Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Kemiskinan Sebagai Ancaman Krisis Kelaparan di Somalia dan Kaitannya Dengan HAM
13 Juli 2021 21:28 WIB
Tulisan dari Nabilla Nur Risty Basir tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Somalia adalah negara yang letaknya berada di Sub Sahara Afrika yang merupakan salah satu bagian di Afrika yang memiliki tanah yang tergolong tandus sehingga dapat menyebabkan beberapa negara yang berada di wilayah tersebut mengalami kekeringan, kemiskinan, bahkan kelaparan. Kemiskinan merupakan salah satu bentuk pelanggaran Hak Asasi Manusia.
Keamanan pangan atau food insecurity merupakan kondisi yang dilatarbelakangi oleh keadaan masyarakat yang berada di suatu negara sulit mendapatkan akses yang aman terhadap pangan.
Dalam hal ini termasuk jumlah yang makanan yang bergizi guna menunjang pertumbuhan serta perkembangan yang baik untuk mencapai hidup yang sehat.
Pada dasarnya kemiskinan merupakan salah satu permasalahan Hak Asasi Manusia yang menjadi tanggung jawab pemerintah. Pemerintah memiliki tanggung jawab untuk mengentaskan kemiskinan yang terjadi di negaranya.
ADVERTISEMENT
Namun, selain upaya dari pemerintah pun harus didukung dengan kesadaran individu untuk berusaha mencukupi kebutuhannya sendiri, paling tidak di lingkup kecil seperti keluarga inti terlebih dahulu. Dibutuhkan pula kesadaran dari masyarakat sekitar yang memiliki tingkat ekonomi menengah ke atas untuk membantu saudaranya yang membutuhkan.
Permasalahan yang berhubungan dengan keamanan pangan merupakan salah satu konsep dari keamanan manusia yang bersumber dari permasalahan sosial serta ekonomi. Dampak krisis keamanan pangan salah satunya yaitu kelaparan dan kelaparan pun merupakan salah satu bentuk dari pelanggaran HAM.
Dampak lain yang diakibatkan karena kelaparan yaitu kekurangan gizi. Kelaparan pun merupakan salah satu permasalahan yang sulit untuk diukur.
ADVERTISEMENT
Hal ini diharapkan dapat menjadi cara untuk menyelesaikan masalah kelaparan di Somalia. Semakin banyak kerjasama dari dunia internasional dinilai lebih banyak dana pula yang akan masuk. Dana inilah yang nantinya dapat dialokasikan untuk pembangunan infrasruktur guna menyediakan air, makanan, obat - obatan hingga pendidikan yang layak untuk masyarakat di wilayah Somalia.
Selain itu, pemerintah Somalia pun berusaha untuk mencari solusi jangka panjang contohnya seperti investasi yang dapat digunakan untuk mendukung pemulihan serta membangun ketahanan sebab Somalia tidak sekedar butuh bantuan yang sifatnya darurat, akan tetapi juga bantuan yang berkelanjutan.
Terdapat beberapa program dari FAO yang memiliki fokus utama skala jangka pendek sekaligus jangka panjang. FAO memiliki upaya untuk memperbaiki pertanian serta peternakan di wilayah Somalia yang mana pertanian adalah salah satu sumber perekonomian dan penghasilan di Somalia.
ADVERTISEMENT
Pemberian bantuan berupa bibit jagung serta gandum kemudian diberikan pupuk serta edukasi kepada petani - petani di Somalia dinilai dapat membantu mengurangi kemiskinan serta kelaparan.
Kondisi pertanian yang membaik dinilai dapat mendukung masyarakat Somalia dalam menunjang kehidupan sehari – harinya, sebab masyarakat Somalia telah memiliki sumber penghasilan yang dapat digunakan untuk membeli, memproduksi, serta mengelola bahan makanan.
FAO juga mengupayakan bantuan berupa melakukan perbaikan saluran irigasi. Kemudian UK SEED program yang merupakan program small-scale guna membantu perempuan Somalia membuat kerajinan tangan yang memanfaatkan sisa hewan ternak.
Perbaikan infrastruktur pun dijadikan sebagai upaya lainnya contohnya seperti saluran air serta jalan yang dalam hal ini bekerjasama dengan WFP. Hal ini dinilai dapat memberikan akses terhadap pendistribusian bantuan pertanian serta peternakan.
ADVERTISEMENT
Namun, meskipun beberapa upaya dilakukan guna memperbaiki keadaan di wilayah Somalia, hal ini tetap dianggap tidak mudah. Banyak konflik terjadi, konflik tersebut berasal dari kelompok oposisi. Mereka menilai tidak ada iklim yang stabil sehingga menghambat upaya FAO dalam mengatasi krisis pangan di Somalia.
Memang tidak dapat dipungkiri bahwa upaya ini perlu untuk tetap dilakukan dan diperketat agar dapat berjalan secara maksimal serta dapat benar – benar mengatasi permasalahan ekonomi yang merambat pada kemiskinan dan kelaparan di Somalia.