Konten dari Pengguna

Bisnis Waralaba dan Pengaruhnya bagi Masyarakat

Nadia Agustine
Saya adalah seorang mahasiswi jurusan Ilmu Administrasi Bisnis di Universitas Katolik Parahyangan, Bandung
4 Januari 2022 20:49 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nadia Agustine tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://unsplash.com/photos/TKx3KYpHwWQ
zoom-in-whitePerbesar
https://unsplash.com/photos/TKx3KYpHwWQ
ADVERTISEMENT
Berbagai pilihan bisnis penjualan ritel di Indonesia mulai dikembangkan. Mulai dari membangun bisnis ritel sendiri secara fisik maupun online (e-commerce). Salah satu bisnis ritel yang paling diminati adalah bisnis franchise atau biasa disebut bisnis waralaba yang menawarkan berbagai keuntungan dan peluang bagus untuk prospek kedepannya. Contoh bisnis waralaba yang sering kita jumpai di lingkungan masyarakat adalah waralaba minimarket seperti Indomaret, Alfamart, 7-Eleven, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
Keuntungan yang kita dapatkan apabila berbisnis dengan sistem waralaba minimarket, kita sudah memiliki merek bisnis yang kuat di mata publik dan tidak perlu membuat sistem bisnis sendiri. Oleh karena itu, bisnis waralaba saat ini banyak diminati oleh para pebisnis, karena mudah menarik perhatian banyak orang dan sudah memiliki manajemen serta sistem bisnis yang sudah matang. Akan tetapi, bisnis waralaba minimarket yang semakin berkembang pesat di lingkungan masyarakat mengancam keberadaan usaha kecil jenis ritel karena memiliki sistem yang lebih efisien.
Perlahan-lahan usaha kecil jenis ritel mulai tergantikan oleh sistem minimarket waralaba yang semakin maju yang sesuai dengan standar gaya hidup masyarakat modern. Dari segi kelengkapan produk, usaha kecil jenis ritel memiliki produk yang kurang lengkap dibandingkan minimarket waralaba yang menyediakan produk digital dan fisik mulai dari kebutuhan pokok hingga kebutuhan tambahan.
ADVERTISEMENT
Seperti yang kita lihat, strategi pemasaran yang biasanya dimiliki oleh para pengusaha kecil masih bersifat konvensional, misalnya dengan membagi cetakan brosur, memasang iklan menggunakan banner dan poster di jalan sedangkan minimarket waralaba menyediakan berbagai strategi pemasaran dengan lebih modern seperti membuat kartu member bagi para pelanggan, menyediakan berbagai promo dan bonus menarik di waktu tertentu, serta memasang iklan menggunakan sosial media yang sudah menjadi rutinitas keseharian setiap orang, maka melakukan promosi melalui media sosial menjadi solusi yang tepat untuk menjangkau pasar secara luas di berbagai wilayah Indonesia.
Selain itu, minimarket waralaba juga sudah menyediakan berbagai fasilitas dan sistem yang aman dan nyaman seperti sistem pengambilan barang sendiri di rak barang yang sudah tersusun rapi, fasilitas penyejuk udara yaitu AC, toilet bersih di dalam minimarket, sistem keamanan memakai alat canggih bernama CCTV (Closed Circuit Television) untuk memantau kondisi dan situasi toko sebagai langkah pencegahan kasus kejahatan sehingga para pembeli tidak perlu merasa khawatir lagi. Oleh sebab itu, minimarket waralaba berkembang dengan cepat di berbagai tempat di Indonesia dan tanpa disadari mengancam keberadaan para pedagang pengusaha kecil.
ADVERTISEMENT
Dampak negatif yang paling dirasakan oleh para pengusaha kecil dengan adanya minimarket waralaba yaitu menurunnya omzet penjualan sebanyak 30% dikarenakan perubahan gaya hidup masyarakat yang saat ini mengutamakan keamanan dan kenyamanan saat berbelanja. Hal tersebut membuat para pengusaha kecil harus mengikuti perubahan zaman dengan menyediakan berbagai fasilitas dan sistem modern pada tokonya, akan tetapi setiap jenis bisnis memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing dalam beberapa hal.
Kelebihan yang dimiliki oleh para pedagang di toko kecil bisa membeli produk secara eceran dengan harga yang lebih murah. Namun, hal tersebut tidak berpengaruh karena fasilitas dan sistem yang digunakan toko-toko seperti di pasar tradisional masih memiliki banyak kekurangan yang perlu diperhatikan di antaranya memiliki sistem bersifat konvensional, standar kualitas produk yang belum terjamin, dan lain sebagainya sehingga penting bagi usaha kecil untuk memperbaiki kekurangan tersebut supaya dapat melindungi toko usaha kecil dari keterpurukan. Apabila kekurangan tersebut tidak diperhatikan akan menyebabkan jumlah pembeli semakin menurun, akibatnya usaha kecil terpaksa harus menutup dagangannya.
ADVERTISEMENT
Maka, penting bagi para pengusaha kecil untuk bisa mengikuti perubahan zaman agar dapat bersaing dengan sistem minimarket waralaba yang menerapkan berbagai sistem digitalisasi untuk mempertahankan bisnisnya di era yang serba modern saat ini. Karena itu, menurut saya peran masyarakat dibutuhkan untuk meningkatkan pembangunan sektor usaha kecil dengan melibatkan pihak perbankan sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat yaitu dengan menerima dan menjaga uang yang dimiliki oleh nasabah.
Uang yang telah diterima dari tabungan nasabah di bank dapat membantu masyarakat yang membutuhkan dana dengan memberikan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada toko-toko ritel kecil agar dapat dikembangkan menjadi minimarket lokal. Dengan cara ini, diharapkan sektor ritel modern bukan hanya didominasi oleh perusahaan dengan modal besar tetapi menyebar dengan keterlibatan pelaku usaha lokal berskala kecil.
ADVERTISEMENT