Pernikahan Dini Bukan Solusi Tepat untuk Segala Permasalahan

Nadiaaaaa
mahasiswa uin jakarta
Konten dari Pengguna
18 November 2022 12:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nadiaaaaa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://www.canva.com/design/DAFSK0MoY80/Nk9OVELE51jSQ6ItzhNAiQ/edit?utm_content=DAFSK0MoY80&utm_campaign=designshare&utm_medium=link2&utm_source=sharebutton
zoom-in-whitePerbesar
https://www.canva.com/design/DAFSK0MoY80/Nk9OVELE51jSQ6ItzhNAiQ/edit?utm_content=DAFSK0MoY80&utm_campaign=designshare&utm_medium=link2&utm_source=sharebutton
ADVERTISEMENT
Setiap makhluk tentunya diciptakan berpasang-pasangan untuk saling mengasihi dan menyayangi satu sama lain. Ungkapan ini dapat diwujudkan dengan adanya pernikahan antara pria dan wanita. Pernikahan merupakan suatu ikatan lahir batin antara seorang laki-laki dan seorang perempuan untuk hidup berketurunan. Akan tetapi, pernikahan bukan hanya tentang hubungan pria dan wanita yang diakui secara sah oleh agama dan hukum negara, pernikahan juga bukan hanya tentang kebutuhan biologis laki-laki dan perempuan saja, tetapi di dalam pernikahan juga terdapat banyak sekali tanggung jawab yang harus dilaksanakan.
ADVERTISEMENT
Pernikahan dini merupakan pernikahan yang dilakukan oleh seseorang yang belum mencapai usia ideal untuk melangsungkan pernikahan. Menurut undang-undang Nomor 16 tahun 2019 perkawinan hanya diizinkan jika pihak pria dan wanita sudah mencapai umur 19 tahun. Sedangkan, menurut BKKBN usia ideal untuk menikah adalah minimal 21 tahun untuk perempuan dan minimal 25 tahun untuk laki-laki. Remaja yang masih berusia di bawah 19 tahun tentunya belum siap untuk menghadapi semua tanggung jawab dan masalah yang akan terjadi dalam rumah tangga.
Tingginya kasus pernikahan dini di Indonesia seringkali terjadi karena adanya beberapa alasan yang kuat yang berasal dari pihak keluarga remaja tersebut maupun dari lingkungan sekitarnya. Pihak keluarga menganggap bahwa pernikahan dini bisa menjadi solusi dari permasalahan-permasalahan yang ada dalam keluarga. Kurangnya ekonomi keluarga bisa menyebabkan terjadinya pernikahan dini, karena mereka memilih untuk menikahkan anaknya agar tanggung jawab untuk membiayai anaknya pun selesai. Selain itu, kekhawatiran orang tua juga menjadi alasan yang kuat untuk melakukan nikah dini. Pergaulan bebas yang tentunya sudah diketahui oleh kita semua sangat mengkhawatirkan dan membuat cemas keluarga kita. Kenalan remaja seperti seks bebas yang mengakibatkan terjadinya kehamilan di luar nikah tentunya sangat dihindari oleh keluarga karena bisa membuat nama baik keluarga menjadi buruk. Adanya adat istiadat ataupun budaya masyarakat setempat seperti di Madura dan beberapa daerah lain pedesaan di Indonesia masih menjadikan pernikahan dini sebagai budaya yang harus dilestarikan.
ADVERTISEMENT
Faktor-faktor tersebut menjadi alasan yang kuat sebuah keluarga mendukung terjadinya pernikahan dini, karena mereka menganggap bahwa pernikahan dini merupakan sebuah solusi untuk mengurangi permasalahan dan beban yang ada dalam keluarga. Padahal dengan berlangsungnya pernikahan dini bukan berarti dapat mengurangi beban dan menyelesaikan masalah-masalah dalam keluarga tetapi akan menimbulkan masalah-masalah baru akibat terjadinya pernikahan yang dilakukan oleh orang yang belum mencapai usia ideal pernikahan. Banyak sekali dampak-dampak yang akan terjadi dari pernikahan dini, mulai dari aspek kesehatan, psikologis, pendidikan, dan ekonomi.
