Konten dari Pengguna

Memulihkan Hutan di Bekas Tambang Jatah: Sebuah Upaya Konservasi di Purwajaya

Nafla Maulida
Mahasiswa UINSI Samarinda, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Prodi Tadris Biologi
15 Oktober 2024 9:36 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nafla Maulida tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
                  Gambar Bekas Tambang Jatah (Dokumentasi Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Gambar Bekas Tambang Jatah (Dokumentasi Pribadi)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kalimantan Timur, dengan kekayaan alamnya yang melimpah, tidak terhindarkan dari aktivitas pertambangan yang berdampak signifikan terhadap lingkungan. Salah satu wilayah yang merasakan dampak tersebut adala di Desa Purwajaya Loa Janan Ulu, khususnya di sekitar bekas tambang Jatah. Aktivitas pertambangan yang intensif ini telah menyebabkan kerusakan habitat, pencemaran, dan hilangnya keanekaragaman hayati.
ADVERTISEMENT
Menurut Febby Rastanti yang merupakan salah satu warga sekitar yang tinggal di daerah madiun atau sekitar tempat bekas pertambangan tersebut berkata bahwa dulunya yang mempunyai tempat bekas pertambangan ini ialah NPI dan karena tidak diolah atau dijaga akhirnya di beli oleh kepala desa yang lama, kemudian bekas pertambangan ini di buat wisata atau danau oleh kepala desa tersebut. Maka dari itu, selama bekas pertambangan ini di buat menjadi wisata akhirnya banyak sekali masyarakat yang berdatangan dan melihat keindahan danau yang ada di daerah tersebut.
Namun di tengah tantangan tersebut, terdapat juga upaya pemulihan dan konservasi terus menerus yang akan dilakukan. Tulisan ini akan membahas upaya-upaya yang telah dilakukan untuk memulihkan hutan di bekas tambang Jatah, serta tantangan dan peluang yang dihadapi dalam proses tersebut.
ADVERTISEMENT
Dampak Pertambangan terhadap Lingkungan di Jatah. Sebelum kita membahas upaya pemulihannya, penting sekali untuk kita memahami terlebih dahulu dampak negatif dari aktivitas pertambangan di wilayah ini. Adapun dampaknya yaitu : 1.) Kerusakan habitat: Hutan yang sebelumnya menjadi rumah bagi berbagai flora dan fauna, kini berubah menjadi lahan kritis akibat penggundulan. 2.) Pencemaran tanah dan air: Limbah tambang yang mengandung zat kimia berbahaya mencemari tanah dan sumber air di sekitar lokasi tambang. 3.) Erosi tanah : Hujan deras menyebabkan erosi tanah yang parah, sehingga menyuburkan sungai dan danau dengan sedimen. 4.) Hilangnya keanekaragaman hayati: Banyak spesies tumbuhan dan hewan kehilangan habitatnya dan terancam punah.
Gambar Bekas Tambang (Dokumentasi Pribadi)
Adapun juga upaya pada Pemulihan dan Konservasinya. Berbagai upaya telah dilakukan untuk memulihkan kondisi lingkungan di bekas tambang Jatah. Beberapa di antaranya adalah: 1.) Penanaman kembali: Berbagai jenis tanaman, baik tanaman keras maupun tanaman penutup tanah, ditanam kembali untuk mengembalikan fungsi ekologis lahan. 2.) Pengelolaan air: Sistem pengelolaan air dibangun untuk mencegah terjadinya pencemaran dan erosi. 3.) Pemulihan ekosistem: Upaya dilakukan untuk memulihkan ekosistem yang rusak, seperti restorasi lahan gambut dan rehabilitasi sungai 4.) Pengembangan kawasan hijau: Beberapa area bekas tambang dikembangkan menjadi kawasan hijau, seperti taman atau danau untuk dapat meningkatkan kualitas lingkungan dan memberikan manfaat bagi masyarakat.
ADVERTISEMENT
Dalam upaya pemulihan hutan di bekas tambang Jatah, masih banyak tantangan yang harus dihadapi. Adapun beberapa di antaranya adalah: 1.) Waktu yang lama: Pemulihan ekosistem membutuhkan waktu yang sangat lama, bahkan bisa mencapai puluhan tahun. 2.) Perubahan iklim: Perubahan iklim dapat menghambat proses pemulihan dan memperparah kerusakan lingkungan.
Pada upaya pemulihan hutan di bekas tambang Jatah ini juga merupakan langkah penting dalam menjaga kelestarian lingkungan di Loa Janan Ulu. Meskipun masih banyak sekali tantangan yang harus dihadapi namun dengan kerja sama dan dukungan dari berbagai pihak, upaya ini juga dapat berhasil.
Maka dari itu pentingnya konservasi di bekas pertambangan ini tidak hanya untuk memulihkan lingkungan saja tetapi juga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar melalui pengembangan ekowisata, pertanian berkelanjutan, dan peluang ekonomi lainnya.
ADVERTISEMENT