Konten dari Pengguna

Refleksi Seorang Millennial tentang Dunia Tanpa Smartphone

Nadya Ramadhanti
Mahasiswa aktif fakultas ekonomi di universitas Pamulang jurusan akuntansi S1
23 Juni 2024 10:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nadya Ramadhanti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Smartphone. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Smartphone. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Sebagai seorang Millennial yang lahir pada tahun 1990-an, saya memiliki keuntungan unik untuk mengalami transisi dari dunia tanpa smartphone hingga era digital saat ini.
ADVERTISEMENT
Saat saya tumbuh, teknologi berkembang dengan kecepatan yang luar biasa, dan smartphone menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari kita. Namun, saya masih mengingat hari-hari ketika smartphone tidak ada, dan itu adalah dunia yang sangat berbeda.
Tanpa smartphone, kita harus mengandalkan cara-cara tradisional untuk tetap terhubung dengan teman dan keluarga. Ini bisa berarti memanggil telepon, mengirim pesan teks, atau bahkan bertemu secara langsung.
Komunikasi lebih lambat dan lebih terbatas, tetapi ini juga berarti kita lebih fokus dan hadir dalam momen sehari-hari. Kami tidak terganggu oleh pemberitahuan telepon, dan kami tidak pernah terlalu banyak terhubung dengan dunia digital.
Tanpa smartphone, kami juga lebih terhubung dengan dunia di sekitar kami. Kami tidak pernah terlalu banyak tergoda untuk memeriksa telepon kami, jadi kami lebih cenderung menghabiskan waktu di luar ruangan, berolahraga, atau hanya menikmati alam. Kami juga lebih cenderung berinteraksi dengan orang lain secara langsung, karena kami tidak pernah terlalu banyak terhubung dengan dunia digital.
ADVERTISEMENT
Meskipun smartphone telah membuat hidup kita lebih mudah dan lebih efisien, saya tidak bisa tidak merasa sedikit kehilangan dengan keberadaannya. Dunia tanpa smartphone adalah dunia yang lebih sederhana, lebih tenang, dan lebih terhubung.
Ini adalah dunia yang saya masih mengingat dengan penuh rasa sayang, dan saya tidak bisa tidak merasa bersyukur telah mengalami transisi dari dunia tanpa smartphone hingga era digital saat ini.
Sebagai seorang Millennial yang lahir pada tahun 1990-an, saya memiliki keuntungan unik untuk mengalami transisi dari dunia tanpa smartphone hingga era digital saat ini. Meskipun smartphone telah membuat hidup kita lebih mudah dan efisien, saya tidak bisa tidak merasa sedikit kehilangan dengan keberadaannya.
Dunia tanpa smartphone adalah dunia yang lebih sederhana, lebih tenang, dan lebih terhubung. Ini adalah dunia yang saya masih mengingat dengan penuh rasa sayang, dan saya tidak bisa tidak merasa bersyukur telah mengalami transisi dari dunia tanpa smartphone hingga era digital saat ini.
ADVERTISEMENT