Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Monitoring Anak-Anak dengan Kondisi Stunting di Desa Wonorejo Oleh Mahasiswa KKN
11 Desember 2022 11:21 WIB
Tulisan dari Nada Salsabilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Stunting menjadi suatu masalah kesehatan gizi yang masih terjadi di Indonesia. Pola asupan gizi yang kurang tepat pada waktu 1000 hari pertama kehidupan menjadi salah satu faktor terjadinya permasalahan stunting ini. Selain itu, ada beberapa faktor lain yang menyebabkan stunting pada anak yaitu kurangnya pengetahuan ibu mengenai gizi sebelum hamil, saat hamil, dan setelah melahirkan, terbatasnya akses pelayanan kesehatan, kurangnya sanitasi, dan masih kurangnya akses makanan bergizi karena tergolong mahal. Oleh karena itu, dalam rangka upaya percepatan penurunan angka stunting, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik MBKM UPN Veteran Jawa Timur kelompok 15 melakukan monitoring dan evaluasi berupa pendampingan keluarga anak yang beresiko stunting di Desa Wonorejo, Kecamatan Wonomerto, Kabupaten Probolinggo yang diselenggarakan mulai dari tanggal 23 November 2022 hingga 30 November 2022.
ADVERTISEMENT
Metode yang dilakukan oleh mahasiswa berupa observasi anak yang berisiko stunting, wawancara, survey, dan mendata jenis makanan apa yang dikonsumsi sehari-hari oleh masing-masing anak, serta memberikan bantuan makanan bergizi untuk membantu mencukupi asupan gizi imbang yang baik berupa, roti dan susu untuk tiap anak yang dikunjungi.
Di Wonorejo, monitoring hari pertama (23/11) dilakukan di Dusun Krajan dengan sasaran tiga anak yaitu Salsabila usia 5 tahun (berat badan 11,1 kg dan tinggi badan 99 cm), Syafira Rizqullah Humairah usia 3 tahun (berat badan 11,3 kg dan tinggi badan 84,3 cm), dan Halimatus Imsiyah usia 2 tahun (berat badan 8,7 kg dan tinggi badan 74,5 cm). Di Dusun Sosoan (25/11) dilakukan dengan mendatangi Almuhtadi Billa Ahmad usia 39 bulan (berat badan 11 kg dan tinggi badan 85 cm), Nur Azizah Defiana Putri usia 37 bulan (berat badan 10,6 kg dan tinggi badan 83 cm), Rania Zarina Ramadhani usia 30 bulan (berat badan 7,6 kg dan tinggi badan 82 cm). Di Dusun Karang Tengah (29/11) mendatangi Az-Zahra Putri (berat badan 6 kg dan tinggi badan 72 cm), M Abdul Muiz usia 20 bulan (berat badan 7,8 kg dan tinggi badan 76 cm). Monitoring terakhir dilakukan di Dusun Bukol (30/11), Azril usia 40 bulan (berat badan 10,5 kg), Aliya Rosalina usia 38 bulan (berat badan 9,5 kg).
ADVERTISEMENT
Dalam kunjungan sejumlah 10 anak di berbagai dusun yang ada di Desa Wonorejo, para mahasiswa menemui berbagai kondisi yang dimiliki setiap anak di rumah mereka. Salah satunya terdapat anak yang telah ditinggal mati kedua orang tuanya sehingga ia hanya mendapat penjagaan dari neneknya yang seorang petani. Ada pula anak yang keluarganya termasuk ke dalam keluarga yang kurang mampu dilihat dari rumah yang dikunjungi. Beberapa faktor ini menjadi salah satu alasan terbesar dalam pemilihan anak yang akan di-monitor oleh para mahasiswa.
Setelah monitoring yang dilakukan oleh mahasiswa KKNT MBKM kelompok 15 dapat dilihat bahwa bukan hanya faktor ekonomi yang menjadi penyebab stuning pada anak, banyak juga ibu - ibu yang belum teredukasi informasi mengenai stunting dan bagaimana mencegah stunting agar tidak terjadi pada anak mereka. Oleh karena itu, para mahasiswa selalu menekankan sosialisasi mengenai stunting dan cara mencegah stunting kepada ibu - ibu yang memiliki anak bayi di bawah usia dua tahun. Dengan harapan informasi mengenai stunting tersebut mampu menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya nutrisi untuk mencegah stunting, serta mampu berkontribusi dalam menurunkan angka stunting di Kabupaten Probolinggo, khususnya Desa Wonorejo, Kecamatan Wonomerto.
ADVERTISEMENT
Sosialisasi yang dilakukan mahasiswa KKNT MBKM kelompok 15 dilaksanakan pada saat posyandu. Sosialisasi tersebut diikuti oleh ibu-ibu hamil dan ibu - ibu yang memiliki balita. Tujuan sosialisasi tersebut untuk mengedukasi dan menumbuhkan rasa peduli tentang bagaimana mencegah terjadinya stunting.
Live Update