Konten dari Pengguna

Dampak Game Online terhadap Perilaku Sosial Remaja

Nova Andriyanto
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
30 Desember 2020 18:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nova Andriyanto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat ternyata membawa perubahan dalam segala aspek kehidupan. Salah satu hasil dari perkembangan teknologi yaitu internet. Seiring perkembangan zaman internet semakin berkembang pesat, salah satu manfaat dari perkembangan internet yaitu untuk sarana hiburan, misalnya untuk bermain game online. Game online muncul sebagai satu jenis hiburan baru bagi semua kalangan khususnya remaja. Dengan banyaknya fitur-fitur baru yang jumlahnya beragam dan murahnya koneksi internet membuat game online semakin menjamur di Indonesia. Tidak hanya di kota-kota besar, game online juga sudah merambah ke pedesaan. Bukan tidak mungkin 5-10 tahun lagi permainan tradisonal seperti petak umpet, gobak sodor dan lompat tali akan semakin susah di jumpai. Bermain game online tidak hanya dilakukan di warnet tetapi bisa dilakukan dimana saja asal membawa device dan juga ada jaringan internet. Dengan begitu orang semakin dimanjakan dengan kehadiran game online. Game online yang diminati di Indonesia seperti; Mobile Legends, PUBG, Free Fire dan Valorant ini membuat remaja sering lupa waktu. Maraknya game online juga menyebabkan remaja menjadi kecanduan terhadap permainan tersebut. Apalagi di situasi pandemi Covid-19 ini yang hampir semua aktivitas dilakukan di rumah, remaja hanya menghabiskan waktu seharian untuk bermain game online. Sering kita jumpai juga di café atau warmindo, remaja-remaja bermain game online hingga larut malam. Hal ini membuat mereka semakin malas untuk mengerjakan tugas atau mengikuti pembelajaran karena bermain hingga larut malam yang menyebabkan mereka mengantuk. Bermain game online sebenarnya sah-sah saja tetapi asalkan kita bisa membagi waktu dan tidak merugikan orang lain. Akibat dari game online ini juga merubah remaja dalam hal bersosialisasi. Kehadiran game online ini tentunya membawa dampak positif dan juga dampak negatif, tergantung bagaimana cara kita menyikapi hal tersebut. Meskipun ada sisi positif dari bermain game online, tetapi tanpa kita sadari game online lebih banyak memberikan pengaruh negatif bagi para pecandunya, baik secara fisik maupun psikologis seseorang khususnya remaja. Banyak remaja berasumsi bahwa game online hanyalah sebuah hiburan saat mereka jenuh dan saat patah hati. Banyak juga yang berasumsi game online hanyalah pengisi waktu senggang saja. Padahal tanpa disadari itu akan merusak melalui banyak sisi. Teori sosial memandang hal ini merupakan suatu fakta sosial yang telah menjamur dikalangan masyarakat tanpa banyak orang menyadari adanya perubahan-perubahan baik dalam segi komunikasi maupun interaksi sosial terhadap lingkungan masyarakat dimana individu tersebut berinteraksi dan bersosialisasi. Mereka seakan dituntut untuk mengikuti tren saat ini, jika tidak mau dikatakan kudet atau kuno. Kehadiran game online di tengah-tengah pesatnya laju teknologi telah membawa pengaruh besar terhadap perkembangan pribadi dan adaptasi seseorang khususnya remaja, bahkan kemampuan beradaptasi dengan lingkungan sosialnya. Tidak sedikit remaja yang berubah menjadi pecandu game sehingga lupa pada jati diri mereka yang sesungguhnya. Dampak dari game online remaja juga sering berbicara kasar sehingga mereka terbiasa melakukan hal tersebut kepada siapapun bahkan kepada orang yang lebih tua. Perubahan perilaku sosial pada remaja akibat bermain game online sudah bisa kita rasakan saat ini, dahulu sebelum game online menjamur seperti sekarang, remaja menghabiskan waktu untuk membantu orang tua, kerja kelompok dan berkumpul dengan teman sebaya. Bedanya sekarang remaja berkumpul hanya untuk bermain game online hingga larut malam dan sering lupa akan kewajiban mereka. Perubahan perilaku sosial pada remaja masih akan terus berlanjut apalagi kita hidup di era modern serba praktis. Ditambah asumsi bahwa bermain game online juga bisa sukses dengan menjadi pemain esports atau youtuber. Tentu kita tidak boleh menyalahkan masuknya budaya baru ini karena dampak dari globalisasi. Peran orang tua dalam mendidik anak disini sangat mempegaruhi remaja dalam perkembangan mereka. Orang tua harus bisa mengajarkan cara membagi waktu dan mana yang harus diprioritaskan kepada anak agar anak tidak kecanduan bermain game online. Terlalu memprioritaskan game online hanya membuang waktu saja, kewajiban yang seharusnya dilakukan terlebih dulu sering tertunda karena terlalu berlarut bermain game online. Waktu yang semestinya dipergunakan untuk bermain dengan teman sebaya atau mengerjakan tugas, telah disita demi bermain game berjam-jam. Di tengah pesatnya laju internet dan kehadiran game online, kita sebagai remaja harus bisa memilih dan memilah mana yang baik dan tidak untuk kita agar tidak terjerumus ke hal-hal negatif. Dan juga seorang remaja harus lebih peka lagi terhadap lingkungan sekitar dengan memperhatikan orang-orang di sekelilingnya agar budaya bersosialisasi yang diajarkan oleh orang tua tidak hilang, khususnya remaja yang tinggal di daerah pedesaan.
ADVERTISEMENT