Konten dari Pengguna

TIM II KKN UNDIP melaksanakan sosialisasi Digitalisasi UMKM di dusun kendal

Nafila Putri
Mahasiswa universitas diponegoro jurusan administrasi bisnis
15 Agustus 2024 11:36 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nafila Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sosialisasi bersama ibu ibu dusun kendal
zoom-in-whitePerbesar
Sosialisasi bersama ibu ibu dusun kendal
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mahasiswa Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro mengadakan kegiatan sosialisasi di Dusun Kendal, kali ini dengan fokus pada digitalisasi rumah produksi UMKM keripik pisang. Sosialisasi ini diadakan di salah satu rumah produksi yang berada di desa basuhan terutama di dusun kendal yang dikenal sebagai salah satu produsen utama keripik pisang di dusun tersebut.
ADVERTISEMENT
Kegiatan dimulai dengan perkenalan singkat dari nafila yang mengadakan kegiatan tersebut, di mana mereka menjelaskan tujuan utama sosialisasi ini: membantu para pelaku UMKM di Dusun Kendal, khususnya produsen keripik pisang, untuk beradaptasi dengan era digital. Menurut Nafila, digitalisasi merupakan langkah strategis yang harus diambil oleh UMKM agar bisa bersaing di pasar yang semakin kompetitif. “Digitalisasi bukan sekadar memindahkan bisnis ke platform online, tetapi juga mencakup pengelolaan produksi dan distribusi yang lebih efisien,” ujar nafila.
Sosialisasi ini diikuti oleh beberapa pemilik rumah produksi keripik pisang, yang antusias untuk mengetahui bagaimana teknologi dapat diterapkan dalam operasional bisnis mereka. Nafila memulai dengan menjelaskan konsep dasar digitalisasi dan manfaatnya bagi UMKM, seperti peningkatan efisiensi produksi, pengelolaan stok yang lebih baik, dan akses pasar yang lebih luas melalui platform online.
ADVERTISEMENT
Dalam sesi praktik, Nafila menunjukkan cara menggunakan aplikasi-aplikasi digital yang dapat membantu mengelola bisnis, seperti aplikasi untuk manajemen inventaris dan pencatatan keuangan. Mereka juga memberikan contoh bagaimana pelaku UMKM bisa menggunakan media sosial dan marketplace untuk memasarkan produk keripik pisang mereka ke audiens yang lebih luas. Selain itu, Nafila menekankan pentingnya kualitas dan konsistensi dalam pengemasan produk, yang bisa menjadi nilai tambah dalam pemasaran digital.
Salah satu bagian yang paling menarik bagi peserta adalah demonstrasi penggunaan platform e-commerce. Serta mengajak ibu- ibu produksi untuk membuat akun penjual, mengunggah foto produk, dan menulis deskripsi yang menarik. Ibu – ibu diajari bagaimana memanfaatkan fitur-fitur promosi yang ada di platform tersebut untuk meningkatkan penjualan. Tidak hanya itu, tim KKN juga memberikan tips tentang cara berinteraksi dengan pelanggan secara online, termasuk penanganan komplain dan menjaga kepuasan pelanggan. Ibu kadus , menyatakan bahwa sosialisasi ini membuka wawasan baru baginya. “Selama ini saya hanya mengandalkan pemasaran lokal, tetapi sekarang saya sadar bahwa dengan digitalisasi, keripik pisang saya bisa dikenal lebih luas,” kata Ibu kadus dengan penuh semangat.
tata cara pembuatan akun e-commerce
Sebelum kegiatan berakhir, Nafila menegaskan komitmen tim KKN untuk terus mendampingi pelaku UMKM dalam proses digitalisasi ini. Mereka berencana untuk melakukan kunjungan rutin ke rumah produksi keripik pisang di Dusun Kendal, memberikan pelatihan lanjutan, serta membantu mengatasi tantangan yang mungkin dihadapi.
ADVERTISEMENT
Melalui sosialisasi ini, Tim KKN Universitas Diponegoro di bawah pimpinan Nafila berhasil memberikan kontribusi nyata dalam mendukung pengembangan UMKM di Dusun Kendal. Dengan digitalisasi, rumah produksi keripik pisang diharapkan bisa lebih berkembang, meningkatkan produksi, serta memperluas pangsa pasar ke tingkat yang lebih tinggi.