Konten dari Pengguna

Dunia yang Tidak Adil, atau Kita yang Kurang Bersyukur?

Nafeesa Diva Sabrina
Mahasiswa Psikologi Universitas Brawijaya
25 Desember 2020 16:15 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nafeesa Diva Sabrina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pict by Pinterest
zoom-in-whitePerbesar
Pict by Pinterest
ADVERTISEMENT
Apasih yang kita harapkan di dunia ini? Wajah yang rupawan? Badan yang ideal? Atau Karir yang cemerlang? Kalau yang kita harapkan belum sesuai dengan apa yang kita dapatkan bagaimana? Apa yang akan kita lakukan? Banyak orang yang kemudian mengeluhkan dan mengatakan bahwa dunia ini nggak adil, padahal sebetulnya memang kitanya saja sebagai manusia yang kurang bersyukur akan apa yang sudah kita dapatkan. Manusia sudah diatur oleh tuhan dengan memiliki porsinya masing-masing didunia, lantas apa yang membuat kita terus mengeluh dan merasa dunia ini tidak adil? Manusia adalah makhluk yang memiliki akal sehat dan perasaan, hal inilah yang membuat manusia selalu melihat keatas dan selalu merasa bahwa orang lain selalu lebih unggul dibanding dirinya.
ADVERTISEMENT
Sikap yang selalu menghantui kita ini dikenal dengan sebutan iri. Iri, biasa didefinisikan sebagai penyebab rasa ketidakpuasan dan rasa sakit atas kesenangan orang lain atau menginginkan sesuatu yang dimiliki oleh orang lain yang kita tidak miliki (Vecchio, 2005; Wigley, 2000; William, 2003). Contohnya, ketika kita melihat teman kita yang cantik, kemudian kita merasa insecure karena kita merasa kita tidak secantik dia. Padahal, cantik itu relatif, dan setiap orang sudah memiliki porsinya masing-masing karena cantik itu tidak hanya dari wajah saja tetapi bisa juga dari hati, dan perilaku. Iri merupakan ancaman tersembunyi bagi kepuasan hidup orang itu sendiri.
Kepuasan hidup berpatokan penilaian individu pada standar yang telah di tetapkannya (Aswin & Ramdhani, 2017). Kalau kita terus menerus mengejar apa yang selalu kita mau tidak akan ada puasnya, sama seperti air yang terus mengalir tidak ada berhentinya. Kita akan capek sendiri dengan sikap kita yang terus menerus mengejar sesuatu yang kita lakukan hanya untuk memenuhi hasrat kepuasan kita, bukan karena mengejar sesuatu yang kita butuhkan. Hidup hanya sekali jangan disia-siakan, Confucius mengatakan bahwa sebetulnya hidup ini mudah tetapi kitanya saja yang membuat hidup ini menjadi sulit. Perasaan iri ini hanya dapat menimbulkan emosi yang negatif, yang membuat kita terus merasa tertekan, yang seharusnya hidup ini terasa sederhana dan kita harus bisa memanfaatkannya dengan cara membuat hidup kita sebahagia mungkin.
ADVERTISEMENT
Perasaan iri ini dapat diatasi dengan rasa bersyukur, menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Sheldon dan Sonja adalah, rasa kebersyukuran dapat mengurangi emosi negatif (buruk) pada diri seseorang. Rasa besyukur ini dapat timbul kalau kita bisa coba memulai berdamai dengan diri kita sendiri, dan bisa menerima apa saja yang sudah kita dapatkan tanpa melihat keatas lagi. Manusia memang selalu memiliki rasa yang tidak akan pernah puas akan suatu hal, pasti ketika sudah mendapatkan apa yang dia mau dia akan terus menerus mencari suatu hal yang lebih lagi dari apa yang dia sudah dapatkan sebelumnya.
Dunia akan terasa adil jika kita terus mendapatkan apa yang kita mau, padahal itu juga cobaan yang tuhan berikan kepada kita agar kita bisa terus bersyukur. Tanpa kita sadari bersyukur dapat membuat diri kita terasa nyaman, aman dan tentram, suka tidak suka, mau tidak mau, kita harus bisa menerima segala kekurangan yang ada didalam diri kita. Contohnya, jika kita melihat karir orang lebih sukses dari kita, kemudian kita melihat kembali ke diri kita dengan rasa bersyukur itu akan menjadi suatu hal yang nyaman, kita akan merasa lebih termotivasi saja bukan yang sebaliknya timbul perasaan iri atau insecure.
ADVERTISEMENT
Ketika kita bersyukur kita akan dapat melihat suatu hal dari segi postitifnya, kita bisa mengambil hikmah dari semua permasalahan yang ada, dan tentu saja kita jadi bisa terus merasakan kebahagiaan. Jika kita terus bersyukur kita juga akan sadar bahwa banyak orang yang sebenarnya ingin berada di posisi kita tanpa kita sadari, maka dari itu jangan lah terus melihat orang yang selalu diatas kita, untuk motivasi tidak apa apa itu bagus, tetapi jangan lupa kalau ada orang dibawah kita juga yang ingin merasakan di posisi kita. Bersyukur adalah kunci utama bahagia, tidak hanya dapat membuat kita nyaman saja tetapi bahagia juga, karena ketika kita bersyukur kita akan terus berjalan maju kedepan dengan sesuai kemampuan kita dan apa yang memang kita tuju, tidak menengok nengok kepada hal yang negatif.
ADVERTISEMENT
Bersyukur memang tidak mudah, tetapi harus bisa dibiasakan dan ditanamkan didalam diri kita. Setelah kita sadari pentingnya bersyukur, dan manfaatnya, kita harus bisa terus mengaplikasikannya dalam diri kita agar kita senantiasa terus bersyukur dalam setiap keadaan. Dan juga agar kita bisa mengedukasi kelak ketika kita sudah punya anak, yang bisa membuat generasi selanjutnya menjadi generasi yang lebih baik lagi. Tidak hanya itu saja, bersyukur juga bermanfaat untuk kesehatan psikologi kita, kenapa bisa begitu? Karena jika kita bersyukur kita akan jauh dari pemikiran negatif yang mengganggu kita, jauh dari perasaan iri negatif terhadap orang lain, dan juga bisa menjauhkan kita dari depresi, itulah sebabnya bersyukur sangat penting.
Setelah kita tau hal ini, pasti kita semua udah tau jawabannya bahwa sebenarnya bukan dunia yang tidak adil, tetapi memang kitanya saja yang kurang bersyukur akan sesuatu hal yang sudah kita dapatkan, dan perlu selalu diingat bahwa semua manusia sudah memiliki porsinya masing-masing jadi jangan mematok standar yang kita belum bisa capai untuk diri kita sendiri karena ujungnya kita akan selalu merasa tidak puas.
ADVERTISEMENT