Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Ramai soal KIP-K Salah Sasaran, Uangnya Disalahgunakan Mahasiswa
30 April 2024 16:04 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Nadya Widuri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kartu Indonesia Pintar Kuliah atau biasa disebut dengan KIP-K merupakan sebuah program bantuan dana untuk mahasiswa yang mempunyai prestasi akademik tetapi terhalang biaya untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi karena memiliki keterbatasan ekonomi. Hal itu membuat mereka sulit untuk dapat mengakses pendidikan. Maka dari itu Kementerian Pendidikan menyelenggarakan program ini untuk mahasiswa yang kurang mampu.
ADVERTISEMENT
Program KIP-K ini sangat membantu mahasiswa yang memiliki latar belakang ekonomi terbatas dalam melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi terlebih lagi bagi mahasiswa yang mempunyai semangat tinggi untuk kuliah. Sudah terlihat bahwa program KIP-K ini sangat berdampak positif bagi mereka yang menggunakan uang KIP-K dengan semestinya. Sebab program ini sangat membantu ketika mereka memiliki motivasi yang tinggi untuk berkuliah namun kekurangan secara finansial.
Dengan adanya dampak positif tersebut ada pula dampak negatif dari diselenggarakan program ini, yaitu penyalahgunaan uang KIP-K oleh penerima yang ternyata tidak tepat sasaran. Pada kenyataannya beberapa penerima KIP-K bukanlah mahasiswa dari keluarga yang tidak mampu. Terdapat oknum-oknum mahasiswa nakal yang mendaftar KIP-K, bahkan mereka menghalalkan segala cara, untuk mendapatkan dana dari program ini.
ADVERTISEMENT
Mereka memalsukan data-data saat mendaftar KIP-K agar mereka bisa diterima dan mendapatkan uang tersebut. Sementara oknum-oknum nakal tersebut dari segi finansial masih mampu untuk membiayai kuliahnya sendiri. Biasanya penerima yang menyalahgunakan uang KIP-K tidak menggunakan uang tersebut dengan semestinya. Banyak dari mereka yang menggunakan uang tersebut untuk keperluan tidak penting, seperti melakukan hedonisme.
Hedonisme adalah salah satu gaya hidup untuk mencari kesenangan pribadi, seperti halnya dengan mahasiswa penerima KIP-K yang tidak tepat sasaran. Mereka memiliki gaya hidup hedonis dengan membeli barang-barang mewah yang mereka mau dengan menggunakan uang dari KIP-K tersebut.
Hedonisme yang dilakukan oleh mahasiswa tidak tepat sasaran tersebut seperti membeli tas atau baju branded, membeli handphone keluaran terbaru, jalan-jalan keluar kota, ngekos di tempat yang exclusive dan semua hal tersebut dilakukan dengan menggunakan uang dari KIP-K.
ADVERTISEMENT
Padahal seharusnya mereka bisa lebih sadar diri bahwa masih banyak mahasiswa dari kalangan kurang mampu yang lebih membutuhkan untuk biaya kuliah ketimbang dengan mereka yang secara finansial sudah tercukupi.
Dengan hal itu, adanya oknum-oknum nakal dalam menyalahgunakan uang KIP-K tersebut dapat ditindak lanjuti dengan seadil-adilnya agar mereka memiliki efek jera dalam melakukan hal yang tidak seharusnya mereka lakukan.
Menindak tegas oknum-oknum penyalahgunaan KIP-K
Dengan banyaknya oknum-oknum nakal yang menyalahgunakan program KIP-K ini, mungkin kementerian pendidikan dapat menindak lebih tegas mahasiswa yang melakukan penyalahgunaan dana KIP-K ini. Tindakan tegas yang dilakukan dapat berupa memberi sanksi hukum kepada mahasiswa nakal tersebut, mencabut beasiswa, di drop out (DO) dari kampus karena sudah melanggar aturan dalam penyalahgunaan uang beasiswa.
ADVERTISEMENT
Jika hal tersebut tidak dilakukan maka akan berdampak kedepannya bagi mahasiswa nakal tersebut untuk melakukan tindakan korupsi ketika sudah turun ke dunia kerja jika masih dibiarkan saja. Lalu, bagi mahasiswa yang melihat oknum penyalahgunaan dana KIP-K disekitar kalian dapat melaporkan hal tersebut kepada pihak kampus untuk bisa ditindak lanjuti.
Solusi dalam mencegah mahasiswa untuk melakukan penyalahgunaan uang KIP-K
Dalam mengurangi kasus penyalahgunaan dana program KIP-K, harusnya dapat memberikan solusi agar tidak semakin banyak mahasiswa yang tidak tepat sasaran dalam menggunakan dana KIP-K. Solusi tersebut dapat berupa memperketat peraturan dalam penerimaan KIP-K.
Pemerintah dapat mengecek langsung ke lapangan pada mahasiswa penerima KIP-K agar lebih mengetahui apakah mereka layak untuk menerima bantuan tersebut. Selain itu, Kementrian Pendidikan juga dapat memperbaharui data setiap satu semester sekali agar dapat mengetahui keadaan ekonomi mereka yaitu masih layak atau tidak untuk mendapatkan dana dari bantuan KIP-K.
ADVERTISEMENT