Benarkah Musik dapat Memengaruhi Emosi Seseorang?

nadya grace
Saya adalah seorang mahasiswa Psikologi di Universitas Brawijaya.
Konten dari Pengguna
5 Desember 2022 2:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari nadya grace tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber: dokumentasi pribadi
zoom-in-whitePerbesar
sumber: dokumentasi pribadi

Musik dan lagu adalah seni suara yang disusun dalam berbagai pola yang enak didengar sebagai media untuk menyampaikan emosi dan suasana hati kita. Musik memiliki ritme, melodi, harmoni, tempo, dinamika, dan warna suara yang diciptakan oleh berbagai jenis instrumen dan suara.

ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bagi seorang penulis lagu, yang disebut komposer, lagu adalah media untuk mengekspresikan suasana hati seseorang. Saat komposer sedang sedih, lagu yang mereka buat cenderung lambat atau lembut. Demikian pula, saat komposer sedang dalam suasana hati yang baik, mereka akan membuat lagu dengan nada gembira untuk membangkitkan semangat dan memperbaiki suasana hati. Dari sanalah akhirnya muncul berbagai aliran musik seperti pop, balada, rock, jazz, blues, reggae, dan lain-lain. Tetapi benarkah lagu dapat memengaruhi emosi atau mood orang yang mendengarnya?
ADVERTISEMENT
Bagi sebagian orang, musik adalah bagian dari kehidupan. Mereka percaya bahwa musik memiliki kemampuan untuk mengekspresikan dan membangkitkan emosi seseorang, sehingga hidup terasa hampa tanpa mendengarkan musik selama sehari. Kita dapat menemukan kekuatan musik melalui elemen-elemennya yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Elemen dalam musik mirip dengan tubuh manusia. Maka tidak heran jika orang bisa merespon musik tanpa mempelajarinya.
Melodi atau nada adalah elemen terpenting dalam musik karena dapat menarik perhatian pendengar dan menciptakan suasana hati yang berbeda untuk setiap genre musik yang berbeda. Dapat dikatakan bahwa melodi juga merupakan elemen musik yang paling memengaruhi emosi seseorang. Elemen musik berikutnya adalah tempo yang menggambarkan tingkat kecepatan lagu tersebut. Lagu dengan tempo cepat biasanya merupakan lagu yang mengungkapkan rasa bahagia dan dapat membangkitkan dan mengubah suasana hati, sedangkan lagu dengan tempo lambat merupakan lagu yang mengungkapkan perasaan sedih. Memutar lagu bertempo cepat dengan lambat, atau yang dikenal dengan slowed-song, perlahan mengubah suasana hati menjadi sedih saat mendengarkan lagu tersebut. Jadi, tempo juga merupakan salah satu elemen musik yang memengaruhi emosi, karena pendengar tertarik pada tempo yang lambat dan merasa sedih saat mendengarkannya, begitu pula sebaliknya. Alat musik atau instrumen juga merupakan hal penting dalam musik karena memiliki pengaruh yang besar terhadap permainan sebuah lagu. Misalnya, karya instrumental yang dimainkan dengan piano biasanya menciptakan suasana hati yang lebih tenang dan fokus. Contoh lainnya adalah drum, dan lagu-lagu dimainkan dengan suara drum, akan menciptakan suasana yang hidup, bahagia dan meriah.
ADVERTISEMENT
Kita mungkin pernah menyaksikan pertunjukkan opera atau drama musikal. Lagu-lagu yang dipilih untuk mengiringi jalannya pertunjukkan tentu disesuaikan dengan peran yang dibawakan oleh pemeran drama agar penonton dapat tersentuh dan turut merasakan apa yang dirasakan para pemeran. Para pemeran tentu juga akan lebih menjiwai perannya apabila pemilihan lagu yang digunakan dalam pertunjukkan itu sesuai. Tidak hanya pertunjukkan drama atau opera, beberapa film juga menggunakan lagu, yang dikenal dengan sebutan soundtrack untuk membuat para penonton lebih merasakan adegan dalam sebuah film. Para sutradara tentu akan menyesuaikan genre lagu dengan genre film, seperti film ber-genre romantis yang kebanyakan menggunakan lagu dengan genre pop, jazz, blues, dan juga klasik.
Tetapi mengapa musik dapat memiliki efek yang begitu besar pada emosi seseorang? Menurut para peneliti di Universitas McGill di Montreal, Amerika Serikat, mendengarkan musik membuat tubuh kita memproduksi hormon dopamin. Dan hormon dopamin tersebut berpengaruh pada emosi kita karena dapat menimbulkan perasaan gembira. Selain itu, mendengarkan musik menghasilkan hormon serotonin yang dapat memengaruhi suasana hati atau mood seseorang. Karena musik dapat digambarkan sebagai rangsangan yang masuk ke otak manusia, musik dapat secara langsung atau tidak langsung memengaruhi sistem saraf parasimpatis atau otonom otak manusia.
ADVERTISEMENT
Musik tidak hanya memengaruhi emosi seseorang, tetapi juga dapat digunakan secara terapeutik sebagai sarana pengkomunikasian emosi bagi ODGJ (orang dengan gangguan jiwa) dengan mengajak pasien memainkan alat musik dan bernyanyi bersama. Menurut Prasetya (2018), terapi musik dapat menimbulkan emosi yang menenangkan, media untuk mengendalikan emosi dan menyembuhkan gangguan psikologis. Raharjo (2007) menyatakan bahwa terapi musik dapat dilakukan untuk mengembangkan mental, emosional, fisik dan kesehatan serta meningkatkan kesadaran diri. Musik juga dapat digunakan untuk mengobati penderita insomnia. Insomnia adalah gangguan tidur yang membuat penderitanya mudah lelah, cemas, dan sangat emosional, terutama saat siang hari. Terapi musik untuk insomnia dilakukan dengan mendengarkan lagu-lagu yang menenangkan dan merangsang tidur setelah berada dalam suasana hati yang lebih tenang. Selain itu, terapi musik juga dapat meredakan depresi. Stimulus musik memengaruhi gelombang alpha di otak untuk menghasilkan hormon serotonin, yang diubah menjadi hormon melatonin, dan mengubah suasana hati serta meredakan depresi pada pasien. Setelah stimulus mencapai sistem limbik, hal tersebut juga dapat mengembalikan ingatan-ingatan mendalam yang pernah dialami pasien. Sistem limbik berfungsi sebagai neurofisiologi yang erat kaitannya dengan emosi, sensasi, dan emosi. Oleh karena itu, pemilihan musik untuk terapi harus tepat dan berorientasi pada tujuannya.
ADVERTISEMENT
Setelah membaca berbagai pernyataan di atas, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa musik memiliki pengaruh yang besar terhadap emosi seseorang. Musik menghasilkan hormon seperti dopamin dan serotonin yang memengaruhi suasana hati seseorang. Selain itu, musik juga memiliki banyak manfaat yang tidak sedikit hubungannya dengan perasaan dan emosi seseorang. Musik dapat digunakan sebagai bahan terapi bagi pasien ODGJ, insomnia dan depresi, yang dapat dilakukan dengan cara mendengarkan musik sesuai dengan kondisi pasien. Oleh karena itu, tidak ada salahnya apabila seseorang mendengarkan musik untuk mengekspresikan atau mengubah mood mereka.