Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Fenomena Implementasi Nilai Pancasila di Masa Pandemi
3 April 2022 12:27 WIB
Tulisan dari Nadia Dian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pancasila sebagai Pedoman Bangsa
Kata pedoman menurut KBBI diartikan sebagai hal/pokok yang menjadi dasar pegangan/petunjuk untuk melaksanakan sesuatu. Dengan demikian, Pancasila sebagai pedoman bangsa berarti seluruh kegiatan bernegara dan bermasyarakat di Indonesia berporos pada satu, yaitu Pancasila. Nilai-nilai Pancasila mencangkup 5 hal, meliputi nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan. Semua nilai inilah yang seharusnya dijadikan pegangan bangsa Indonesia dalam melaksanakan seluruh sistem pemerintahan dan kegiatan bermasyarakat.
ADVERTISEMENT
Salah satu peristiwa implementasi Pancasila sebagai pedoman bangsa yang paling populer adalah peristiwa 1998. Pada saat itu, nilai-nilai Pancasila berhasil mempengaruhi hampir seluruh mahasiswa Indonesia untuk melakukan aksi massa pada pemerintahan yang dianggap tidak sesuai atau melenceng dari dasar negara.
Lalu, bagaimana implementasi nilai-nilai Pancasila di masa pandemi ini?
Pancasila di Masa Pandemi
Pandemi COVID-19 telah berjalan selama hampir 3 tahun. Ini dimulai ketika ditemukannya varian virus baru SARS-Cov-2 yang berasal dari Wuhan, China yang kemudian meluas secara global ke seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Pada awal masa pandemi, seluruh komponen bangsa baik masyarakat maupun pemerintah kewalahan dalam menghadapi peristiwa besar ini. Seluruh sektor pemerintahan terkena dampaknya, baik kesehatan, perekonomian, pariwisata, dan lain sebagainya. Implementasi Pancasila sebagai pedoman negara dapat diukur dari bagaimana Pancasila dijadikan dasar tindakan serta pengambilan keputusan di masa pandemi ini.
ADVERTISEMENT
Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa
Sila pertama Pancasila mencangkup nilai ketuhanan, yang bermakna kereligiusan atau hubungan masyarakat dengan Tuhannya. Salah satu hal yang terlihat dalam implementasi sila pertama di masa pandemi yaitu, masyarakat melakukan adaptasi penambahan protokol kesehatan di semua tempat peribadatan. Dari masjid hingga gereja, dapat terlihat penggunaan masker, adanya hand sanitizer, bahkan tempat desinfektan sebelum memasuki ruangan. Ini dapat memberikan arti baru juga bahwasanya hubungan Tuhan dengan hamba-Nya tidak terkikis meskipun pandemi terjadi, serta terciptanya implementasi sila pertama pada kegiatan bermasyarakat.
Sila Kedua: Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Dalam sila kedua terdapat nilai kemanusiaan. Masyarakat berhak mendapatkan perlindungan dan bantuan yang adil dari pemerintah. Akan tetapi, perlu dipahami terlebih dahulu mengenai konsep keseimbangan hak dan kewajiban. Apabila ingin mendapatkan haknya, warga negara wajib untuk mematuhi undang-undang dan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah selama pandemi ini.
ADVERTISEMENT
Diambil contoh di salah satu wilayah di Jawa Barat, yaitu Desa Nagrak, Bandung. Kesadaran untuk mematuhi kebijakan pemerintah belum sepenuhnya terlihat pada kegiatan sehari-hari. Tidak semua masyarakat memakai masker dan social distancing juga belum diterapkan, khususnya di tempat publik, seperti pasar.
Diambil kesimpulan, implementasi sila kedua di Indonesia saat masa pandemi masih kurang terlaksana. Banyak dari masyarakat yang masih belum seimbang dalam pengamalan konsep hak dan kewajiban. Tidak seluruhnya menaati protokol kesehatan yang telah dirilis pemerintah guna mengontrol angka kasus Covid-19.
Sila Ketiga: Persatuan Indonesia
Nilai persatuan bermakna saling memahami dan menghormati perbedaan yang ada. Implementasi sila ketiga ini dapat juga dilihat dari implementasi sila pertama. Seperti yang kita pahami, Indonesia memiliki berbagai agama, dan selama pandemi ini seluruh kelompok dari berbagai agama tersebut berbondong-bondong mengamalkan protokol kesehatan yang telah diberikan pemerintah pada tempat peribadatannya.
ADVERTISEMENT
Sila Keempat: Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan
Pada sila keempat banyak nilai yang dapat diambil, kerakyatan, musyawarah, kebijaksanaan dan perwakilan. Tokoh masyarakat di Indonesia merupakan salah satu tonggak penting di kehidupan bermasyarakat. Hal ini karena mereka memiliki kekuatan untuk mempengaruhi masyarakat di sekitarnya.
Di desa Nagrak, Bandung, tokoh masyarakat selalu menghimbau untuk menggunakan masker dan mencuci tangan sebelum memulai seluruh kegiatan. Contohnya, pada Hari Raya Idul Adha 1441 H, warga yang mengikuti penyembelihan hewan Qurban selalu diingatkan oleh Ketua RT selaku pimpinan untuk selalu menggunakan masker yang telah disediakan oleh panitia.
Sila Kelima: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Nilai keadilan di masa pandemi dapat dilihat dari bagaimana pemerintah membantu masyarakat yang terdampak. Secara nasional, masyarakat menengah ke bawah diwacanakan untuk mendapat bantuan langsung dari pemerintah.
ADVERTISEMENT
Bantuan ini telah terlihat di banyak daerah, meliputi:
Akan tetapi, dari penyalur bantuan sendiri masih banyak yang perlu dievaluasi mengingat adanya kasus korupsi dana bansos yang menyebabkan kemarahan nasional.
Diambil kesimpulan seluruhnya, implementasi nilai-nilai Pancasila di masa pandemi ini telah terjadi, tetapi belum sempurna.