Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Mempelajari Teknik Membaca Karya Sastra
20 November 2022 12:54 WIB
Tulisan dari Nabila tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bagaimana teknik membaca sastra? Apa saja teknik membaca karya sastra? Membaca sastra termasuk ke dalam bacaan estetis, yaitu bacaan yang berkaitan dengan seni atau keindahan. Ketika membaca karya sastra, pembaca harus mengaktifkan imajinasi dan kreativitasnya untuk memahami dan menghayati isi yang dibacanya. Setelah membaca sebuah karya sastra, pembaca memperoleh pengetahuan dan pengalaman dari karya sastra yang dibacanya. Ini memiliki keunggulan bagi pembaca karya sastra dibandingkan pembaca karya lain.
ADVERTISEMENT
Membaca tidak dapat dipisahkan dari aktivitas manusia. Saat membaca, yang terpenting adalah kemampuan untuk memahami semua informasi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dipahami saat ini ketika dibuat informasi tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, membaca merupakan proses decoding yang melibatkan kegiatan memecah kode-kode linguistik yang berupa lambang-lambang verbal sehingga menjadi sekumpulan informasi yang dapat dipahami. Selain itu, membaca merupakan upaya untuk menggali, mengetahui, memahami, dan mendalami makna dari objek bacaan baik tertulis maupun tidak tertulis, misalnya tanda-tanda alam dan bahasa.
Setiap karya sastra yang benar-benar dibaca mengesankan pembaca sedemikian rupa sehingga pembaca terkesan dengan apa yang dibacanya. Augustiano (2001:186) mengatakan bahwa “Begitu banyak paham, teori dan paradigma yang ditawarkan oleh orang-orang pintar lewat buku-buku yang ada di pasaran. Kadang ucapan ataupun pemikiran tersebut begitu mempengaruhi alam bawah sadar kita”. Sudut pandang ini mengharuskan kita memiliki pemahaman yang baik tentang apa yang kita baca sehingga hasil dampaknya harus positif, bukan negatif. Sekali lagi, pemahaman adalah kunci untuk memprioritaskan membaca. Jika tidak, maka kita termasuk dalam kategori “orang terpelajar tidak mengerti pengertian”. Memahami sebuah karya sastra memerlukan teknik yang tepat untuk menangkap pesan atau maknanya. Karena itu, berbagai teknik membaca disajikan di bawah ini untuk membantu pembaca memahami semua jenis karya tulis.
ADVERTISEMENT
Teknik Membaca Cerita
Membaca novel atau cerpen membutuhkan teknik yang tepat agar pembaca dapat memahami isinya. Setiap orang memiliki cara yang berbeda dalam membaca novel atau cerpen. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membaca cerpen dan atau novel dikemukakan oleh Adler dan Charles (2012: 244-246) yakni: 1) sebuah cerita harus dibaca satu waktu; 2) bacalah secara cepat dan dengan keterlibatan penuh; 3) melihat kembali cerita itu setelah ia merampungkan kegiatan membacanya; dan 4) memahami hubungan peristiwa dan urut-urutannya dalam cerita tersebut. Seni membaca sastra prosa dapat dipraktikkan di depan beberapa khalayak.
Pembaca berperan sebagai narator, membaca teks dari awal hingga akhir cerita. Peran pembaca adalah bertindak sebagai perantara untuk mewakili penulis dalam menyampaikan gagasan yang terkandung dalam teks kepada khalayak. Karena itu, pembaca harus mengartikulasikan teknik membaca untuk membuat pertunjukan panggung yang baik dan "melibatkan" penonton dalam rangkaian aransemen yang disusun oleh pengarang. Kompetensi prosa dapat diselesaikan secara individu atau kelompok. Saat membaca sastra prosa individu, pembaca bertindak sebagai narator identitas tokoh, latar, peristiwa, dan situasi. Saat membaca berkelompok, pembaca berbagi tugas, misalnya satu orang berperan sebagai narator dan beberapa orang berperan sebagai tokoh cerita.
