Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Ketika 'si Dia' Menemaniku Mandi di Siang Hari
12 Desember 2019 16:31 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:17 WIB
Tulisan dari Nadira Adisti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ini cerita lama dan bukan ceritaku. Aku pun tak tahu pasti bagaimana kejadiannya, tapi yang akan aku ceritakan sekarang adalah versi yang aku dengar dari teman dekatku yang kenal dengan orang-orang di cerita ini.
ADVERTISEMENT
Kalau kalian dengar kata 'Asrama', apa mental image kalian? Berbeda-beda pastinya, kan? Kalau yang terlintas pertama di otakku saat dengar kata itu adalah "berpenghuni". Maksudku, bukan hanya manusia kasatmata, yang tak kasat pun juga tinggal di sana.
Yang benar saja, saat aku berkesempatan untuk tinggal di sana selama beberapa tahun, aku mendengar banyak sekali kisah yang tidak enak, aku pun pernah merasakannya beberapa kali. Untungnya, cerita-cerita yang melibatkanku tidak terlalu menakutkan dan seru untuk diceritakan, tapi waktu aku mengalaminya, sih...shock juga, hehehe.
Waktu temanku menceritakan cerita ini, dia seperti memberi judul kisah ini Mandi Bareng "Teman".
Tapi tenang, ini bukan cerita "aneh". Yang mengalami kejadian ini adalah seorang laki-laki yang tinggal di kamar untuk dua orang. Kita sebut saja nama laki-laki ini Ari dan teman sekamarnya Bayu.
ADVERTISEMENT
Tidak seperti kebanyakan cerita seram, kejadian ini terjadi di siang hari dan hari itu merupakan hari libur mereka berdua. Saat itu, Ari akan mandi sementara Bayu masih leha-leha di kasur sambil memainkan handphone-nya.
Oh iya, yang kalian harus tahu, kamar mandi di asrama ini berada di luar kamar tidur. Tatanan kamar mandinya pun seperti kamar mandi yang biasa kalian lihat di kamar mandi kolam renang--memiliki banyak bilik shower, dan dinding pemisahnya tidak sampai menyentuh atap.
Nah, lanjut. Saat Ari sudah sampai di kamar mandi yang agak gelap itu, dia memulai ritual mandinya. Entah apa ritual mandinya, aku pun tak tahu.
Namun, tiba-tiba si Bayu datang dan menggunakan bilik mandi sebelah Ari. Mereka berbincang-bincang sedikit dengan suara pancuran air sebagai latar belakangnya dan Ari pun berkata,
ADVERTISEMENT
"Eh, bagi sabun, dong, ketinggalan, nih!" Bayu pun melemparkan sabunnya melalui sekat. Setelah digunakan si Ari, dia bertanya lagi,
"Masih mau pake enggak, Bay?"
"Enggak," Ari pun membawa sabun temannya ke kamar.
Namun, saat Ari sampai di kamar, ternyata Bayu masih berada di bawah selimut dan sibuk dengan handphone-nya.
Ari pun gemetar sambil bertanya ke temannya, lho, lo gak mandi? Bayu hanya geleng-geleng kepala sambil melirik ke temannya, dan bertanya, "Lha, lo ngapain bawa-bawa sabun gue?" Ari tidak ingin membuat temannya takut seperti yang ia alami sekarang, dia hanya cengengesan dan bilang dia salah ambil. Setelah mengeringkan badan dan memakai baju, Ari kembali ke kamar mandi dan berdiri tegak di depan bilik kamar mandi di mana "Bayu" mandi seraya berkata perlahan. "Eh, lo siapa..."
ADVERTISEMENT
Shower di bilik kamar mandi itu masih menyala. Ari mendorong pintunya secara perlahan, saat pintunya terbuka, air dari shower mendadak mati. Ari terpaku sesaat, tidak ada siapa-siapa di bilik yang basah kuyup itu, hanya ada sisa-sisa busa sabun di dekat selokan. Namun, dia mendengar ada suara rintihan yang berkata gue duluan, ya.
Ari gemetar dan kembali ke kamar, lalu menceritakannya ke Bayu. Bayu pun menceritakannya ke teman-temannya yang lain. Sampai akhirnya tersebar luas.
Memang, kamar mandi di asrama ini agak seram walau siang-siang karena beberapa lampu di kamar mandi di sini dimatikan saat siang hari, mungkin supaya hemat listrik? Entahlaaaah.
Tapi, kalau dipikir-pikir, "teman" yang ini cukup sopan dan sangat membantu juga, ya, bisa ngasih pinjam sabun, izin pas mau pergi, dan bisa lo-gue pula. Keren, kan?
ADVERTISEMENT
Nah, kalau kamu, mau enggak mandi sambil ditemani dia?