Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Pencemaran Lingkungan Berdampak Pada Perubahan Ekosistem Air Tawar
8 Juni 2022 18:57 WIB
Tulisan dari Nabilla Zhafirah Audya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sebelum kita membahas mengenai pencemaran lingkungan yang berdampak pada perubahan ekosistem air tawar, apakah kalian tahu bahwa 3/4 bagian permukaan bumi kita itu tertutupi oleh perairan loh. Nah perairan ini terdiri dari 3 bagian utama yaitu ekosistem air tawar, ekosistem air laut, dan ekosistem estuaria. Dari sini saja kita dapat melihat betapa pentingnya ekosistem air tawar itu bukan? lalu apa itu ekosistem air tawar?

Ekosistem air tawar itu ekosistem perairan yang memiliki kadar garam sangat rendah. Selain itu, terdapat ciri-ciri dari ekosistem air tawar ini yaitu variasai suhunya sangat rendah, banyak terdapat tumbuhan jenis ganggang, dan hampir semua filum hewan terdapat di dalam air tawar karena terjadinya adaptasi pada organisme-organisme yang hidup di air tawar.
ADVERTISEMENT
Ekosistem air tawar dibedakan menjadi ekosistem air tenang (lentik) yang terdiri dari danau dan rawa serta ekosistem air mengalir (lotik) yang terdiri dari sungai. Komunitas kehidupan sungai berbeda dengan danau. Karena air sungai yang mengalir deras terbawa arus dan tidak mendukung adanya komunitas plankton. Sebagai gantinya, fotosintesis terjadi dari ganggang dan tanaman akar yang menempel, yang dapat mendukung rantai makanan. Komposisi komunitas hewan juga berbeda antara sungai, anak sungai dan hilir. Ikan air tawar banyak dijumpai di anak-anak sungai. Ikan lele dan gurame sering ditemukan di hilir. Beberapa sungai besar adalah rumah bagi berbagai kura-kura dan ular. Terutama sungai di daerah tropis tempat buaya hidup.
Kegiatan manusia dan bencana alam dapat menyebabkan perubahan suatu ekosistem, seperti ekosistem air tawar. Kegiatan manusia seperti pencemaran terhadap lingkungan, eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan, akan mengakibatkan terjadinya perubahan ekosistem. Merusak habitat suatu komunitas akan secara langsung juga mengubah habitat pada ekosistem tersebut. Seperti contohnya pada air tawar, eksploitasi berlebihan pada ikan di danau atau sungai dengan menggunakan bahan peledak, akan merusak habitat komunitas di danau atau sungai tersebut yang juga akan berdampak pada perubahan ekosistem dan penurunan pada keanekaragaman hayati danau atau sungai tersebut.
ADVERTISEMENT
Pencemaran pada sungai dan danau juga sering terjadi akibat kegiatan manusia seperti limbah pertanian, pembangunan, limbah industri, dan limbah rumah tangga yang langsung dibuang begitu saja tanpa dikelola terlebih dahulu dengan bijaksana. Padahal di dalam danau atau sungai tersebut juga terdapat organisme-organisme yang hidup. Terkadang manusia terlalu lupa dan egois terhadap dampak yang akan dirasakan kedepannya jika secara terus menerus seperti ini. Kita harus menyadari akan pentingnya air untuk kelangsungan hidup kita.
Oleh karena itu, kita sebagai khalifah di muka bumi, makhluk yang mulia yang Allah berikan akal untuk terus berpikir dan belajar sudah sepatutnya sadar untuk tidak merusak bumi ini melainkan mengelola dan menjaganya dengan baik untuk kepentingan kita bersama-sama. Karena jika bumi ini benar-benar rusak kita sendirilah yang akan merasakan dampaknya, kita sendirilah sebagai manusia yang akan merugi. Oleh karena itu, sebelum terlambat mari kita sama-sama jaga bumi kita, dan mengelola sumberdaya alam secara bijaksana.
ADVERTISEMENT