Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Program SDGs dan Peran Mahasiswa dalam Berkontribusi terhadap Kemajuan Negara
22 Maret 2022 14:48 WIB
Tulisan dari Nafisha Agatha tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Program SDGs atau Sustainable Development Goals adalah sebuah program yang dibentuk untuk tujuan pembangunan berkelanjutan dan merupakan program yang digagas secara universal karena melibatkan PBB selaku organisasi perdamaian dunia, artinya SDGs adalah pekerjaan dunia internasional dan berfungsi untuk mengatasi berbagai problematika masyarakat dalam aspek sosial dan ekonomi, khususnya bagi negara-negara berkembang.
ADVERTISEMENT
Program SDGs ini juga bukan program yang dapat dijalankan dalam hitungan bulan, karena pengerjaan yang dilakukan dirancang untuk jangka panjang dan harapannya akan tercapai pada tahun 2030, artinya masih ada waktu sekitar 8 tahun untuk dapat menyelesaikan program ini. Terdapat sekitar 17 tujuan dan ratusan target yang telah disepakati oleh negara-negara dunia termasuk Indonesia untuk bekerja sama dalam mewujudkan keinginan bersama, di antaranya adalah memutus rantai kemiskinan, mengurangi jumlah pengangguran, memperbanyak lapangan pekerjaan, menghilangkan kesenjangan sosial dalam masyarakat, dan melestarikan lingkungan.
Pembangunan berkelanjutan yang menjadi tujuan dari Program SDGs ini menjadikan kemiskinan sebagai fokus utama yang harus dibenahi, karena kemiskinan adalah akar dari berbagai permasalahan yang akan muncul selanjutnya, contohnya adalah kelaparan dan kasus kriminalitas. Oleh karena itu, kualitas hasil pertanian dan pangan harus ditingkatkan agar kebutuhan gizi yang baik bagi masyarakat dapat tercapai. Hal ini juga berhubungan dengan masalah kesehatan yang juga berpengaruh terhadap angka harapan hidup masyarakat di berbagai negara.
ADVERTISEMENT
Hal lain yang menjadi fokus dari program SDGs ini adalah masalah pendidikan, karena masih banyak negara-negara di Afrika atau Asia yang memiliki kesulitan dalam akses pendidikan, sehingga mayoritas masyarakatnya tidak bisa mengikuti perkembangan zaman dan memiliki kualitas sumber daya manusia yang rendah. Rendahnya tingkat pendidikan ini juga akan menghambat masyarakat untuk dapat memiliki pemikiran terbuka seputar isu kesetaraan gender dan diskriminasi terhadap perempuan, padahal kesetaraan gender adalah suatu indikator bahwa suatu negara telah berkembang dengan pesat dan pemerintahnya mampu bekerja secara efektif dengan terobosan yang dilakukan oleh perempuan.
Isu lainnya yang coba diselesaikan melalui Program SDGs adalah keterbatasan akses air bersih, energi listrik yang belum bisa dijangkau oleh masyarakat, serta pertumbuhan ekonomi dan lapangan pekerjaan. Hal-hal ini memiliki kaitan yang erat dan memiliki urgensi yang sangat nyata untuk segera ditangani, karena air bersih menjadi persoalan yang sudah cukup lama dialami oleh negara-negara di Afrika. Bisa dibayangkan bagaimana masyarakat disana kesulitan mendapatkan air untuk kebutuhan sehari-hari, begitu juga daerah-daerah yang belum memiliki listrik yang pastinya akan berdampak pada aktivitas dan mempengaruhi kegiatan ekonomi.
ADVERTISEMENT
Program SDGs yang merupakan agenda internasional membutuhkan peran dari seluruh elemen yang ada pada suatu negara, karena tujuan yang ingin dicapai oleh program ini akan memberikan dampak positif bagi negara maju ataupun negara berkembang. Dengan demikian, kontribusi Indonesia dalam pelaksanaan program ini juga harus kita perhatikan bersama. Karena menurut data yang penulis temukan, Indonesia hanya menempati peringkat 102 dari 196 negara dalam penerapan program SDGs dan artinya peran Indonesia masih sangat tertinggal dibanding negara-negara lain.