Dilihat dari aspek kesehatan tentunya kehamilan yang terjadi di usia remaja sangat rentan mengalami banyak sekali masalah kesehatan baik dari calon ibu maupun bayinya. Hal ini dikarenakan belum siap dan matangnya tubuh dari calon ibu untuk hamil dan melahirkan. Remaja wanita masih mengalami pertumbuhan dan perkembangan fisiknya, dengan kata lain jika remaja tersebut hamil maka pertumbuhan dan perkembangan fisiknya akan terganggu. Kondisi yang akan terjadi jika hamil dalam usia remaja yaitu yang pertama tekanan darah tinggi yang dapat mengakibatkan preeklampsia pada saat hamil. Selain itu kehamilan yang terjadi di usia remaja dapat mengakibatkan kurangnya zat besi atau anemia, anemia ini dapat meningkatkan risiko sulitnya proses melahirkan dan bayi lahir prematur. Bayi yang lahir prematur biasanya memiliki berat badan lahir rendah (BBLR) dan juga bayi prematur berisiko mengalami gangguan pada penglihatan, pernafasan, kognitif dan gangguan kesehatan lainnya. Selain bayi lahir prematur kehamilan pada usia remaja bisa menyebabkan kanker serviks bagi calon ibu dan juga dapat terjadi kematian ibu pada saat proses melahirkan karena belum kuatnya tubuh remaja tersebut.
ADVERTISEMENT
Dilihat dari aspek psikologis, remaja yang menikah dini lebih berisiko mengalami gangguan mental, gangguan kejiwaan yang bisa dialami yaitu depresi, kecemasan, kepribadian ganda bahkan bisa menyebabkan trauma psikologis. Remaja yang menikah di bawah umur masih belum bisa mengontrol emosinya dan belum bisa mengambil keputusan dengan baik. Akibatnya, ketika masalah-masalah dalam rumah tangga datang tentunya pasangan yang masih di bawah umur ini belum bisa menghadapinya dengan baik bahkan dengan kekerasan yang akhirnya bisa menimbulkan masalah baru yaitu kekerasan dalam rumah tangga.
Dilihat dari aspek pendidikan dan ekonomi, pernikahan dini menyebabkan remaja bahkan anak-anak tidak menyelesaikan pendidikannya. Kurangnya pendidikan dari seorang ibu berdampak juga pada anaknya, kurangnya pengetahuan seorang ibu menyebabkannya mengalami kesulitan untuk memberikan pengetahuan dan pengajaran kepada anak-anaknya. Terputusnya pendidikan menyebabkan susahnya pasangan di bawah umur untuk mencari pekerjaan. Akibatnya kebutuhan-kebutuhan rumah tangga yang harusnya terpenuhi tidak dapat terpenuhi karena tidak adanya dana yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Selain itu, kurangnya ekonomi dalam suatu keluarga bisa menyebabkan masalah baru yaitu kurang harmonis nya hubungan satu sama lain di dalam keluarga itu bahkan bisa menimbulkan kasus kekerasan terhadap anggota keluarga.
ADVERTISEMENT
Banyak sekali dampak dari pernikahan dini ini baik dari segi kesehatan sampai segi ekonomi sekalipun pernikahan dini memang mempunyai banyak sekali dampak negatif. Dari banyaknya dampak itu asumsi orang-orang tentang pernikahan dini adalah solusi sangat jelas salah, karena pernikahan dini bukanlah solusi melainkan masalah baru.
Daftar Pustaka
dr. Verury Verona Handayani, Dampak Kesehatan Fisik dan Mental Pernikahan Dini bagi Remaja, halodoc.com, 26 Juni 2020.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, Himpunan Materi Program Generasi Berencana (GenRe), 2014, hal 11