Acara Maulid Nabi di Ponpes Darul Kholidin sebagai Obat Penghilang Penat

Nadiva Ismi Wardani
Mahasiswi Universitas Pamulang Fakultas Sastra Indonesia. Selain suka menulis saya juga mengajar.
Konten dari Pengguna
6 April 2022 13:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nadiva Ismi Wardani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Acara Maulid Nabi Muhammad SAW, adalah kegiatan dalam rangka memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Di dalam masyarakat Indonesia perayaan ini jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awwal dalam penanggalan Hijriah.
ADVERTISEMENT
Perayaan maulid Nabi Muhammad SAW, telah menjadi tradisi yang berkembang di masyarakat Indonesia jauh setelah Nabi Muhammad SAW, wafat.
Acara ini telah menjadi tradisi juga di Pondok Pesantren Darul Kholidin yang terletak di Jl. Kp. Sasak Desa Tegal, Kec. Kemang Kab. Bogor. Pondok yang di dirikan oleh K.H. Abdul Halim bin Abdul Hamid Ad Darry pada tahun 2002 ini tak pernah absen dalam merayakan acara maulid Nabi SAW.
Sumber : Dokumen Pribadi, Gedung Pondok Pesantren Darul Kholidin
Acara ini biasa dilakukan pada malam hari tanggal 12 Rabiul Awwal bulan Hijriyah dan dilakukan secara terpisah. Maksud secara terpisah adalah Acara yang dilakukan Santri laki-laki dan Santri Putri dilaksanakan pada tempat yang berbeda.
Jika Santri Putra dilaksanakan dilapangan asrama Gedung Putra, maka Santriwati Putri akan dilaksanakan di Aula Gedung asrama putri.
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini dimulai dengan pembacaan ayat suci Al Qur'an oleh Santriwati yang bertugas dalam acara tersebut. Dilanjutkan oleh sambutan dari Pengurus Putri Darul Kholidin. Lalu dilanjutkan dengan pembacaan Maulid Nabi SAW, dengan pengiring alat musik Hadroh.
Kegiatan seperti ini menjadi kegiatan yang sangat disukai oleh para Santri maupun Santriwati. Karena mereka merasa penat yang ada dipikirannya seketika hilang.
Mereka paling menyukai bagian acara inti, yaitu Pembacaan Shalawat Nabi yang diiringi oleh alat musik Hadroh. Bershalawat bersama-sama membuat para Santriwati rindu akan Kedua Orang Tua mereka dan suasana di rumah. Ditambah, jika di bagian acara ada santriwati yang membacakan puisi dengan bertema "Rasulullah SAW", hal ini akan membuat mereka terharu sampai meneteskan air mata.
Sumber; Dokumen Pribadi, Grup Hadroh Darul Kholidin
Acara yang berlangsung selama satu jam setengah ini, dilanjutkan dengan acara makan-makan bersama sambil menikmati hiburan Grup Marawis yang ditampilkan oleh para Pengurus Pondok Santriwati.
ADVERTISEMENT
Uniknya, mereka akan makan bersama dalam satu nampan dengan jumlah 8 Orang. Kemudian mereka akan minum dalam satu teko yang sama pula. Hal-hal yang seperti ini, yang membuat mereka lebih menyukai kegiatan seperti ini, karena mereka seketika akan lupa dengan tugas hafalan Pondok dan tugas-tugas dari Sekolah. Sebab, bukankah akan sangat seru jika kita dapat bercengkrama dengan satu sama lain sambil menikmati makanan.
Dibandingkan dengan acara Maulid Nabi Pondok lainnya, mungkin Darul Kholidin masih kalah megah dalam hal dekorasi. Namun tidak bisa dipungkiri hal tersebut tidak membuat para santri dan santriwtinya menjadi iri. Justru hal tersebut membuat semangat mereka terus menerus melakukan evaluasi pada setiap akhir acara.
Tak hanya itu, Pondok berbasis Modern ini mengajarkan santri dan santriwatinya untuk berakhlak baik dan hidup dalam kesederhanaan serta menjadikan Al Qur'an sebagi pedoman.
ADVERTISEMENT