Berwisata Sambil Menikmati Karya Seni di Jogja Gallery

Nadine Nabila
Mahasiswa S1 Pariwisata UGM
Konten dari Pengguna
17 Desember 2023 8:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nadine Nabila tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Jogja Gallery, Desember 2023. (Foto ; dok. Nadine Nabila)
zoom-in-whitePerbesar
Jogja Gallery, Desember 2023. (Foto ; dok. Nadine Nabila)
ADVERTISEMENT
Saat melangkah ke dalam dunia pariwisata di Yogyakarta, wisatawan akan disuguhkan pengalaman menggoda mata dan jiwa yang tak terlupakan. Dengan jumlah yang mencapai puluhan dan tersebar di berbagai wilayah Yogyakarta, tempat wisata “tersembunyi” namun penuh keajaiban ini tak lain adalah galeri seni.
ADVERTISEMENT
Yogyakarta sebagai destinasi unggulan seni dan budaya, mengundang para wisatawan untuk mengeksplorasi pengalaman mereka melalui galeri-galeri seni. Galeri seni di Yogyakarta menjadi jendela kekayaan seni tradisional maupun kontemporer. Dengan melibatkan pengunjung dalam perjalanan visual yang menginspirasi, galeri-galeri ini menjadi wahana bagi pencipta dan penikmat seni untuk berinteraksi langsung dengan karya.
Jogja Gallery salah satunya. Menempati lokasi bekas gedung bioskop Soboharsono, Jogja Gallery berada di tempat strategis di tengah Kota Yogyakarta di Jalan Pekapalan No. 7 Yogyakarta. Lokasi tersebut berada persis di pojok timur Alun-alun Utara Keraton Yogyakarta. Sejak diresmikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X pada 19 September 2006 hingga saat ini telah ratusan acara pameran/presentasi seni rupa dihelat di Jogja Gallery.
ADVERTISEMENT
Sebagai salah satu panggung bagi seniman menjadi cermin dinamika perkembangan seni di era modern, Jogja Gallery memberikan wadah bagi ekspresi kreatif.
Ulang tahun HB X, Desember 2023. (Foto ; dok. Nadine Nabila)
Jogja Gallery dari atas, Desember 2023. (Foto ; dok. Nadine Nabila)
Momentum menapaki usia ke-80 Ngarsa Dalem Sri Sultan Hamengku Bawono X diabadikan melalui keindahan karya seni rupa yang memukau. Jogja Gallery menjadi wadah memamerkan imaji dan interpretasi 40 perupa dengan mengambil tema “Hamengku, Hamangku, Hamengkoni” yang bermakna melindungi, memberi, dan menjadi teladan. Pameran ini menjadi ruang ekspresi seniman untuk menunjukkan keragaman pandangan dan pemahaman terhadap kepemimpinan dan nilai-nilai luhur Sri Sultan Hamengku Buwono X. Dalam catatan kuratorial Suwarno Wisetrotomo mengatakan, “Para perupa selalu punya cara bagaimana bersuara atau melantunkan doa menyampaikan harapan harapan melalui karya seni rupa.”
Pameran yang berlangsung sejak tanggal 11 hingga 26 Desember 2023 menghadirkan karya 40 seniman yang bisa menjadi alternatif wisata yang inovatif bagi para wisatawan yang memiliki preferensi mobilitas terbatas, seringkali disebut sebagai 'wisatawan mager'. Dalam konsep wisata visual tersebut disajikan kombinasi unik antara elemen konvensional dan kontemporer, menciptakan suatu bentuk tur hibrida yang memadukan keunikan tempat wisata dengan pengalaman seni.
ADVERTISEMENT
Tidak sekadar memenuhi kebutuhan konvensional para wisatawan untuk menjelajahi tempat-tempat bersejarah, pameran ini juga memberikan nuansa kontemporer melalui apresiasi karya seni yang dipamerkan di berbagai galeri seni. Galeri seni dianggap sebagai pusat pemahaman yang memberikan dimensi baru pada pengalaman wisata. Melalui partisipasi dalam dialog dengan seniman atau kurator, wisatawan dapat mendengarkan cerita di balik setiap karya seni, termasuk latar belakang dan inspirasi yang menggerakkan proses kreatifnya.
