Konten dari Pengguna

Pendidikan dan Rasa Aman: Cegah Pelecehan Seksual pada Anak Usia Sekolah

Nadia Mar'a
Mahasiswa Program Studi Manajemen Pendidikan, Universitas Negeri Jakarta.
18 Desember 2024 15:45 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nadia Mar'a tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Pelecehan Seksual. Created by : Canva.com (Nadia Mar'a,17 Des 2024)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pelecehan Seksual. Created by : Canva.com (Nadia Mar'a,17 Des 2024)
ADVERTISEMENT
Pendidikan merupakan aspek terpenting dalam kehidupan, di mana pendidikan memiliki peran dalam membentuk karakter serta kepribadian anak. Lingkungan pendidikan yang aman dan nyaman menjadi hal yang paling utama dalam mencapai tujuan pendidikan. Namun, kini pendidikan di Indonesia sudah terancam tidak aman, melihat banyaknya kasus seperti pelecehan seksual, kekerasan fisik, perundungan, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Pelecehan seksual merupakan tindakan atau perilaku yang dilakukan dalam bentuk verbal maupun non-verbal sehingga dapat mengganggu kenyamanan seseorang, menimbulkan trauma, serta merusak psikologis korban. Pelecehan seksual yang terjadi pada anak usia sekolah biasanya disebabkan oleh beberapa faktor seperti ringannya hukuman dari kasus pelecehan seksual, kurangnya kebijakan, pengawasan, serta perlindungan dari sekolah terhadap permasalahan ini. Selain itu, kurangnya pemahaman guru mengenai etika profesional yang seharusnya guru mengetahui batasan hubungan antara murid, dan budaya sekolah yang semakin memburuk dapat menjadi faktor terjadinya kasus pelecehan seksual.
Salah satu kasus pelecehan seksual yang baru-baru ini terjadi yaitu pelecehan yang dilakukan oleh salah satu guru mata pelajaran olahraga berinisial AF kepada sepuluh siswinya di SD Negeri 49 OKU Jalan Letnan Tukiran, Kelurahan Talang Jawa, Kecamatan Baturaja Barat, Sumatera Selatan. Kasus ini terjadi pada hari Kamis, 28 November, 2024 sekitar pukul 09.00 WIB di toilet sekolah.
ADVERTISEMENT
Dari kasus tersebut, sudah terlihat jelas bahwa guru yang seharusnya mendidik, memberi contoh yang teladan, dan mengarahkan kepada hal-hal yang baik malah justru melakukan tindakan yang negatif dan membuat hilangnya kepercayaan orang tua serta masyarakat sekitar. Landasan pendidikan yang menekankan pada pembentukan dan pengembangan karakter, moral, serta pengetahuan seharusnya menjadi tonggak utama dalam mencegah terjadinya kasus-kasus dalam dunia pendidikan seperti halnya pelecehan seksual ini.
Sekolah harus dapat memberikan lingkungan yang aman dan nyaman bagi semua pihak yang terlibat dalam pendidikan, baik siswa, guru, maupun staf lainnya. Apabila terdapat salah satu kasus yang mengancam rasa aman para siswa maupun pihak lainnya, maka sekolah tersebut gagal dalam menciptakan lingkungan yang mendukung pembentukan sikap, kepribadian, serta karakter anak.
ADVERTISEMENT
Kasus pelecahan seksual sangat memberikan dampak yang negatif bagi perkembangan anak dan masa depan anak. Dampak fisik yang dapat timbul pada anak yaitu terlambatnya dalam perkembangan otak serta adanya kerusakan pada organ-organ internal lainnya. Selain dampak fisik, anak akan mengalami dampak sosial dan psikologis seperti anak menjadi lebih tertutup, kesehatan mental menurun, kecurigaan yang berlebih terhadap orang lain, serta adanya pandangan negatif dari masyarakat.
Solusi dari kasus pelecehan seksual pada anak usia sekolah seperti yang terjadi di SD Negeri 49 OKU, Sumatera Selatan yaitu diperlukannya peningkatan perlindungan bagi anak dan pengawasan sekolah dalam setiap kegiatan atau proses pembelajaran, pemberian pendidikan serta pelatihan kepada guru untuk meningkatkan pemahaman mengenai etika profesi guru, penerapan kebijakan yang lebih tegas terhadap pelecehan seksual di sekolah, membangun budaya sekolah yang aman, serta memberikan dukungan psikologis bagi korban untuk menjaga kesehatan mental mereka.
ADVERTISEMENT
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa kasus ini merupakan permasalahan pendidikan yang sangat serius untuk ditangani, melihat kasus ini semakin meningkat dan berdampak besar bagi perkembangan anak serta kondisi kesehatan mental anak. Sekolah sebagai lembaga pendidikan seharusnya dapat menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman serta bebas dari berbagai bentuk kekerasan. Dengan lingkungan sekolah yang mendukung, para siswa, orang tua, serta masyarakat akan lebih percaya terhadap sekolah dan tentunya proses pembelajaran akan berjalan dengan baik.
Orang tua, masyarakat, serta sekolah harus bersama-sama menerapkan langkah-langkah pencegahan dan penanganan kasus pelecehan seksual ini. Dengan menerapkan langkah-langkah preventif dan responsif yang tepat, diharapkan dapat mengurangi jumlah kasus pelecehan seksual di sekolah dan dapat memberikan rasa aman bagi anak dalam proses pendidikannya.
ADVERTISEMENT