Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Kisah Gatot Kaca Winisuda di Kota Tua
22 November 2023 6:38 WIB
Tulisan dari Nadiva Ismi Wardani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Museum wayang kembali menyelenggarakan pergelaran wayang untuk terkahir kalinya di tahun 2023 pada Sabtu, 24 September lalu. Hal tersebut dikarenakan museum wayang akan di Renovasi. Acara ini dihadiri oleh ratusan mahasiswa Universitas Pamulang dan Universitas Tarumanegara.
ADVERTISEMENT
Pembukaan acara diawali dengan pertunjukan dari Sanggar Redi Waluyo dan sambutan dari Ketua Pengurus Museum Wayang, yaitu Bapak Suwandi dan Bapak Suyatno, M.Hum. sebagai perwakilan dosen dari Universitas Pamulang, Fakultas sastra.
Pergelaran wayang kali ini menceritakan kisah Gatot Kaca Wisuda atau Winisuda. Cerita ini mengisahkan asal usul Gatot kaca hingga menjadi seorang Raja di kerajaan Pringgondani.
Cerita ini dimulai dengan Arimbi yang bertemu dengan Sena di sebuah hutan ketika Sena sedang membangun kerajaan Artapura. Maka muncul rasa suka Arimbi terhadap Sena. Namun, Sena menolak dikarenakan Arimbi adalah Raksaksa. Dewi kunti yang melihat sikap Sena kepada Arimbi merasa kasihan, sebab meskipun Arimbi adalah seorang raksaksa ia memiliki perilaku yang sangat baik. Maka Dewi Kunti pun berdoa meminta kepada yang Kuasa untuk merubah wujud Arimbi yang menyeramkan menjadi wanita yang sangat cantik sehingga Sena menjadi terpesona padanya.
ADVERTISEMENT
Namun, hubungan mereka ditentang oleh Arimba, Kakak dari Arimbi sebab Sena lah yang membunuh Ayah mereka. Terjadilah peperangan yang membuahkan hasil kemenangan pada Arimbi sehingga singgasana diturunkan kepadanya. Akhirnya Sena dan Arimbi menikah dan dikaruniai seorang anak yang bernama Gatot Kaca.
Gatot kaca sedari kecil dirawat oleh para Dewa. Ia memiliki kecerdasan dan sangat handal dalam ilmu bela diri. Oleh karena itu, ia diangkat menjadi Raja Pringgondani. Isu tersebut terdengar oleh Kurawa dan paman-pamannya, mereka mennyutujuinya kecuali Kurawa. Krena khasutannya, Brojodepto, salah satu paman Gatot Kaca yang mulanya setuju menjadi memberontak. Maka terjadilah perselisihan antara dua kubu yaitu Kubu Brojodepto dibantu Kurawa dan Gatot Kaca dibantu Pandawa. Pertempuran tersebut tentu dimenangkan oleh Gatot Kaca.
Itulah cuplikan sinospsis dari cerita Gatot Kaca Winisuda yang diadakan di Museum Wayang lalu. Dalam kisah pewayangan Gatot kaca ini, terdapat nilai-nilai yang dapat dipetik dan dijadikan sebagai pedoman hidup. Kisah ini mengajarkan kita untuk menjunjung nilai-nilai kemanusiaan, memegang teguh drama, dan meninggalkan angkara murka.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kisah ini mengajarkan kita untuk mementingkan pendidikan diatas segalanya, belajar dengan bersungguh-sungguh dan mempersiapkan bekal untk masa depan agar dapat melalui tantangan hidup di masa depan. Dari sikap Gatot Kaca kita dapat belajar dari sikap keberaniannya dalam menghadapi musuh, tidak sombong dengan kecerdasannya, kemandiriannya dan juga ketegasan dalam segala hal.
Selain itu, pergelaran wayang ini sangat menambah wawasan bagi kita sebagai generasi muda untuk melestarikan budaya yang pernah diklaim oleh negara lain ini. Maka sudah seharusnya kita menyebarkan cerita-cerita wayang lainnya agar para generasi muda selanjutnya tidak terpengaruh oleh budaya asing.