Konten dari Pengguna

Dinamika MSDM dalam Menghadapi Generasi Milenial dan Gen Z di Tempat Kerja

Nadia Luthfiyanti Zahra
Mahasiswa Administrasi Publik Universitas Muhammadiyah Bandung
8 November 2024 11:54 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nadia Luthfiyanti Zahra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
pixabay.com/id/illustrations/piramida-jaringan-menjahit-rakyat-5033767/
zoom-in-whitePerbesar
pixabay.com/id/illustrations/piramida-jaringan-menjahit-rakyat-5033767/
ADVERTISEMENT
Dinamika MSDM dalam Menghadapi Generasi Milenial dan Gen Z di Tempat Kerja: Perkembangan teknologi dan pola pikir masyarakat telah mempengaruhhi berbagai aspek kehidupan, termasuk tempat kerja. Generasi Milenial dan Gen Z sekarang menjadi dua generasi yang mendominasi di tempat kerja. Mereka memiliki fitur, nilai, dan harapan yang berbeda dari generasi sebelumnya, sehingga diperlukan adanya perubahan besar dalam manajemen sumber daya manusia. Untuk mengelola keragaman generasi dan menciptakan lingkungan kerja yang efektif, inklusif, dan juga memotivasi, SDM harus berubah.
ADVERTISEMENT
Karakteristik Generasi Milenial dan Gen Z
Generasi Milenial, atau mereka yang lahir diantara tahun 1981 hingga 1996, dikenal dengan ciri-ciri yang berfokus pada keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, memiliki keterampilan teknologi yang baik, dan cenderung menghargai fleksibilitas dalam bekerja. Mereka lebih memilih gaya kepemimpinan yang suportif dan menghargai kesempatan untuk berkembang secara profesional.
Di sisi lain, Gen Z, lahir sekitar tahun 1997 hingga 2012, tumbuh dalam era teknologi yang sangat pesat. Mereka cenderung memiliki keterampilan adaptasi yang tinggi terhadap perubahan dan mahir dalam penggunaan teknologi digital. Gen Z lebih mengutamakan kecepatan, kepraktisan, dan transparansi di lingkungan kerja. Mereka juga cenderung memiliki pandangan yang kuat mengenai isu-isu sosial dan mengharapkan perusahaan tempat mereka bekerja memiliki tanggung jawab sosial dan etika yang tinggi.
ADVERTISEMENT
Tantangan MSDM dalam Menghadapi Generasi Milenial dan Gen Z
- Fleksibilitas Kerja
Generasi milenial dan Gen Z cenderung menginginkan fleksibilitas dalam bekerja, baik dalam hal waktu maupun lokasi. Mereka lebih menghargai output dan pencapaian dibandingkan dengan kehadiran langsung di kantor. Tantangan bagi MSDM adalah untuk menciptakan kebijakan kerja yang fleksibel tanpa mengorbankan produktivitas.
- Penggunaan Teknologi dan Inovasi
Generasi ini sangat responsif terhadap teknologi, sehingga mereka mengharapkan perusahaan juga menggunakan teknologi terbaru untuk meningkatkan efisiensi kerja. MSDM perlu mengusahakan integrasi teknologi di tempat kerja, serta memberikan pelatihan kepada generasi sebelumnya agar mampu beradaptasi dengan teknologi baru
- Kesejahteraan Karyawan
Keseimbangan hidup dan pekerjaan menjadi prioritas utama bagi milenial dan Gen Z. Kesehatan mental dan kesejahteraan menjadi perhatian utama, sehingga perusahaan perlu menyediakan dukungan untuk menjaga kesehatan mental karyawan. MSDM perlu membuat program kesejahteraan yang komprehensif untuk memastikan kebutuhan ini terpenuhi.
ADVERTISEMENT
Strategi MSDM untuk Menjawab Tantangan
- Kebijakan Kerja Fleksibel
Membuat kebijakan kerja fleksibel, seperti sistem kerja hybrid yaitu model kerja di kantor dan dari rumah untuk memilih lokasi kerja yang paling sesuai, yang memungkinkan perusahaan memenuhi kebutuhan generasi milenial dan Gen Z. MSDM perlu memastikan infrastruktur yang memadai untuk mendukung kebijakan ini, termasuk perangkat kerja yang dapat diakses dimana saja dan kapan saja.
- Peningkatan Kompetensi Teknologi
Melakukan pelatihan teknologi bagi semua karyawan agar lebih siap dalam menghadapi perubahan teknologi. Selain itu, memperkenalkan sistem kerja berbasis teknologi yang dapat mempermudah kolaborasi, terutama dalam hal lingkungan kerja yang fleksibel yang sangat penting dalam mendukung adaptasi terhadap perubahan teknologi.
- Program Kesejahteraan Holistik
ADVERTISEMENT
Adanya program kesejahteraan yang mencakup kesehatan fisik, mental, dan keseimbangan kerja hidup dapat meningkatkan kemampuan dan kepuasan karyawan. Penyediaan fasilitas seperti konseling, cuti kesehatan mental, dan kegiatan olahraga yang bisa menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan.