Konten dari Pengguna

Stres Bukan Lagi Musuh: Panduan Praktis Menjaga Kesehatan Mental

Nadia sazikirana
Mahasiswa jurusan Manajemen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
22 September 2024 15:20 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nadia sazikirana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Stres sering kali dikaitkan dengan gangguan mental pada seseorang. Padahal, stress merupakan reaksi seseorang baik secara fisik maupun emosional (mental/psikis) apabila terdapat perubahan dari lingkungan yang mengharuskan seseorang menyesuaikan diri. Stres biasanya di golongkan menjadi berbagai jenis.
Dalam potret ini terlihat beberapa mahasiswa yang sedang fokus memperhatikan penjelasan terkait dengan tugas akhir.
zoom-in-whitePerbesar
Dalam potret ini terlihat beberapa mahasiswa yang sedang fokus memperhatikan penjelasan terkait dengan tugas akhir.
1. Stres Akut
ADVERTISEMENT
Pernahkah Anda merasa jantung berdebar kencang saat menghadapi deadline pekerjaan yang mendesak? Itulah contoh dari stres akut. Stres akut adalah respons alami tubuh terhadap situasi yang menuntut perhatian segera. Meskipun biasanya bersifat sementara, namun stres akut yang sering terjadi dapat memengaruhi kesehatan mental jika tidak dikelola dengan baik.
2. Stres Kronis
Stres kronis adalah seperti batu besar yang terus-menerus menekan kita. Masalah keuangan memang umumnya menjadi salah satu penyebabnya, namun stres kronis juga bisa muncul dari hubungan interpersonal yang sulit, pekerjaan yang tidak memuaskan, atau bahkan penyakit kronis. Apabila dibiarkan secara terus-menerus, stres kronis dapat memicu berbagai masalah kesehatan fisik seperti penyakit jantung dan gangguan pencernaan, serta masalah mental seperti depresi dan kecemasan.
ADVERTISEMENT
3. Stres Episodik Akut
Stres episodik akut adalah jenis stres yang terjadi secara berulang dalam jangka waktu yang singkat. Meskipun stres episodik akut mungkin tidak berlangsung lama, namun frekuensi yang tinggi dapat menyebabkan dampak negatif pada kesehatan mental dan fisik. Contoh: mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi.
4. Eustress
Eustress adalah jenis stres positif yang dapat memotivasi seseorang untuk mencapai tujuannya. Stres jenis ini dapat memberikan semangat untuk menghadapi tantangan. Contoh: tekanan untuk mendapatkan nilai yang baik dapat mendorong mahasiswa untuk belajar lebih giat dan fokus pada materi kuliah.
Sudah saatnya kita ubah stres menjadi teman! Berikut beberapa panduan praktis yang bisa Anda coba untuk menjaga kesehatan mental dan meraih keseimbangan hidup
ADVERTISEMENT
1. Relaksasi
Ketika kita melakukan teknik relaksasi, seperti pernapasan dalam atau meditasi, tubuh akan mengirimkan sinyal untuk mengaktifkan sistem saraf parasimpatis. Sistem ini bertanggung jawab untuk memulihkan tubuh setelah mengalami stres.
2. Olahraga Teratur
olahraga adalah cara penangkal stres, kecemasan, dan depresi yang ampuh. Tubuh akan melepaskan endorfin yang membantu menyingkirkan stres dan meningkatkan suasana hati anda sebelum dan sesudah berolahraga.
3. Jaga Pola Makan Sehat
Selain memberikan nutrisi yang dibutuhkan, makan lezat dan sehat juga menyehatkan otak. Makanan sehat menyediakan nutrisi penting seperti vitamin, mineral, dan asam lemak omega-3 yang membantu menjaga kesehatan sel-sel otak, meningkatkan fungsi kognitif, dan mengatur suasana hati.
4. Tidur Yang Cukup
Mengapa tidur yang cukup sangat penting untuk kesehatan mental? Tidur adalah waktu bagi tubuh dan pikiran untuk beristirahat dan memulihkan diri. Ketika kita tidur, otak akan memproses informasi yang telah kita dapatkan sepanjang hari, membentuk memori baru, dan mengatur emosi. Kurang tidur dapat mengganggu proses-proses ini dan berdampak negatif pada kesehatan mental kita.
ADVERTISEMENT
5. Belajar mengelola emosi
Seperti yang telah kita bahas sebelumnya, stres dapat memicu berbagai emosi negatif. Oleh karena itu, kemampuan untuk mengelola emosi sangat penting dalam mengatasi stres. Jangan biarkan emosi mengendalikan hidup Anda. Belajarlah untuk mengelola emosi dengan aktif. Mulailah dengan mengenali emosi Anda, lalu cari tahu apa yang memicu emosi tersebut. Dengan latihan yang konsisten, Anda akan semakin mahir dalam mengelola emosi dan hidup dengan lebih bahagia.
Stres tidak perlu menjadi penghalang. Dengan menerapkan tips-tips praktis seperti relaksasi, olahraga, dan pola makan sehat, kita dapat mengubah stres menjadi pendorong untuk hidup lebih baik. Ingat, kesehatan mental adalah investasi jangka panjang yang akan memberikan manfaat besar bagi hidup kita.
ADVERTISEMENT