ADVERTISEMENT
Teknik Membaca Drama
Dalam pembelajaran sastra, siswa dituntut untuk mengetahui dan memahami sastra sebagai seni teater, termasuk naskah drama. Untuk mencapai hal tersebut, tiga hal dapat ditemukan dalam karya seni. Tiga hal yang dimaksud adalah (1) pengalaman berupa ide, imaji dan perasaan yang begitu kuat sehingga seniman tidak bisa tinggal diam. Seniman sangat terobsesi dengan pengalaman ini sehingga dia harus melakukan sesuatu, yaitu membuat karya seni darinya. (2) Wahana (media) yang digunakan seniman untuk memberikan bentuk nyata pengalamannya sebagai karya seni. (3) ahli seni, yaitu orang lain yang diharapkan dapat berkomunikasi dan menikmati karya yang diciptakan oleh seniman. Drama sebagai karya sastra membutuhkan teknik tersendiri untuk memahaminya.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, seseorang yang ingin membaca naskah drama harus memiliki beberapa keterampilan yang akan membimbingnya untuk memahami setiap naskah. Adler dan Charles (2012: 251-253) mengisyaratkan empat hal yang harus dilakukan seorang pembaca naskah drama, yakni: 1) pembaca harus menghadirkan dimensi fisik; 2) membayangkannya dipentaskan; 3) membaca secara perlahan, seolah-olah penonton sedang mendengarkan; dan 4) membaca penuh ekspresi, yakni membuat kata-kata itu bermakna bagi anda saat membacanya. Latihan membaca naskah drama meliputi dua langkah pokok, yaitu: (1) latihan dasar, meliputi: kelenturan tubuh, pernafasan, kelenturan vokal, pembentukan warna suara, ekspresi, konsentrasi, dan pengembangan imajinasi; (2) latihan membaca naskah, meliputi: membaca meja bundar, penghayatan naskah, dan mengubah dialog menjadi gerak.
Teknik Membaca Puisi
ADVERTISEMENT
Kegiatan paling awal dalam membaca puisi adalah memilih puisi untuk dibaca. Puisi legenda harus mengandung nilai sastra yang tinggi dengan ciri-ciri sebagai berikut: mengandung keutuhan puisi, memiliki kejelasan dan vitalitas gagasan, tema serta pokok bahasan, dan penyair, memiliki keunikan dalam menyampaikan ekspresi. Pertimbangan utama saat memilih puisi adalah memikirkan potensi puisi saat dibaca. Pada tahap ini kami memeriksa apakah baris-baris yang ditulis dalam puisi memiliki potensi untuk membaca unit suara oratoris.
Hal lain yang harus diperhatikan dalam persiapan membaca puisi adalah tujuannya, karena tujuan membaca puisi menjadi dasar pertimbangan dalam pemilihan gaya, tema, bentuk dan bahasa puisi kepada pembaca. Adapun hal-hal yang harus dikuasai untuk menjadi pembaca puisi yang sukses adalah: pengetahuan yang luas tentang kehidupan, manusia dan masalah kemanusiaan, pengalaman yang luas tentang jebakan hidup, diperoleh baik secara langsung atau melalui pengamatan yang cermat, sikap yang baik terhadap puisi, dan pengetahuan dan pengalaman apresiasi yang luas. Puisi didefinisikan sebagai tulisan para penyair.
ADVERTISEMENT
Namun, ada yang membantah pendapat itu, bahwa puisi adalah bentuk spontanitas pribadi yang dapat diungkapkan melalui kata-kata tertulis, bentuk tindakan fisik, atau suara musik yang relatif, atau bahkan hanya perasaan. Diperlukan teknik untuk membaca puisi, seperti yang disarankan oleh Adler dan Charles (2012: 257-259) terdapat empat hal, yakni: 1) membaca seluruhnya tanpa berhenti, entah anda memahami atau tidak; 2) baca lagi puisi itu seluruhnya, dan bacalah bersuara; 3) memahami puisi dalam kesatuannya, walaupun pemahaman itu samar-samar; 4) membaca puisi secara berulang-ulang.
Nabila - PBSI UIN JAKARTA