Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) 2045
14 November 2023 8:17 WIB
Tulisan dari Nabilah Nur'Octavia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Peran yang dapat diambil Mahasiswa sebagai Calon Guru terkait Persiapan Pemeritah dalam Pembangunan PLTN 2045 Mendatang
![Sumber : www.istockphoto.com](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01hf3y4vh9zr07ts3yt6yaq8kn.jpg)
ADVERTISEMENT
Pemerintah menargetkan transformasi energi baru dan terbarukan di masa depan agar kita tidak lagi bergantung pada minyak dan gas, salah satunya penggunaan nuklir. Energi nuklir menjadi salah satu alternatif sumber energi yang layak untuk dikembangkan. Tetapi, informasi atau penjelasan tentang energi nuklir yang berkembang saat ini hanya seputar tentang penggunaan energi nuklir dalam bentuk bom nuklir dan kecelakaan yang disebabkan nuklir saja. Padahal, dengan adanya pemanfaatan energi nuklir yang bijaksana, bertanggung jawab, dan terkendali dapat memberikan solusi atas masalah kelangkaan energi. Penggunaan bahan bakar fosil sebagai pembangkit listrik secara terus-menerus akan habis, akan tetapi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) memang membutuhkan biaya yang mahal tetapi untuk biaya pengoperasiannya relatif lebih murah (Putri et al., 2019).
Perkembangan teknologi telah menciptakan kemudahan bagi manusia, salah satunya pembangkit nuklir yang dapat menggantikan pembangkit listrik dengan menggunakan bahan bakar fosil. Pembangkit nuklir ini adalah salah satu pilihan untuk mencapai target emisi neto nol pada tahun 2060. Seperti yang ditunjukkan oleh RUPTL 2015–2024, PLN berusaha memenuhi kebutuhan energi masyarakat Indonesia dengan membangun pembangkit-pembangkit listrik baru dengan fokus pada pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT), terutama PLTP. Namun, pembangunan PLTP hanya akan sedikit melebihi cadangan energi PLN. Karena letaknya jauh dari pusat beban, PLTP belum dapat dipaksa masuk ke sistem. Pembangkit tenaga listrik terpasang berkapasitas besar menggunakan energi primer, terutama batubara (Dwiatmanto, 2016).
Perkembangan nuklir sudah banyak berkembang sehingga seperti ekonomi pembangkit juga cukup kompetitif apalagi dengan energi transisi ini membuka peluang untuk mendorong misalnya, penggunaan energi baru terbarukan atau yang sering kita sebut dengan ebt, pemerintah sendiri menargetkan porsi ebt dalam atau juga energy mix nantinya adalah 23% pada tahun 2025 dan meningkat menjadi 31% pada tahun 2050 sedangkan untuk energi minyak bumi akan turun menjadi sekitar 20% di tahun 2050 karena teknologinya akan dihitung lagi, sebenarnya intervensi atau tidak, ini juga butuh proses jumlah penduduk kita yang semakin bertambah. Misalnya impor minyak bumi karena kebutuhan dalam negeri juga sehingga, perencanaan pemanfaatan nuklir terus dimatangkan karena selain memenuhi PLTN ini juga bisa menjadi mesin perekonomian termasuk juga membuka lapangan pekerjaan di sektor ini.'
Mahasiswa sebagai calon guru memiliki peran penting dalam persiapan pemerintah untuk pembangunan PLTN 2045 mendatang. Sebagai calon guru, mereka harus memahami pentingnya energi bersih dan ramah lingkungan serta memperkenalkan konsep tersebut kepada siswa mereka. Selain itu, mereka dapat mengambil peran sebagai agen perubahan dengan mengajak masyarakat untuk memahami manfaat energi nuklir dan mengurangi stigma negatif terhadap teknologi tersebut. Mahasiswa calon guru juga dapat mengembangkan kurikulum yang memperkenalkan konsep energi nuklir dan mempersiapkan siswa menghadapi tantangan masa depan. Selain itu, mereka dapat melakukan penelitian dan pengembangan terkait energi nuklir untuk membantu pemerintah dalam mengembangkan teknologi yang lebih baik dan aman. Dalam hal ini, mahasiswa calon guru juga dapat membimbing siswa dalam proyek penelitian tentang energi nuklir atau mengadakan kunjungan lapangan ke PLTN untuk memberikan pengalaman langsung kepada generasi muda. Dengan melibatkan generasi muda secara aktif, mahasiswa calon guru dapat membantu menciptakan pemahaman yang lebih baik tentang energi nuklir dan mendorong minat mereka dalam bidang ini.
Sebagai Calon guru juga dapat berfungsi sebagai pendukung energi nuklir yang bertanggung jawab, seperti menyelenggarakan kuliah, seminar dan acara publik untuk meningkatkan kesadaran publik akan manfaat serta risiko energi nuklir. Dalam menjalankan tugasnya, mereka harus memastikan informasi yang akurat, berimbang dan berdasarkan bukti ilmiah, sehingga masyarakat dapat memahami energi nuklir dan membuat keputusan yang tepat. Kemudian, calon guru peminat energi nuklir dapat berpartisipasi dalam penelitian dan pengembangan di bidang teknologi energi nuklir.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, mahasiswa dapat terlibat dalam penelitian tentang desain reaktor nuklir, sistem keselamatan, pengelolaan limbah radioaktif, dan pengembangan teknologi yang lebih efisien dan aman terkait energi nuklir. Dengan mempelajari pengetahuan dan pemahaman mereka, mereka dapat berkontribusi secara signifikan terhadap pembangunan berkelanjutan pembangkit listrik tenaga nuklir.
Daftar Bacaan :
Dwiatmanto, L. J. (2016). Penantian pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir di indonesia. 12(2), 59–66.
Putri, R. M., Susila, A. B., & Permana, H. (2019). Pengembangan buku pengayaan pengetahuan tentang pembangkit listrik tenaga nuklir dilengkapi dengan augmented reality untuk siswa sma. Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-Journal), VIII, 37–44.