Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Integrasi Neurosains dalam Manajemen Pembelajaran: Dari Teori ke Praktik
4 Januari 2025 15:31 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Nadiana Syarifah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Neurosains, ilmu yang mempelajari sistem saraf dan otak, telah berkembang pesat dalam beberapa dekade terakhir. Temuan-temuan terbaru dalam bidang ini membuka wawasan baru tentang cara kerja otak manusia, termasuk proses belajar dan mengingat. Dengan memahami mekanisme otak, pendidik bisa menciptakan strategi pembelajaran yang lebih efektif dan relevan dengan kebutuhan siswa.
ADVERTISEMENT
Mengapa Neurosains Penting untuk Pembelajaran?
Otak manusia adalah organ yang luar biasa kompleks dan dinamis. Setiap kali kita mempelajari sesuatu yang baru, koneksi-koneksi baru terbentuk di dalam otak. Menurut Dr. John Medina, ahli neurosains sekaligus penulis buku Brain Rules, "Otak tidak dirancang untuk mendengarkan ceramah panjang, tetapi untuk bertahan hidup, belajar, dan berkembang dalam lingkungan yang terus berubah." Prinsip-prinsip dasar dari neurosains berikut ini dapat dimanfaatkan dalam pendidikan:
Bagaimana Neurosains Diterapkan dalam Manajemen Pembelajaran?
ADVERTISEMENT
Pengetahuan tentang neurosains dapat diterapkan dalam berbagai aspek manajemen pembelajaran, seperti:
Contoh Penerapan Neurosains dalam Praktik
ADVERTISEMENT
Kesimpulan
Integrasi neurosains dalam manajemen pembelajaran berpotensi besar untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Dengan memahami cara kerja otak, pendidik dapat menciptakan strategi yang lebih efektif dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Namun, seperti yang ditegaskan oleh Prof. Carol Dweck, "Pembelajaran yang sukses adalah hasil dari kombinasi faktor, termasuk motivasi siswa, kualitas pengajaran, dan dukungan lingkungan." Neurosains hanyalah salah satu bagian dari puzzle besar dunia pendidikan, tetapi potensinya tidak bisa diabaikan.
Nadiana Syarifah, Mahasiswi Manajemen Pendidikan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.