Konten dari Pengguna

HOME SWEET LOAN: Si Bungsu, Tulang Punggung Nomor Satu

Nadia Fatima Azzahra
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Sebelas Maret
15 Oktober 2024 17:58 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nadia Fatima Azzahra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto Pribadi: Poster Film Home Sweet Loan
zoom-in-whitePerbesar
Foto Pribadi: Poster Film Home Sweet Loan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pada tahun 2024 ini, berbagai karya dari perfilman Indonesia semakin populer di kalangan masyarakat. Bahkan, beberapa dari karyanya menembus angka lebih dari satu juta penonton dari seluruh masyarakat Indonesia. Selain itu, industri perfilman Indonesia berhasil menyuguhkan berbagai genre film yang dapat dinikmati oleh hampir seluruh lapisan masyarakat. Sebut saja mulai dari Agak Laen di awal tahun dengan genre komedi dan sedikit bumbu horror, Siksa Kubur yang berhasil membuat merinding sekujur tubuh, hingga yang terbaru, Home Sweet Loan dengan genre slice of life yang sangat related dengan kondisi masyarakat saat ini.
ADVERTISEMENT
Di antara teman-temannya dengan genre horor yang sedang tayang di layar bioskop, Home Sweet Loan menyuguhkan penonton akan film dengan plot yang fresh dan sangat dekat dengan kehidupan. Sebagai adaptasi dari novel best seller karya Almira Bastari dengan judul yang sama, film ini bukan hanya menggambarkan perjuangan mencari rumah yang ‘klik’ saja, tetapi bagaimana sandwich generation dan dinamika keluarga terjadi. Penggambaran yang ada dalam film tersebut tidak terlepas dari campur tangan emas milik sutradara, Sabrina Rochelle Kalangie.
Film ini menceritakan bagaimana kehidupan Kaluna, diperankan oleh Yunita Siregar, yang dipaksa untuk terus mengalah dengan keadaan. Hidup dan tinggal bersama kedua orang tuanya (Budi Ross dan Daisy Lantang) ketika telah berpenghasilan sendiri mungkin akan menyenangkan dan mengurangi pengeluaran. Namun, bukan menjadi hal yang mudah ketika Kaluna, seorang anak bungsu dari tiga bersaudara, harus berbagi rumah dengan kakak-kakaknya yang telah menikah dan berkeluarga.
ADVERTISEMENT
Mengalah bukanlah hal yang mudah. Namun, itulah satu-satunya opsi yang harus Kaluna jalani di rumahnya sendiri. Sebuah rumah dengan ukuran satu keluarga, tetapi terpaksa ditinggali oleh kedua kakaknya bersama masing-masing pasangannya, juga para ponakan yang mencuri energi Kaluna. Sesak dirasakan oleh Kaluna, mulai dari mengurus segala urusan rumah sendirian hingga mengalah untuk menyerahkan kamar satu-satunya yang ia jadikan sebagai safe-place kepada para ponakannya sehingga menempati kamar pembantu.
Dengan gaji sebagai budak korporat dan freelancer model bibir yang tidak seberapa, Kaluna bertekat untuk membeli rumah dengan tabungannya sendiri demi keluar dari rumah yang menyesakkan. Ia memulai petualangan pencarian dengan menyambangi rumah demi rumah dengan para sahabatnya, Tanish (Risty Tagor), Miya (Fita Anggriani Ilham), dan Danan (Derby Romero), ke seluruh penjuru ibu kota dan sekitarnya. Petualangan pencarian rumah tentu tidak akan berjalan mulus, mulai dari permasalahan harga, lokasi, aksesibilitas, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Permasalahan semakin rumit ketika Kaluna berhasil menemukan rumah yang ‘klik’ dengannya dari segi harga hingga kualitas. Namun, Kanendra (Ariyo Wahab), sang kakak, terlilit pinjaman online (pinjol) dengan menggadaikan sertifikat rumah satu-satunya keluarga Kaluna. Meski sebelumnya tidak pernah dekat dan terkesan tidak peduli dengan si bungsu, Kanendra berlutut pada Kaluna agar meminjamkan tabungannya yang telah ia kumpulkan untuk membeli rumahnya sendiri.
Muak dengan keadaan, Kaluna memutuskan untuk kabur dari rumahnya dan mencoba untuk tidak peduli terhadap keluarganya. Untung punya untung, Kaluna masih memiliki sahabat-sahabat yang setia di sisinya. Danan menjadi orang yang mengetahui rahasia Kaluna dan dengan tangan terbuka menampungnya untuk sementara waktu.
Film dengan durasi 112 menit ini berhasil menggambarkan Kaluna, si bungsu, yang kehabisan masa jaya orang tua dan berakhir ikut menanggung kebutuhan keluarga. Home Sweet Loan juga telah menyuguhkan isu-isu yang dekat dengan kehidupan sehari-sehari dan terkini, mulai dari perilaku patriarki, sandwich generation, pinjaman online (pinjol), hingga struggle generasi saat ini untuk mencari rumah. Hal-hal itulah yang berhasil membangun kedekatan antara film dengan para penontonnya.
ADVERTISEMENT
Visinema berhasil mengeksekusi sinematografi yang apik dan pas dengan latar dari cerita itu sendiri. Sifat Kaluna yang dapat tergambar dari bagaimana cara ia berpakaian, gambaran rumah kelas menengah, hingga gambaran kehidupan budak korporat yang cukup baik menambah kenyamanan saat menontonnya. Namun, bukan hanya tentang visual saja, tetapi Visinema, sebagai rumah produksi, juga memanjakan para penontonnya dengan musik-musik yang mendukung setiap momennya. Para penyanyi papan atas seperti Idgitaf, Nadin Amizah, Maudy Ayunda, Feby Putri, Aviwkila, dan Salma Salsabil turut mendongkrak emosi-emosi di alur yang krusial melalui lagu-lagunya.
Home Sweet Loan dikemas dengan porsi yang sesuai, mulai dari drama, komedi, hingga romansa antartokohnya tersampaikan dengan jelas. Pengupasan konflik yang dilakukan secara perlahan dan rapi juga membantu penonton untuk membangun emosi dengan masing-masing karakter. Terdapat beberapa adegan yang berhasil membuat penonton menitikkan air mata hingga tersedu-sedu dan adegan yang berhasil membuat kemarahan penonton meluap. Film ini juga sukses membawakan nilai-nilai sosial yang dapat direfleksikan oleh semua orang.
ADVERTISEMENT
Beranjak dari 1001 drama yang dialami Kaluna, para sahabat Kaluna masih bersedia untuk mewarnai cerita dengan segala lontaran-lontaran jokes-nya yang ditambah dengan bumbu-bumbu romansa. Namun, ada saat ketika beberapa aktor yang agak terlihat sedikit canggung dalam beradegan sehingga emosi yang disampaikan kurang bisa ditangkap oleh penonton. Meski agak disayangkan pula karena beberapa adegan dari buku yang dihapus dan diubah, tetapi pesan yang ingin disampaikan dari film Home Sweet Loan tetap berhasil tersalurkan kepada penonton.
Film yang sukses meraup lebih dari satu juta penonton dalam kurun waktu kurang dari dua minggu ini telah membuka mata akan permasalahan-permasalahan sosial yang dekat dengan kita. Meraih rating IMDb 8.4/10 yang tergolong tinggi, layak disandangkan kepada Home Sweet Loan karena telah memberikan angin segar bagi para penikmat film. Apakah Home Sweet Loan akan menjadi film terbaik di 2024? Kita tunggu saja.
ADVERTISEMENT