluruh masyarakat akan mengantarkan jenazah sampai ke kompleks pemakaman.
Bukit batu lemo adalah salah satu tempat pemakaman tebing para leluhur masyarakat Toraja yang terletak di kelurahan Lemo. Proses pembuatan liang lahat termasuk mahal dan lama karena sulitnya bukit batu yang harus dipahat dengan tangan dan juga pengerjaannya yang memakan waktu hingga berbulan-bulan.