Golden Goal, November 2023. (Foto ; dok. Nadine Nabila)
Pengalaman ini memberikan dimensi tambahan pada pariwisata, memungkinkan wisatawan untuk tidak hanya menyaksikan keindahan visual yang ditawarkan dalam karya seni, sekaligus juga untuk memahami konteks budaya dan sejarah di mana seni tersebut tumbuh. Dengan demikian, wisata ini menjadi lebih mendalam dan memberikan kesempatan unik bagi para 'wisatawan mageran' untuk tetap terlibat secara intelektual dan emosional dalam perjalanan mereka, bahkan dengan mobilitas yang terbatas.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, pameran seni yang diintegrasikan kedalam wisata visual yang lebih komperhensif. Pengalaman ini tidak hanya memuaskan selera estetika, tetapi juga bisa memberikan stimulus pada pikiran, memperkaya pengetahuan, dan meningkatkan apresiasi terhadap seni dan budaya lokal.
Dalam obrolan dengan seorang pengunjung bernama Puji, Kamis (14/12) siang menceritakan pengalaman saat menyaksikan pameran seni rupa di Jogja Gallery.
“Saya lebih menikmati sejarah lewat lukisan, lebih memberikan imajinasi visual yang menyenangkan dan ini menurut saya merupakan wisata otak dan pikiran yang mengajak saya untuk mengembara kembali pada masa lalu tanpa harus berkunjung ke tempat wisata heritage”. jelas Puji.
Dalam penyajian karya seni di ruang pamer Jogja Gallery yang menyediakan dua lantai untuk presentasi karya memungkinkan pengunjung melakukan hybrid tour yang menjadi salah satu konsep Jogja Gallery dalam memajang karya.
Pupuh Babad Diponegoro, Februari 2019. (Foto ; dok. Nadine Nabila)
Hybrid tour menjadi wisata alternatif yang menarik. Wisata alternatif menciptakan pengalaman yang unik dan autentik, memberikan kepuasan yang berbeda bagi para wisatawan yang mungkin mencari pengalaman yang lebih mendalam dan bermakna daripada turisme konvensional.
ADVERTISEMENT
Jenis wisata ini tidak hanya memberikan kesempatan untuk menjauh dari kerumunan di tujuan wisata populer, tetapi juga menciptakan peluang baru untuk menjelajahi tempat-tempat yang kurang diketahui secara luas. Melalui pendekatan ini, tekanan pada destinasi pariwisata utama dapat berkurang dan wisatawan mendapatkan kesempatan untuk terlibat dengan budaya lokal dan lingkungan, menciptakan hubungan yang lebih dalam dengan tempat yang mereka kunjungi.
Dengan jumlah yang mencapai puluhan bahkan mungkin ratusan, kantong-kantong seni rupa yang menyebar di berbagai wilayah Yogyakarta sesungguhnya adalah tujuan wisata lain selain wisata alam dan wisata budaya yang memiliki potensi ekonomi, sarana edukasi, tempat rekreasi healing dengan menikmati karya seni.
Sebagai tambahan informasi selain lokasinya yang strategis di tengah Kota Yogyakarta, Jogja Gallery selalu menggelar acara pameran seni rupa dalam durasi 10-14 hari setiap acara pameran dan berlangsung sepanjang tahun. Artinya hampir setiap dua minggu selalu ada pameran seni rupa yang berganti karya, tema, seniman dan bisa dikunjungi oleh wisatawan dengan tiket masuk yang relatif terjangkau. Dengan membayar sekira Rp. 20.000,00 pengunjung akan mendapatkan pengalaman baru mengenal dan menikmati karya seni rupa sekaligus mengabadikan peristiwa yang dialaminya di depan karya seni yang bisa jadi akan menjadi kenang-kenangan dan pengalaman berharga.
ADVERTISEMENT