Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Budidaya Ikan: Mengenal Sistem Monokultur dan Polikultur
31 Maret 2021 12:03 WIB
Tulisan dari Nadwah Purnada tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Budidaya perikanan merupakan salah satu kegiatan atau usaha dalam pembudidayaan biota akuatik agar menjadi produksi yang dapat menghasilkan keuntungan. Budidaya tentunya memiliki beberapa macam pengistilahan. Seperti: akuakultur, perikanan budidaya, budidaya ikan maupun budidaya perairan. Untuk akuakultur sendiri berasal dari bahasa inggris yaitu aquaculture . Aqua yang berarti (perairan), dan culture yang berarti (budidaya). Sehingga dalam bahasa Indonesia bisa disebut dengan budidaya perairan atau budidaya perikanan.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, akuakultur merupakan istilah yang sudah mendunia dan sudah masuk ke dalam bahasa Indonesia. Tetapi di Indonesia, bahasa akuakultur belum menyebar pengistilahannya. Bahasa akuakultur di Indonesia masih digunakan hanya oleh kalangan peneliti dan kalangan akademisi saja. Masih banyak orang yang belum memahami kata akuakultur. Berbeda dengan kata budidaya perikanan atau budidaya ikan, 2 kata tersebut sudah cukup meluas dan dikenal oleh banyak orang baik kalangan akademisi, peneliti, maupun masyarakat.
Dalam pembudidayaannya, ada banyak sekali cara untuk ikan di budidaya. Salah satunya adalah dengan membudidaya ikan berdasarkan jenis organismenya, yakni secara monokultur dan polikultur.
Berikut penjelasannya:
Monokultur dan Polikultur merupakan dua jenis sistem budidaya yang dapat digunakan untuk usaha di sektor perikanan yang dapat memudahkan para usaha tani dalam penggunaan lahan dan pengefisienan dalam memelihara ikan.
ADVERTISEMENT
Budidaya ikan berdasarkan jumlah jenis organismenya:
A. Monokultur
Budidaya dengan sistem monokultur pada umumnya merupakan salah satu pembudidayaan ikan yang dilakukan dengan cara memelihara ikan hanya satu jenis saja di dalam satu kolam. Sistem monokultur ini dilakukan dengan cara memelihara satu jenis ikan saja. Karena penebaran ikannya sangat tinggi dan hal tersebut tentu membuat ikan membutuhkan pakan tambahan serta memerlukan sirkulasi air yang teratur.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam membudidaya ikan berdasarkan jenis organisme secara monokultur:
ADVERTISEMENT
B. Polikultur
Polikultur merupakan sistem yang dapat dilakukan dalam pemeliharaan berbagai jenis ikan dalam satu kolam dengan jenis makanan yang berbeda-beda sehingga setiap ikan dalam pencarian makanan tidak akan melakukan persaingan. Menurut riset sistem secara polikultur ternyata dapat memberikan dampak yang cukup baik karena dalam produksinya ikan bisa lebih banyak daripada sistem monokultur yang hanya bisa memasukan satu jenis ikan saja.
Biasanya ikan yang hanya dipelihara dalam satu jenis ikan saja tidak dapat memanfaatkan seluruh organisme makanan yang ada pada kolam, karena tidak semua ikan mampu mencerna makanan alami yang ada di dalam kolam. Maka dari itu, diadakan alternatif untuk memecahkan masalah dalam penggunaan makanan alami di kolam yaitu salah satunya dengan mengembangkan metode yang ada dengan metode yang lebih baik dengan sebutan polikultur.
ADVERTISEMENT
Salah satu kelebihan dari sistem ini adalah dapat mengkombinasi jenis ikan yang sangat efektif karena dapat memanfaatkan makan alamiah yang terdapat di dalam kolam. Selain itu sistem ini juga dapat hidup bersama tanpa adanya persaingan yang ditimbulkan untuk mendapatkan jenis makanan atau ruang gerak ikan berenang.
Jenis ikan yang dapat dibudidayakan dengan sistem polikultur ini biasanya pada jenis ikan mas, ikan nila, ikan patin, ikan nilem, ikan lele, dan juga ikan gurame.
Ada beberapa syarat yang perlu dilakukan dalam membudidaya ikan secara polikultur:
ADVERTISEMENT