Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
KKN di Masa Pandemi, Langkah Awal Berbakti untuk Desa Sendiri
7 November 2020 13:41 WIB
Tulisan dari Nadaa Dhiya Ulhaq tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Istilah “KKN” pasti sudah tidak tabu lagi bagi kebanyakan orang di Negeri ini, terutama bagi kaum terpelajar seperti kita. Sebuah Istilah yang merupakan singkatan dari “Kuliah Kerja Nyata” ini bertujuan untuk mengamalkan ilmu yang didapat oleh Mahasiswa selama di Perguruan Tinggi ke Lingkungan Masyarakat yang biasanya lokasi pengabdiannya ditentukan oleh masing-masing Perguruan Tinggi, walau tidak sedikit juga Peguruan Tinggi yang memberikan kesempatan kepada Mahasiswanya untuk berupaya sendiri mencari lokasi pengabdian mana yang sekiranya sesuai untuk dikembangkan oleh Mahasiswa.
Upaya Kuliah Kerja Nyata sebenarnnya merupakan salah satu bentuk upaya real dari Perguruan Tinggi untuk mengamakan “Tri Dharma Perguruan Tinggi”. Bagi mereka yang berkesempatan untuk merasakan indahnya bangku perkuliahan tentu mengetahui apa saja poin-poin penting dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Adapun intinya ialah Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengembangan, dan Pengabdian kepada Masyarakat.
ADVERTISEMENT
Dalam praktiknya, KKN tidak hanya memberikan pengalaman berupa interaksi sosial kepada masyarakat, namun juga memberikan pengalaman di intra kelompok Mahasiswa yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata itu sendiri. Saat pelaksanaan KKN, banyak susah senang yang dihadapi oleh para Mahasiswa yang tengah mengabdi. Mulai dari insiden piket cuci piring yang terbengkalai, sesi ngambek-ngembekan antar anggota kelompok, geng sementara yang siap terbentuk, dan juga cinta lokasi yang tidak dapat dihindari. Selain sebagai ajang pengabdian, juga bisa menjadi ajang membangun relasi. Semua hal dari yang baik hingga yang buruk sekalipun dapat tercipta dari interaksi sosial dalam upaya pengabdian kepada masyarakat ini. Kira-kira seperti itulah hal yang digambarkan oleh para senior yang telah berhasil melakukan khidmahnya kepada masyarakat.
ADVERTISEMENT
mun, hal ini tidak dapat dirasakan oleh Mahasiswa a ngkatan masuk tahun 2017 di sebagian besar Perguruan Tinggi di Indonesia. Mengapa sebagian besar saja? Karena, sudah ada sebagian Perguruan Tinggi yang melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata pada semester-semester sebelum semester ketujuh di Program Sarjana. Pada tahun ini, yang dalam sejarah dapat dikenal sebagai tahun Pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID19) tentunya pengalaman-pengalaman mengasikkan dalam pengabdian Masyarakat tidak bisa dirasakan sepenuhnya oleh Mahasiswa Angkatan 2017.
Dalam upayanya untuk tetap mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi walau dalam situasi sulit pandemi sekalipun, berbagai Perguruan Tinggi tetap mengupayakan program Kuliah Kerja Nyata ini dalam model/bentuk yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun ini, KKN diseragamkan dilaksanakan di kediaman masing-masing mahasiswa dengan mempertimbangkan protokol kesehatan yang telah dikoar-koarkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Yakni, setiap kegiatan dilaksanakan dengan tidak lupa mencuci tangan, menjaga jarak dan mengenakan masker. Kuliah Kerja Nyata tahun ini kerap dinamakan dengan Kuliah Kerja Nyata dari Rumah (KKD DR).
ADVERTISEMENT
Dengan adanya KKN DR, mahasiswa seharusnya tidak perlu merasa cemas dan berbeda dari senior-seniornya , karena justru KKN dari Rumah ini dapat menjadi langkah awal untuk berkontribusi aktif pada kampung sendiri. Dengan begitu para mahasiswa tidak perlu takut lagi untuk memulai berinteraksi, berkontribusi, dan membangun relasi pada negeri asalnya. Istilah “kacang lupa akan kulitnya” pun tidak akan higgap pada jiwa para mahasiswa. Karena, peran serta dalam mengembangkan negeri sendiri telah mulai dilaksanakan pada program kerja Kuliah Kerja Nyata ini.
Kemudian, dengan adanya KKN dari Rumah ini diharapkan upaya pengabdian menjadi lebih maksimal. Karena, tentunya sebagai warga dari lingkungan masyarakat tersebut mahasiwa dianggap lebih mengerti tentang permasalahan-permasalahan yang perlu dibenahi di daerahnya masing-masing, baik dari segi Keagamaan, Pendidikan, Ekonomi/Wirausaha, Lingkungan maupun Kesehatan. Dengan mengetahui permasalahan yang pantas untuk dibenahi dan dibangun tentunya upaya pengabdian menjadi lebih efektif tanpa perlu menghabiskan waktu mencari-cari pokok permaslahan yang perlu dibenahi, dikembangkan dan diperbaiki.
ADVERTISEMENT
Kemudian, dengan adanya KKN dari Rumah ini diharapkan upaya pengabdian menjadi lebih maksimal. Karena, tentunya sebagai warga dari lingkungan masyarakat tersebut mahasiwa dianggap lebih mengerti tentang permasalahan-permasalahan yang perlu dibenahi di daerahnya masing-masing, baik dari segi Keagamaan, Pendidikan, Ekonomi/Wirausaha, Lingkungan maupun Kesehatan. Dengan mengetahui permasalahan yang pantas untuk dibenahi dan dibangun tentunya upaya pengabdian menjadi lebih efektif tanpa perlu menghabiskan waktu mencari-cari pokok permaslahan yang perlu dibenahi, dikembangkan dan diperbaiki.
(Nadaa Dhiya Ulhaq, Mahasiswa Program Studi Ilmu Falak S1 UIN Walisongo semarang)