news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Mengenal Patulin Pada Apel

Nabila Ahmad
Mahasiswa Teknologi Pangan Universitas Al Azhar Indonesia
Konten dari Pengguna
1 Mei 2021 12:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nabila Ahmad tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber : pinterest (https://pin.it/4maZQJK)
zoom-in-whitePerbesar
sumber : pinterest (https://pin.it/4maZQJK)
ADVERTISEMENT
Apel mengandung air, karbohidrat (terutama fruktosa), kalsium, fosfor, besi, kalium, vitamin A, B1, B2, B6 dan C, protein, lemak dan kalori. Apel sendiri dapat kita konsumsi secara langsung dan dapat kita olah menjadi selai, jeli dan sari buah. Namun jika kita ingin mengkonsumsi apel atau buah-buahan lainnya, kita perlu memperhatikan kualitas dari apel tersebut, apakah ada tanda-tanda pertumbuhan mikroba, seperti bentuk fisik yang sudah tidak bagus atau munculnya kebusukan, karena jika apel tidak memiliki kualitas yang bagus kemungkinan apel tersebut memiliki kandungan mikotoksin yang tidak baik bagi tubuh kita. contohnya mikotoksin yang ada pada apel yaitu patulin.
ADVERTISEMENT
Patulin merupakan mikotoksin yang diproduksi oleh sejumlah kapang yang terdapat pada buah dan produk olahan buah apeli. Kapang penyebab busuk pada apel yaitu Penicillium expansum. Penicillium expansum biasanya terdapat pada apel yang membusuk sehingga apabila apel diproses/diolah produk olahannya juga mengandung patulin. Pada manusia kontaminasi patulin dapat menyebabkan terjadinya gejala gejala seperti mual, gangguan pencernaan, dan muntah. Kandungan patulin dalam buah apel tidak bisa kita hindari namun bisa kita perhatikan seberapa banyak patulin yang ada dalam produk apel. Kandungan patulin pada apel dan produk-produk apel masih bervariasi di beberapa negara, ada yang menetapkan standar yang sangat ketat, yaitu antara 25–35 mg/l. Di Indonesia batas maksimum kandungan patulin adalah 50 mg/kg (50 ppb) untuk sari buah apel, buah apel dalam kaleng, nektar apel dan minuman beralkohol berbasis apel.
ADVERTISEMENT
Menurut (Winarti et al 2009) Tingginya kadar patulin pada sari buah bisa disebabkan dari bahan baku yang telah tercampur dengan bahan yang sudah mulai membusuk/berjamur, atau perlakuan penghilangan bagian buah yang busuk (trimming) kurang sempurna. Patulin bersifat tahan terhadap pemanasan kapang penghasil patulin masih bisa tumbuh dan menghasilkan patulin pada suhu 0°C. Kontaminasi dapat dihindarkan atau diminimalisir dengan membuang apel yang sudah busuk atau tengah busuk dari proses pembuatan produk olahan apel, menyimpan apel pada suhu 10ºC, dan mempersingkat waktu penyimpanan buah apel. mencuci apel dengan proses penyemprotan dengan tekanan (pressure spraying) sehingga efektif untuk menghilangkan patulin dari sari apel.