Konten dari Pengguna

Bagaimana Sih Gaya Parenting Otoritatif Itu?

Nadhira Khalifatun Nisa
Mahasiswi Psikologi Universitas Pembangunan Jaya
6 September 2024 10:11 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nadhira Khalifatun Nisa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Gaya parenting otoritatif sering kali disebut sebagai kunci untuk menciptakan hubungan yang sehat antara orang tua dan anak.
https://pixabay.com/photos/family-sun-love-grandparents-7392843/ - Gaya parenting otoritatif.
zoom-in-whitePerbesar
https://pixabay.com/photos/family-sun-love-grandparents-7392843/ - Gaya parenting otoritatif.
Pola asuh orang tua punya pengaruh gede banget buat perkembangan anak. Kalau diterapkan dengan cara yang pas, efeknya bakal positif buat kepribadian anak. Tapi, kalau salah, dampaknya bisa sebaliknya. Makanya, penting banget buat orang tua atau pasangan yang mau nikah buat paham konsep parenting style dan efeknya ke anak.
ADVERTISEMENT
Tentunya, masing-masing orang tua punya cara sendiri dalam hal mendidik anaknya. Nah, menurut Diana Baumrind, seorang psikolog klinis dari AS, ada empat tipe pola asuh yang biasa dipakai, yaitu authoritarian, authoritative, permissive, dan uninvolved.
Dari semua itu, pola asuh otoritatif dianggap yang paling optimal buat mendidik anak. Menurut American Psychological Association, gaya asuh otoritatif bisa ngasih dampak positif buat anak, seperti bikin mereka jadi lebih ramah, bersemangat, ceria, bisa ngontrol diri, dan gampang kerja sama.
Apasih gaya parenting otoritatif itu?
Gaya parenting otoritatif ini lebih fokus ke komunikasi dua arah antara orang tua dan anak. Orang tua yang menerapkan pola ini bakal selalu berusaha dukung anak, responsif, dengerin pendapat anak, dan bikin anak paham dengan jelasin aturan secara bijak.
ADVERTISEMENT
Dengan pola asuh otoritatif, ada banyak ruang buat ngobrol dan diskusi antara orang tua dan anak. Tapi, perlu diingat juga orang tua punya hak untuk bikin batasan yang jelas dan dorong anak buat jadi lebih mandiri.
Apa saja ya dampak pola asuh otoritative pada anak?
Berikut penjelasannya!
Pola asuh otoritatif, yang menggabungkan aturan yang jelas dengan dukungan dan kasih sayang, punya berbagai dampak positif pada anak:
- Perkembangan Sosial: Anak-anak yang dibesarkan dengan pola asuh otoritatif biasanya lebih gampang nih sosialisasi dengan teman dan orang di sekitarnya. Selain itu, juga punya keterampilan sosial yang oke. Mereka lebih bisa berinteraksi dengan orang lain dengan cara yang positif dan membangun hubungan yang sehat.
ADVERTISEMENT
- Kesehatan Mental: Pola asuh ini bikin anak merasa didukung dan dimengerti, jadi kesehatan mental mereka juga lebih terjaga. Mereka cenderung punya masalah kecemasan dan depresi yang lebih sedikit dibandingkan anak-anak yang dibesarkan dengan pola asuh otoriter atau permisif.
- Harga Diri: Anak-anak yang dibesarkan dengan pola asuh otoritatif sering kali punya rasa percaya diri yang lebih tinggi. Mereka merasa dihargai dan diterima, jadi lebih yakin dengan kemampuan diri mereka.
- Motivasi Akademik: Anak-anak yang diterapkan pola asuh otoritatif biasanya lebih semangat belajar dan mencapai tujuan akademik mereka. Dukungan jelas dari orang tua bikin mereka lebih semangat berusaha keras untuk menggapainya.
- Kemandirian: Pola asuh ini ngebantu anak jadi lebih mandiri. Mereka belajar untuk bikin keputusan sendiri dan bertanggung jawab atas tindakan mereka, tapi tetap merasa didukung oleh orang tua.
ADVERTISEMENT
- Pengendalian Diri: Anak-anak yang dibesarkan dengan pola asuh otoritatif cenderung lebih jago ngendaliin emosi dan impuls mereka. Ini karena mereka belajar tentang batasan dengan cara yang konstruktif.