Konten dari Pengguna

Milenial Melek Zakat, Mahasiswa Ikuti Program Magang Kampus Zakat

Nadhifah Adiratna
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatulah Jakarta
2 Desember 2021 14:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nadhifah Adiratna tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber : Instagram @kampuszakat.official
zoom-in-whitePerbesar
Sumber : Instagram @kampuszakat.official
ADVERTISEMENT
Bagi kamu para milenial pasti sudah tidak asing lagi dengan sebutan MBKM bukan? MBKM adalah singkatan dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka diluncurkan oleh Kemendikbudristek sebagai wadah para mahasiswa/i untuk mengasah kemampuan sesuai minat dan bakat dalam persiapan karier masa depan. Sama halnya dengan Kampus Merdeka, program Kampus Zakat yang dinaungi oleh Forum Zakat (FOZ) dan Asosiasi Program Studi Ekonomi Islam Indonesia (APSEII) juga memberikan kesempatan bagi para mahasiswa/i untuk magang atau simulasi kerja di Organisasi Pengelola Zakat (OPZ).
ADVERTISEMENT
Tidak hanya terbuka bagi Universitas Islam, universitas-universitas negeri lain yang tidak berbasis Islam pun dapat mengikuti program magang MBKM di Kampus Zakat. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta merupakan salah satu kampus yang para mahasiswa/i nya turut ikut serta dalam program magang MBKM di Kampus Zakat ini. Setidaknya ada 37 orang mahasiswa UIN Jakarta yang mengikuti program magang dan tersebar di berbagai OPZ yang ada, seperti: LAZ Al Azhar, Dompet Dhuafa, Baznas Bazis DKI, YBM PLN, dsb.
Pada mulanya, para mahasiswa yang berminat mengikuti program akan mendaftarkan diri mereka masing-masing pada situs kampus zakat (www.kampuszakat.com). Setelah itu berkas-berkas akan diverifikasi oleh Universitas masing-masing dan juga OPZ yang didaftar. Setelah itu akan ada pengumuman mahasiswa yang diterima di program ini. Mahasiswa yang lolos akan diarahkan oleh OPZ masing-masing.
ADVERTISEMENT
Para mahasiswa tidak hanya mengikuti kegiatan OPZ secara langsung, akan tetapi juga ada rangkaian kegiatan lain seperti webinar series: Meet The Expert – Kampus Zakat 2021. Selain tentang materi kelas, mahasiswa juga akan paham tentang implementasi ilmu yang mereka peroleh pada webinar series tersebut.
Sumber : Instagram @kampuszakat.official
Sebagai contoh, Aidah Khalisah salah satu peserta magang Kampus Zakat yang bertempat di Dompet Dhuafa Republika mengatakan bahwa program ini sangat bermanfaat. “Setelah ditempatkan di divisi REMO atau tim penghimpun dana zakat, kami juga akan ditempatkan di divisi-divisi lainnya. Yang pastinya akan banyak sekali pengalaman dan pengetahuan yang dapat diambil dari tiap divisinya.” Ujar Aidah.
Program Magang di Kampus Zakat akan berlangsung selama kurun waktu 4 bulan, mulai pertanggal 01 September 2021 hingga akhir Desember 2021. Mahasiswa akan terjun langsung ke lapangan mulai dari tahap penghimpunan dana zakat (fundraising), pendataan dan pencatatan, hingga tahap penyaluran dana zakat kepada penerima manfaat.
ADVERTISEMENT
Pengetahuan Mahasiswa
Dengan adanya program magang Kampus Zakat di berbagai OPZ, mahasiswa dapat belajar lebih luas tentang dunia zakat. Contohnya mahasiswa dapat mempelajari bahwa dana zakat tidak hanya disalurkan ke program yang ada dalam sektor ekonomi, akan tetapi ada banyak sektor yang dapat disalurkan dana zakat. Dompet Dhuafa Republika contohnya, terdapat 5 pilar program yang dijalankan oleh DD. Yaitu: Kesehatan, Pendidikan, Sosial, Ekonomi, dan Dakwah & Budaya. Yang mana di tiap pilar tersebut, terdapat berbagai macam program.
Menurut jurnal Annual Report Dompet Dhuafa (2019), jumlah penerima manfaat ZISWAF DD berjumlah 2,51 Juta pertahun 2019. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 8,32% dari tahun sebelumnya atau bertambah sebanyak 192.885 jiwa penerima manfaat. Salah satu faktor yang memengaruhi pertumbuhan penerima manfaat, diantaranya karena adanya pertumbuhan penghimpunan dana dan donatur yang meningkat. Pertumbuhan donatur meningkat sebesar 54,25% dalam 3 tahun terakhir, dan di tahun 2019, penghimpunan Dompet Dhuafa meningkat 22,14%. Dan menurut Direktur Badan Amil dan Zakat Nasional (Baznas) Arifin Purwakananta mengatakan lebih kurang 60 persen sumbangan yang diperoleh berasal dari milenial.
Salah satu peserta magang Kampus Zakat di Dompet Dhuafa sedang melakukan verifikasi berkas penerima manfaat. (Sumber : Dokumentasi Pribadi)
Melihat beberapa uraian di atas, dapat dilihat bahwa terdapat korelasi yang bagus antar milenial dan juga zakat. Hal ini menjadi salah satu peluang untuk menerapkan unsur-unsur Ekonomi Islam dalam konteks fiskal dan moneter. Disamping itu perlu adanya SDM yang memadai juga.
ADVERTISEMENT
Dengan meningkatnya pengetahuan mahasiswa terkait zakat dan juga OPZ yang ditempati, harapannya mereka akan lebih sadar akan pentingnya zakat. Zakat memiliki peran penting dalam dunia ekonomi moneter syariah. Zakat meminimalkan permintaan uang spekulatif dan membuat total permintaan uang dalam ekonomi Islam lebih stabil. Dengan cara ini, permintaan uang dalam ekonomi Islam hanya terdiri dari permintaan transaksi dan permintaan untuk berjaga-jaga.
Generasi milenial yang akan menjadi generasi penerus bangsa, pastinya akan mendapatkan banyak harapan dari masyarakat untuk membangun bangsa yang lebih maju. Dengan program ini mahasiswa diharapkan tidak berhenti di program magang saja, akan tetapi terus berkontribusi dalam dunia ZISWAF, terus mengedukasi milenial lainnya agar menjadi milenial yang melek zakat, dan dapat menjadi seorang amil yang unggul.
ADVERTISEMENT
Sumber :
www.kampuszakat.com
https://publikasi.dompetdhuafa.org/downloads/annual-report/