Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Berdamai dengan Diri Sendiri
15 Desember 2019 16:31 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:17 WIB
Tulisan dari Nadila E R tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Setelah ayahku masuk rumah sakit dan menjalankan perawatan terus menerus hingga satu tahun. Ternyata berdampak besar terhadap hidupku. Selain aku menjadi cemas dan gampang khawatir, aku tidak sadar jika ‘alam bawah sadarku’ mengalami stres.
ADVERTISEMENT
Aku sadar mengalami stres setelah datang ke dokter kandungan. Saat itu, aku menanyakan kondisi tubuhku yang telat datang bulan selama hampir empat bulan. Padahal saat itu, posisiku belum menikah.
Sebetulnya, telat datang bulan bukan lah perkara besar bagiku, aku biasanya telat hingga dua bulan, dan itu rutin. Namun, ini hampir empat bulan. Tentu aku bingung.
Di dokter kandungan, aku diperiksa menggunakan alat USG. Alat yang sama yang digunakan untuk memeriksa kandungan atau rahim. Setelah diperiksa, ternyata sel telurku sangat banyak dan menumpuk di sekitar rahim akibat hormon yang tidak seimbang, mereka seharusnya luruh jika tidak dibuahi, namun ini tidak.
Dokter lalu mewanti-wantiku untuk tidak stres, mengubah pola makan, dan perbanyak olahraga. Dia mengimbau, jika kondisi ini berlanjut, maka aku akan sulit hamil. Siapa yang tidak tambah stres?
ADVERTISEMENT
Sepulangnya dari dokter, aku diberi beberapa obat, mulai dari obat datang bulan, hingga vitamin penyubur rahim. Aku tertawa, sungguh, belum menikah, tapi aku sudah minum vitamin penyubur rahim.
Dokter juga menjanjikan, obat yang aku minum akan membuatku datang bulan sebelum satu minggu. Namun, aku semakin cemas, karena setelah enam hari meminum obatnya, belum ada tanda-tanda akan datang bulan.
Tapi ternyata, obat ketujuh adalah penyelematku. Setelah paginya aku meminum obat, sorenya aku dapat bernapas lega karena akhirnya aku datang bulan juga.
Sejak pengalaman empat bulan tidak datang bulan, hidupku sedikit demi sedikit berubah. Aku mulai berdamai dengan diriku sendiri. Satu alasannya, aku hanya ingin sehat, karena semua penyakit rata-rata datangnya dari pikiran, sehingga aku mulai menenangkan diri.
ADVERTISEMENT
Biasanya aku sangat overthinking dalam menghadapi masalah. Meski penyakit overthinking ini belum sepenuhnya bisa aku cegah, namun aku mencoba untuk lebih bersikap ‘bodo amat’. Ini juga dibantu oleh orang di sekitarku, mereka selalu mengingatkanku untuk jangan stres, dan berbagi masalah jika memang diperlukan.
Sejujurnya, berbagi masalah pribadi ke orang lain adalah salah satu hal yang sangat sulit aku lakukan. Aku selalu berpikir bahwa orang lain tidak akan pernah mengerti apa yang aku rasakan.
Namun ternyata perlu lho membicarakan masalah dengan orang lain, karena akan membuat pikiran kamu sedikit lebih rileks. Metode tersebut berhasil, hingga akhirnya aku tidak pernah telat datang bulan lagi.
Nyatanya, penyakitku ini sering dialami banyak perempuan. Seperti temanku yang baru-baru ini bercerita, jika dia didiagnosis penyakit PCOS (Polycystic Ovarian Syndrome). Nampaknya penyakit yang sama yang pernah aku derita, karena sejujurnya aku lupa apa nama penyakitku.
ADVERTISEMENT
Dia mengalami penyakit tersebut setelah menikah, hingga dokter bilang jika dia akan sulit hamil. Sama persis gejalanya sepertiku, katanya juga karena dia terlalu stres.
Mendengar kabar tersebut, dia sangat terpuruk, dan merasa bersalah kepada dirinya sendiri dan juga suaminya. Sampai akhirnya dia mencoba untuk terapi, hingga akhirnya berhasil hamil. Aku turut senang mendengarnya.
Jadi, aku sarankan jika kalian sering telat datang bulan, segera periksakan ke dokter kandungan. Semakin dini diperiksa, penyakitnya juga semakin mudah diobati.
Pasti rata-rata menganggap wajar soal telatnya datang bulan, seperti aku. Namun, jangan jadi kebiasaan lho. Mulai lah dengan memperbanyak minum air mineral, menghitung kalender datang bulan, dan jangan stress--berdamailah dengan diri sendiri, please be happy everyone!
ADVERTISEMENT