Konten dari Pengguna

Mengenal Lebih Detil Realisme dalam Teater?

Nadilah Zahrani
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
29 Oktober 2021 12:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nadilah Zahrani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi drama teater. Photo by: Pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi drama teater. Photo by: Pixabay.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejak zaman Yunani, Romawi, hingga saat ini drama teater masih sering kita jumpai. Seperti yang kita ketahui bahwa di dalam drama teater pastinya memiliki berbagai macam genre. Genre drama yang sudah tidak asing lagi ditelinga masyarakat Indonesia yaitu genre realisme. Gagasan mengenai genre realisme yaitu suatu cerita atau naskah drama yang menggambarkan realita kehidupan dikalangan masyarakat secara jujur dan historis. Biasanya realisme melukiskan lingkungan sosial, ekonomi, maupun politik.
ADVERTISEMENT
Selain genre Realisme, masih banyak genre drama lainnya yang dapat kita pelajari diantaranya terdapat genre klasik, neoklasik, romantik, simbolisme, ekspresionisme dan lain sebagainya. Namun, genre realisme memiliki gaya atau ciri khasnya tersendiri. Realisme merupakan salah satu genre drama yang berpusat pada tata panggung. Dimana suasana panggung harus dibuat sedemikian rupa layaknya kenyataan dalam kehidupan di muka bumi ini.
Aliran Realisme
Di Indonesia kata yang sering kita kenal adalah kata "realistik" yang berarti unsur kemiripan dari suatu seni dengan referensi aslinya. Menurut KBBI arti dari realisme sendiri yaitu kesenian yang berusaha melukiskan atau menceritakan sesuatu sebagaimana kenyataan. Banyak yang menganggap realisme sama halnya dengan naturalisme. Nyatanya keduanya memiliki perbedaan yang jelas. Secara garis besar realisme cenderung menggambarkan kenyataan yang pahit mengenai kehidupan manusia, sedangkan naturalisme penggambaran sebuah seni dengan natural atau apa adanya.
ADVERTISEMENT
Genre realisme dalam drama tampaknya bertujuan ingin menciptakan kehidupan sehari-hari di atas panggung. Sebenarnya gagasan utama dalam realisme dalam teater adalah keinginan untuk menciptakan illusion of reality di panggung. Dimana sutradara ingin menghipnotis penontonnya agar mereka seperti tidak sedang menonton drama melainkan ikut serta merasakan apa yang diperankan oleh tokoh-tokoh cerita tersebut.
Bagaimana Ciri Khas Teater Realis?
Indonesia memiliki beragam seni, mulai dari seni musik, seni tari, hingga seni teater. S teater realisme dalam panggung membutuhkan sebuah penggarapan yang ekstra antara persiapan pentas dan penonton. Dalam membuat teater realis khususnya yang harus diperhatikan yaitu mulai dari tata panggung, tata cahaya, hingga tata musik, agar senantiasa teater drama realis dapat menciptakan suasana seperti kehidupan nyata. Sehingga dapat membuat penontonya lupa bahwa mereka sedang menonton drama. Hal ini menyebabkan ada beberapa gaya teater realis yang perlu diperhatikan dalam pembuatan pementasan drama. Berikut ini terdapat gaya teater realis di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pada umumnya genre realisme bersifat umum atau komunal. Genre realisme sudah terkenal sejak permulaan zaman modern yang dianut oleh sekelompok seniman realis. Realisme biasanya menampilkan naskah drama atau cerita yang bertema dengan kehidupan masyarakat sekitar, khususnya kehidupan pahit yang terjadi di dunia ini terutama di Indonesia. Genre realisme memiliki tujuan-tujuan tertentu dalam setiap cerita yang dibuat oleh penulis naskah, dan bukan hanya sekadar melukiskan perasaan senang, bangga ataupun rasa kagum terhadap keindahan di dunia, melainkan sebagai penyampaian kritik sosial melalui akting para aktor dengan menampilkan perasaan atau sikap pesimistik yang disebabkan oleh faktor-faktor yang terjadi dalam kehidupan, biasanya berupa sindiran perihal sosial, keadaan ekonomi, dan yang berbau politik.
Teater realis ini dibuat harus menyesuaikan dengan pandangan-pandangan kehidupan yang relatif dan menampilkan peristiwa yang sudah terjadi bahkan peristiwa diluar kemauan manusia yang ada dalam kehidupan nyata. Sutradara mengharapkan agar dapat mengajak penonton tergugah secara emosional dalam menonton teater realis dan agar pesan yang terkandung dalam drama tersebut bisa tersampaikan kepada penonton dengan baik. Jika pesan dalam sebuah drama dapat tersalurkan lewat penonton maka sutradara mengharapkan penonton dapat bertindak secara logis dalam mengahadapi masalah kehidupan yang dilukiskan oleh tokoh-tokoh atau aktor yang diceritakan dalam pementasan drama realis tersebut.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, teater realis membutuhkan unsur pembentuk cerita sebagai pendukung seperti para aktor, tata panggung, tata cahaya, tata musik, kostum yang realistik yang digambarkan secara umum dengan meletakkan ciri-ciri realistik dari keberadaan unsur-unsur tersebut. Dalam penggarapan teater realis pentingnya diadakan kaum realis yang benar-benar paham agar adanya kecenderungan dalam mengekspresikan suatu peristiwa yang dianggap benar-benar terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Genre realis juga membutuhkan adanya aturan-aturan tertentu yang bersifat umum diterapkan dan digambarkan oleh para aktor dalam cerita tersebut demi menyukseskan genre realisme di atas panggung.
Ya, setelah kita membaca tulisan di atas dapat kita ketahui bahwa ciri khas teater realis adalah adanya unsur pendukung drama. Dalam membuat pementasan drama atau teater memang dibutuhkan beberapa persiapan selain dari kesiapan tokoh atau para dramawan. Terutama settingan panggung yang harus benar-benar diperhatikan secara detail dalam pertunjukan teater realis ini. Keaktoran yang kuat serta dengan dukungan artistik yang sangat detail akan menjadikan suasana pentas dapat lebih maksimal dan dapat membuat penonton tergugah sehingga pementasan drama ini berhasil menyuguhkan realisme di atas panggung.
ADVERTISEMENT