Bogoshipeulkkeoya, Samyang

Nadia Riso
Jurnalis politik dan nasional di kumparan.
Konten dari Pengguna
19 Juni 2017 12:22 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nadia Riso tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Gue masih ingat sekitar tahun lalu mie super pedes ini tiba-tiba jadi primadona. Semua berawal dari para vlogger yang melakukan Samyang Challenge.
ADVERTISEMENT
Gue yang penasaran dengan rasa Samyang yang katanya pedesnya setengah mampus itu tentu enggak mau kalah sama yang lain. Kebetulan dekat kampus gue memang ada supermarket yang cukup banyak menjual produk import. Sialnya, sangking terkenalnya itu Samyang, gue selalu kehabisan setiap kali mau beli.
Gue bahkan hampir tiap hari ke supermarket itu untuk nanya ke petugasnya kapan stok Samyang ada lagi. Norak sih karena kayak enggak pernah makan mie instan sebetulnya. Yah namanya juga kepo.
Akhirnya, Samyang yang gue idam-idamkan itu tiba di supermarket. Gue pun langsung ngambil dua cup Samyang karena kebetulan yang saat itu dijual adalah versi cup nya. Harga satu cup Samyang saat itu sekitar Rp 15 ribu. Lebih mahal dari Nongshim Ramyeon yang harganya cuma sekitar Rp 9 ribu.
ADVERTISEMENT
Dengan hati senang karena sukses beli Samyang, gue pun pulang ke kosan. Nyampe kosan langsung mandi dan ganti baju, buka Youtube nonton video oppa dan ahjusshi kesayangan, dan tentu saja bersama dengan Samyang yang baru aja gue beli.
Gue cukup kaget karena ketika ngaduk mie beserta dengan bumbunya warnanya lumayan merah. Kayak Indomie dikasih saus cabe kira-kira. Akhirnya gue makanlah itu Samyang.
Di suapan pertama gue belum merasakan apa-apa. Suapan kedua, gue masih belum merasakan pedas setengah mati yang dibilang vlogger dan temen-temen gue yang udah lebih dulu nyobain.
Sampai pada akhirnya sampailah gue kepada suapan keempat.
"Ow sh*t," kata gue dalam hati ketika pedasnya udah menyebar dan menyakitkan.
ADVERTISEMENT
Pedesnya pedes nyakitin sampai ke kuping. Tapi karena enak, tetep gue lanjutin makan sembari menantang diri sendiri untuk enggak minum. Padahal udah kepedesan setengah mati, tapi kayak orang bodoh nantangin diri sendiri. Alhasil, selain kepedesan setengah mati, gue pun harus menderita semalaman sakit perut akibat Samyang.
Tapi tetep aja, gue malah memilih makan Samyang untuk sarapan. Dan lagi-lagi kepedesan, dan lagi-lagi sakit perut sampai harus telat ke kampus. Dan memang, jika betul kalau Samyang mengandung babi, seperti kata bokap gue, segala makanan yang mengandung babi itu emang enak. Jadi hati-hatilah, karena bisa jadi makanan enak yang kalian makan itu mengandung babi. Karena babi itu enak :9
Hari ini pun gue harus bersedih karena gue tidak menemukan Samyang di minimarket kesayangan masyarakat Indonesia. Padahal rencananya gue mau nyetok Samyang di rumah sebelum dia benar-benar hilang dari peredaran. Kayaknya gue emang harus merelakan Samyang pergi.
ADVERTISEMENT
보고싶을거야 삼양. 그 동안 고마웠어. 또 다시 만나자