Bantu Cegah Stunting, Mahasiswa KKN Membagikan PMT di Desa Wonorejo

Nada Salsabilah
Mahasiswi UPN Veteran Jawa Timur
Konten dari Pengguna
8 Desember 2022 12:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nada Salsabilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pemberian Makanan Tambahan Kepada Balita (Kredit Foto: Dokumen Pribadi Kelompok 15 KKN Desa Wonorejo)
zoom-in-whitePerbesar
Pemberian Makanan Tambahan Kepada Balita (Kredit Foto: Dokumen Pribadi Kelompok 15 KKN Desa Wonorejo)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Probolinggo — Pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata oleh Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional 'Veteran' Jawa Timur yang ditempatkan di Desa Wonorejo, Kecamatan Wonomerto telah berlangsung selama tiga minggu sejak dimulai pada akhir September 2022 lalu. Dalam pelaksanaannya, Kelompok KKN yang beranggotakan sebanyak 11 mahasiswa merancang program kerja untuk membantu mengurangi potensi anak stunting di Desa Wonorejo, mengingat tingginya angka anak yang divonis stunting di desa tersebut. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari bentuk pengabdian mahasiswa terhadap masyarakat. Tema dalam program kerja ini diusung sesuai dengan pilihan mahasiswa pada program yang diberikan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat UPN ‘Veteran’ Jawa Timur sebagai pemenuhan persyaratan untuk mengikuti KKN MBKM Tematik gelombang kedua tahun 2022 selama setidaknya tiga bulan.
ADVERTISEMENT
Dalam waktu tiga minggu awal pelaksanaan KKN dimulai, kelompok mahasiswa mendapat kesempatan untuk mengunjungi Puskesmas Wonomerto dalam rangka monitoring data anak dan balita di Desa Wonorejo yang mengidap stunting. Tingginya angka anak stunting di Desa Wonorejo dapat dikatakan sedikit memprihatinkan, hal ini diakibatkan oleh beberapa hal diantaranya, kurangnya akses masyarakat desa dengan makanan bergizi, rendahnya tingkat kesadaran ibu dalam memantau gizi imbang anak, serta kebersihan lingkungan yang masih belum terjaga dengan baik.
Sehubungan dengan hal tersebut, untuk membantu desa dalam mengatasi persoalan anak stunting, para mahasiswa mengadakan program PMT atau merupakan singkatan dari ‘Pemberian Makanan Tambahan’ yang berupa bubur kacang hijau yang diberikan kepada setiap ibu dan anak yang terdaftar di posyandu. Pengadaan posyandu di desa Wonorejo diadakan sebanyak 5 kali dalam sebulan, bergantian dari dusun ke dusun mulai dari dusun Krajan, Sosoan, Bukol, Manggar dan dusun Karang Tengah.
ADVERTISEMENT
Kegiatan posyandu yang diikuti pertama kali oleh kelompok mahasiswa adalah di Dusun Krajan yang dihadiri sebanyak kurang lebih 51 ibu dan anak pada Selasa (4/9/22). Antusiasme para ibu di dusun Krajan dapat dibilang cukup tinggi apabila dibandingkan dengan dusun lain, menilik dari riwayat kehadiran mereka dan tingginya kesadaran para ibu yang turut serta dalam meningkatkan akses keluarga terhadap pelayanan kesehatan dasar yang komprehensif melalui posyandu. Di sana, para mahasiswa membagikan bubur kacang hijau yang dipadukan dengan bubur sumsum kepada ibu dan anak yang hadir di tempat. Selain itu, para mahasiswa juga turut berpartisipasi dalam menjadi panitia posyandu untuk melakukan pendataan partisipan, pengukuran dan penimbangan anak dan ibu hamil, serta pemberian imunisasi yang dilakukan langsung oleh bidan setempat. Di dusun selanjutnya, Dusun Sosoan, para mahasiswa juga turut meramaikan kegiatan posyandu dan juga membagikan bubur kacang hijau kepada sebanyak 35 anak dan ibu hamil pada Kamis (13/9/22). Kemudian menyusul, diadakannya posyandu di Dusun Bukol pada Selasa (18/9/22) yang diikuti kurang lebih 17 ibu dan anak.
ADVERTISEMENT
Dalam program PMT, pembagian bubur kacang hijau kepada ibu dan anak diadakan sebagai pembantu pemenuhan gizi imbang ibu hamil dan anak, dimana dalam kacang hijau mengandung banyak Mineral dan berbagai macam Vitamin, seperti vitamin C, A, K, E, sampai B-6 yang diperlukan tubuh untuk menunjang kesehatan balita dan perkembangan janin untuk ibu hamil, mencegah penyakit akibat virus, meningkatkan daya tahan tubuh, serta membantu mengatasi gangguan saraf.
Dengan hal ini, melalui pemberian makanan tambahan yang diadakan di beberapa dusun di Desa Wonorejo diharapkan dapat membantu untuk mencegah agar anak dan balita di Desa Wonorejo dapat terhindarkan dari potensi vonis stunting sejak dini.