Benarkah Makanan Manis Bikin Anak Hiperaktif?

Nadia Rana Nabila
Mahasiswi semester 5 S1 Gizi Universitas Indonesia.
Konten dari Pengguna
3 Januari 2021 15:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nadia Rana Nabila tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto oleh: Uzhursky
zoom-in-whitePerbesar
Foto oleh: Uzhursky
ADVERTISEMENT
Anak dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal merupakan keinginan semua orang tua. Sebagai orang tua, kita harus banyak membaca informasi untuk mendukung kesehatan si kecil. Moms mungkin pernah mendengar istilah sugar rush. Sugar rush adalah kondisi anak yang hiperaktif setelah mengkonsumsi makanan manis. Sebenarnya, benar tidak sih gula bisa bikin anak hiperaktif? Yuk kita simak penjelasannya di bawah ini!
ADVERTISEMENT
ADHD atau attention-deficit/hyperactivity disorder adalah salah satu gangguan perkembangan saraf yang paling umum pada masa kanak-kanak. Anak-anak dengan ADHD biasanya kesulitan untuk fokus, tidak bisa berpikir sebelum bertindak, atau hiperaktif. Eits, tapi kalau si kecil mengalami gejala-gejala tersebut bukan berarti ia sudah pasti memiliki ADHD ya, Moms! Perlu pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter supaya diagnosis ADHD tidak keliru.
Dear Moms, hingga saat ini diketahui tidak ada penyebab tunggal dari ADHD, melainkan beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seorang anak mengalami ADHD. Beberapa faktor risiko ADHD yang diketahui antara lain genetik atau faktor keturunan, kelahiran prematur, anemia, pengobatan asma, alergi, dan berbagai faktor lingkungan lainnya.
Ilustrasi anak-anak makan junk food Foto: dok.Shutterstock
Mungkin Moms juga sering lihat di film di mana seorang anak akan menjadi hiperaktif ketika makan terlalu banyak gula. Wah, kalau begitu gula termasuk salah satu faktor risiko ADHD yang harus dijauhi dari anak ya? Atau jangan-jangan anak menjadi hiperaktif setelah mengkonsumsi makanan manis hanya persepsi kita saja? Yuk kita bahas faktanya!
ADVERTISEMENT
Tahukah Moms? Banyak penelitian yang telah dilakukan untuk mencari tahu fakta sebenarnya dari kepercayaan bahwa makan gula berlebih bisa menimbulkan hiperaktivitas pada anak. Nah, sebetulnya pernyataan tersebut hanya mitos belaka, lho, Moms! Pasalnya, penelitian-penelitian tersebut tidak menemukan hubungan antara konsumsi gula dengan kejadian hiperaktivitas pada anak. Artinya, belum ada bukti bahwa konsumsi gula berlebih dapat menyebabkan anak ADHD.
Meskipun konsumsi gula tidak menyebabkan anak menjadi hiperaktif, bukan berarti anak kita boleh makan makanan manis sepuasnya ya, Moms. Seperti yang kita tahu, semua yang berlebihan itu tidak baik, begitupun dengan konsumsi gula. Mengkonsumsi terlalu banyak gula dapat menyebabkan karies gigi. Karies ini muncul ketika gula dipecah di mulut dengan bantuan enzim amilase yang ada di air ludah.
ADVERTISEMENT
Pemecahan ini akan menimbulkan substrat yang dapat menurunkan pH di mulut. pH yang asam akan membuat enamel gigi terkikis dan muncullah karies gigi. Selain itu, konsumsi gula berlebih juga dapat meningkatkan risiko obesitas, lho, Moms. Gula yang berlebih di dalam tubuh akan diubah menjadi cadangan lemak. Nah, cadangan lemak yang berlebih inilah yang menyebabkan obesitas pada anak.
Jadi, meskipun makan makanan manis tidak menyebabkan si kecil hiperaktif, bukan berarti anak boleh makan manis sesuka hatinya ya, Moms! Karena, gula berlebih dapat menimbulkan masalah kesehatan lain bagi si kecil, seperti karies gigi dan obesitas. Yuk, jadi ibu cerdas agar putra-putri kita bisa tumbuh sehat, optimal, dan ceria!
Penulis:
Nadia Rana Nabila dan Nur Rahmah Utami
ADVERTISEMENT
Mahasiswa S1 Program Studi Gizi, FKM UI
Referensi:
CDC. 2020. What is ADHD?. U.S. Department of Health & Human Services. Diakses pada 24 Desember 2020, dari https://www.cdc.gov/ncbddd/adhd/facts.html
Del-Ponte, B. dkk., 2019. Sugar consumption and attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD): A birth cohort study. Journal of Affective Disorders, 243, pp.290-296.
Nass, R. D. dan Leventhal, F. 2011. 100 questions and answers about your child’s ADHD : from preschool to college, 2nd ed. Sudbury: Jones & Bartlett Learning.
Paglia, L., Friuli, S., Colombo, S., & Paglia, M. (2019). The effect of added sugars on children's health outcomes: Obesity, Obstructive Sleep Apnea Syndrome (OSAS), Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD) and Chronic Diseases. European journal of paediatric dentistry, 20(2), 127–132. https://doi.org/10.23804/ejpd.2019.20.02.09
ADVERTISEMENT
Wolraich ML, Wilson DB, White JW. 1995. The effect of sugar on behavior or cognition in children. A meta-analysis. JAMA 274(20):1617–1621