Membuka Potensi UMKM Baru, Batik khas Karangsari Kendal!

Karangsari, Kendal, 7 Agustus 2023 – Kelurahan Karangsari yang terletak di Kecamatan Kendal, Kabupaten Kendal merupakan sebuah wilayah yang kaya akan tradisi turun temurun dan kebudayaannya. Kebudayaan ini menjadi daya tarik atau ciri khas Masyarakat Karangsari yang beragam hingga ke wilayah pesisir.

7 Agustus 2023, seorang Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Undip, Nadine Pratista, berkolaborasi dengan Batik Widji Kendal dalam sebuah program pelatihan dan kegiatan membatik bersama di Kelurahan Karangsari. Tujuan utama dari kegiatan pelatihan ini adalah untuk memperkenalkan dan membuka potensi UMKM baru bagi Masyarakat Karangsari yaitu Batik khas Karangsari dengan membekali pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam membatik. Kolaborasi dengan penggiat batik setempat yaitu Batik Widji Kendal juga bertujuan untuk membuat motif batik khas Karangsari yang penuh makna agar kedepannya dapat dimanfaatkan oleh Masyarakat Karangsari. Sasaran program pelatihan ini adalah kepada Ibu-Ibu PKK yang berlokasi di RT 4 / RW 1 Kelurahan Karangsari.

Pelatihan membuat pola batik khas Karangsari oleh Ibu-ibu PKK RT4/RW1 Karangsari dipandu Ibu Widji (Batik Widji Kendal)

Kisah singkat dibalik layar Batik Widji Kendal

Batik Widji hadir pada tahun 2011, didirikan oleh Ibu Widji Astutik selaku pemilik. Mulanya, ibu Widji adalah seorang penjahit dan tertarik untuk membuka usaha dibidang fashion. Setelah itu, Ibu Widji mengasah keahliannya dengan ikut kursus batik dan memberanikan diri untuk memulai kisah Batik Widji yang mengangkat kebudayaan khas Kendal.

"Wanita maju dalam usaha dan sukses dalam impiannya" merupakan makna yang terkandung dalam nama Batik Widji. Ibu Widji berharap agar usaha ini dapat membantu masyarakat khususnya perempuan Kendal untuk produktif.

Batik Widji Kendal menjadi rekan yang sesuai karena visi misinya untuk memajukan dan memberdayakan perempuan Kendal melalui budaya batik.

Persembahan Ilmu Batik untuk Ibu-ibu PKK RT 4 / RW 1 Kelurahan Karangsari

Kegiatan pelatihan dimulai dengan pemaparan pengetahuan tentang batik, jenis-jenis motif batik dan maknanya, serta teknik dan alat yang digunakan dalam membatik.

Kemudian Ibu-ibu PKK mencoba satu persatu untuk membatik, menggunakan teknik batik cap. Sedangkan, untuk pola khas Karangsari menggunakan teknik batik tulis dengan canting.

Teknik Batik Cap

Tidak sampai disitu saja, pelatihan batik juga dilanjutkan hingga tahap pewarnaan batik. Batik diwarnai menggunakan teknik colet untuk detail-detail khusus dan teknik celup untuk keseluruhan kain batik.

Teknik Colet dalam pewarnaan detail-detail khusus di pola batik

Makna dibalik Pola Batik

Pada kain batik khas Karangsari ini terdapat beberapa motif yaitu Motif Wajik, Motif Parang, dan Motif Gentong. Masing-masing memiliki makna tersendiri.

Motif Wajik memiliki makna kesempurnaan, kemurnian, dan kesucian. Motif Parang diambil dari parang sebagai salah satu benda pustaka Kendal yang selalu dicuci saat menjelang malam Satu Suro yang memiliki makna sebuah tradisi turun menurun dan dilakukan tahunan oleh Karangsari. Motif Gentong juga bermakna sebagai sebuah pewarisan tradisi di Karangsari dan merepresentasikan gentong Kyai Slamet sebagai tokoh setempat.

Dapat disimpulkan, Motif Batik Karangsari memiliki makna kemurnian tradisi Karangsari yang harus dilestarikan secara turun-temurun.

Motif Batik khas Karangsari

Bentuk kolaborasi antara mahasiswa KKN dengan penggiat kesenian batik setempat yaitu Batik Widji Kendal merupakan langkah yang baik dalam membuka peluang dan potensi yang baru bagi Masyarakat Karangsari juga memajukan dan memberdayakan sumber daya manusia Karangsari. Dengan pelatihan yang telah dilaksanakan bersama Batik Widji Kendal, diharapkan warga dapat semakin berkreasi dan memanfaatkan pola batik untuk membuka potensi yang baru di Karangsari sehingga menciptakan masa depan yang lebih kaya akan budaya dan produktif.

Penyerahan kain batik yang sudah selesai kepada Ibu RT 4 / RW 1 Kelurahan Karangsari