Pemerintah Indonesia sebenarnya telah melakukan berbagai langkah nyata untuk menunjang keberhasilan pembangunan berkelanjutan. Hal ini dibuktikan dengan pelaksanaan berbagai program yang didukung dengan Peraturan Presiden, artinya segala bentuk pembangunan berkelanjutan yang dilakukan telah dilaksanakan sesuai prosedur.
ADVERTISEMENT
Walaupun demikan, masyarakat harus menyadari bahwa kita tidak bisa hanya bergantung pada pemerintah. Sebagai seorang mahasiswa yang memiliki kesempatan untuk menerima berbagai ilmu pengetahuan, tentunya kita juga harus berperan dalam mengawal program SDGs ini, karena mahasiswa adalah kaum intelektual yang memiliki kewajiban untuk menggagas suatu perubahan, dan keberhasilan program pembangunan berkelanjutan sangat bergantung pada pemikiran mahasiswa.
Penulis sangat berharap bahwa mahasiswa dapat berperan terhadap berbagai kebijakan, karena mahasiswa memiliki kualitas yang dapat diandalkan dalam menjalankan pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Penulis dapat berkata demikian karena mahasiswa memiliki dasar ilmu yang dibutuhkan dalam mempercepat tujuan program ini. Contohnya adalah kompetensi di bidang sosial dan politik yang dimiliki mahasiswa, sehingga dapat memberikan solusi terkait beberapa permasalahan seperti kemiskinan, kesenjangan, dan tingginya angka kriminalitas. Peran mahasiswa juga dibutuhkan dalam bidang perekonomian karena mahasiwa dapat memahami kondisi pasar dan jenis kebutuhan masyarakat yang harus diprioritaskan oleh negara, begitu juga dengan angka penawaran dan permintaan yang akan berdampak pada kondisi finansial.
ADVERTISEMENT
Mahasiswa yang memiliki kewajiban sebagai agen perubahan dapat berkontribusi besar terhadap terwujudnya SDGs. Namun, mereka harus terlebih dahulu memberikan pemahaman yang jelas terkait program ini kepada orang-orang sekitarnya. Hal ini sebenarnya dapat dengan mudah dilakukan karena mahasiswa memiliki lingkungan yang mendukung untuk melakukan diskusi dengan berbagai kalangan. Sejumlah organisasi yang diikuti mahasiswa serta luasnya relasi yang dimiliki tentunya akan memperkaya pandangan tentang program SDGs, karena program ini membutuhkan banyak latar belakang ilmu untuk bisa dipercepat pelaksanaannya.
Mahasiswa adalah elemen masyarakat yang sering melakukan riset dan penelitian terhadap berbagai objek. Dengan demikian, maka permasalahan sosial seperti ketimpangan dan buruknya infrastruktur dapat diobservasi secara mendalam. Berbagai jurnal ilmiah yang menjadi bacaan rutin bagi mahasiswa juga dapat membantu dalam merumuskan permasalahan yang lebih kompleks, sehingga program SDGs ini akan berlangsung lebih rinci dan mendalam dan membahas permasalahan hingga tuntas.
ADVERTISEMENT
Jika berbagai penjabaran di atas dapat dilakukan, maka mahasiswa dapat berkontribusi dengan maksimal terhadap pelaksanaan program pembangunan berkelanjutan, dan mahasiswa juga dapat membantu memajukan Indonesia dalam berbagai bidang, jika hal ini konsisten dilakukan maka bukan tidak mungkin Indonesia dapat sejajar dengan negara-negara maju dalam hal pembangunan dan tingkat kesejahteraan masyarakat.